Kedai Kopi dan Obrolan Tentang Samsung Galaxy Note 5

PIlihan warnanya banyak dan semua elegan
PIlihan warnanya banyak dan semua elegan

MALAM BARU SAJA TURUN, di luar jalanan mulai diselimuti kerlap-kerlip lampu. Dari kendaraan, dari lampu jalan dan dari pertokoan. Kami duduk mencangkung di kedai kopi, berteman dua gelas cappucino, berbatang-batang kretek dan suara lembut penyanyi asing yang entah siapa namanya. sesekali aroma tembakau memenuhi indera penciuman, berpadu dengan aroma kopi yang nyaman. Kami duduk di area perokok, jauh dari mereka yang tidak suka bau rokok. Semoga saja kami tidak saling mengganggu.

Dalam balutan pakaian merah-hitamnya, dia menatapku tajam. Ada seulas senyum di bibirnya, membuat parasnya yang tampak kokoh jadi terlihat lembut.

“Kenapa?” Tanyaku. Pasti ada sesuatu yang ingin dikatakannya. Itu terlihat jelas dari sorot matanya dan senyum tipisnya.

Dia tidak langsung menjawab. Diraihnya gelas cappucino di depannya, memperbaiki duduknya dan malah balik bertanya, “kamu mau mencari penggantiku kan?”.

Pertanyaan yang membuatku agak canggung. Entah bagaimana dia bisa membaca pikiranku, membaca sesuatu yang sejak beberapa hari ini mengganggu pikiranku. Bukan, bukan karena aku sudah bosan padanya, pada dia yang sudah bertahun-tahun menemaniku. Tapi..

“Sudahlah, akui saja. Aku juga mengerti kok.” Kalimatnya memotong pikiranku yang tak sempat kuselesaikan. “Kamu jatuh cinta pada Samsung Galaxy Note 5 kan?” Suaranya agak rendah dengan tubuh condong ke depan seolah takut kalimatnya didengar orang lain.

Deg! Kenapa dia bisa tahu? Padahal aku sudah berusaha sehati-hati mungkin, hanya supaya dia tidak tersinggung. Beberapa minggu belakangan ini aku memang merasa ada yang aneh setiap kali menatap gambar Samsung Galaxy Note 5. Ada yang bergetar setiap kali melihat tampilannya, padahal aku sama sekali belum menyentuhnya. Hanya menatap gambarnya dan itu sudah cukup membuatku gugup dan tak sadar berimajinasi sedang menyentuhnya.

It is normal dude! Everyone will fall in love kalau mereka lihat Samsung Galaxy Note 5.” Katanya yang ditutup dengan tawa renyah. Mau tak mau aku ikut tertawa, sedikit malu seperti seorang yang baru saja tertangkap basah.

Don’t worry, about the things. Every little things is gonna be allright. Suara Bob Marley membuatku mengernyitkan dahi sejenak. Penyanyi pertama yang bisa aku kenali sejak duduk di kedai kopi itu. Suasana makin ringan, aku sudah tidak setegang beberapa menit lalu.

“Semua ini gara-gara Samsung Unpacked 2015. Aku tak sengaja melihatnya, dan itu bikin aku benar-benar kehilangan konsentrasi.” Aku tahu aku harus mencairkan suasana, dan entah kenapa kalimat itu yang duluan keluar.

I’ve seen that too. Dan yes, tayangan itu benar-benar membuat ngiler.” Dia menanggapi, dengan wajah yang santai. Jauh dari kesan yang aku bayangkan.

Suasana Samsung Unpacked 2015

Satu isapan tembakau, dan dia melanjutkan. “Tadinya aku juga pesimis, apa bedanya Samsung Galaxy Note 5 ini dengan note-note lainnya? Apa yang membedakan produk Samsung yang terbaru ini dengan note yang sudah ada sebelumnya? Tapi setelah melihat video itu, aku sadar kalau Samsung Galaxy Note 5 ini memang berbeda.”

“Bahannya metal and glass bro! Metal and glass! Bukan lagi plastik atau kaca palsu, tapi benar-benar besi dan kaca. Dan kau tahu? Desainnya elegan! Yah, walaupun bahannya besi dan kaca beneran sama sekali tidak kelihatan kaku seperti lemari etalase toko.” Entah kenapa, aku begitu bersemangat menanggapinya. “Dan tahu tidak? Body framenya menggunakan bahan alumunium yang dipakai untuk membuat pesawat! Plus, kacanya menggunakan Corning Gorilla Glass 4 yang anti gores dan tahan banting. Bayangkan, perpaduan penampilan elegan dan kekuatan yang luar biasa.”

Dia tertawa, mungkin bisa menangkap semangat yang berbinar dari mataku. “Ya, ya, aku tahu. Desainnya memang enak dan pas di genggaman. Belum lagi pilihan warnanya yang membuatnya kelihatan benar-benar elegan.”

“Tapi tampilan mewah dan elegan tanpa kemampuan yang sepadan tentunya sia-sia saja kan?” Tanyanya. Belum sempat aku menjawab, dia sudah melanjutkan. “Tapi tidak usah khawatir, dengan processor  bertenaga Octa-core yang terdiri dari Quad-core 1.5 GHz Cortex-A53 & Quad-core 2.1 GHz Cortex-A57, Samsung Galaxy Note 5 pasti maknyus. Apalagi  RAM-nya 4GB bro! 4 GB! Kamu bisa bayangkan apa yang bisa dilakukan dengan RAM sebanyak itu?”

Spesifikasi dasar Samsung Galaxy Note 5

“Kamu bisa melakukan banyak hal bersamaan bro! You can use a smart multitasking!” Katanya penuh semangat dengan tangan terentang lebar ke samping.

Lalu kami tertawa bersamaan. Entah kenapa aura positif itu seperti menular kemana-mana, hanya karena kami membincangkan note baru dari Samsung itu.

*****

YOUR BODY IS A WONDERLAND. John Mayer! Akhirnya ada lagi satu penyanyi yang aku kenali di kedai kopi ini. Dalam hati aku mengutuki usia yang makin menua, yang membuatku tak lagi mengikuti perkembangan musik. Hanya satu-dua yang bisa kucerna dengan baik, sisanya bahkan tinggal lamapun tidak.

Kami masih di kedai kopi itu, masih mencecap cappucino yang nikmat dan menghembuskan asap dari tembakau di tangan kami. Sinar matanya masih terang, berbinar memancarkan semangat. Mungkin mataku juga sama. Kami masih semangat membahas Samsung Galaxy Note 5.

Your body is a wonderland. Suara John Mayer masih mengalun, entah kebetulan atau tidak aku baru saja membayangkan tubuh Samsung Galaxy Note 5 yang begitu indah. Mungkin seperti yang dikatakan John Mayer.

“Aku bisa memuaskan hobi memotretku. Dengan kamera 16 MP di belakang dan 5 MP di depan, gambar yang dihasilkan pasti luar biasa. Plus, dia punya bukaan maksimal F/1.9 bro! Bisa buat merekam gambar bokeh.” Kataku dengan penuh semangat.

“Dan jangan lupakan juga fitur OIS-nya, Optical Image Stabilizer yang membuat gambarmu tetap tajam meski cahayanya kurang.” Dia menanggapi. Dengan semangat yang kukira juga sama.

“ Dan quick launch bro! Tak ada lagi kehilangan momen! Kita bisa menangkap momen apa saja dengan cepat.” Ini kataku, dan kami kembali tertawa riang. Bersama-sama.

Beberapa detik kami terdiam, membiarkan musik latar berganti. Kali ini aku kembali tak mengenali siapa yang bernyanyi, tapi alunan musiknya yang lembut membuatku bisa menikmatinya. Dia menggeser duduknya, seperti akan mengucapkan sesuatu.

“Untuk foto dan video, kamu pasti sudah tahu betapa mantapnya Samsung Galaxy Note 5 ini. Ketajaman gambarnya luar biasa, plus fitur baru VDIS yang membuat videomu lebih nyaman dipandang. Video Digital Image Stabilitation, bukankah itu masalahmu selama ini? Videomu sering bergoyang seperti dibuat oleh orang mabuk. Hahaha.” Dia tertawa lepas, pun dengan aku yang tak bisa menahan geli.

Kelebihan Samsung Galaxy Note 5 di sisi foto dan video

Memang selama ini aku selalu berhadapan dengan masalah seperti itu, susah menjaga stabilitas ketika merekam video, selalu saja ada getaran yang kadang membuat orang jadi sakit kepala melihatnya.

“Dan oh ya, kamu juga bisa langsung broadcast di YouTube my man! Rekam gambar, edit, sketch dan langsung upload di YouTube. You can be a YouTube artist from now!” Tawanya membahana, sampai-sampai pengunjung di meja seberang melirik ke meja kami. Aku agak kikuk.

Hasil foto Samsung Galaxy Note 5

Melakukan banyak aktivitas bersamaan memang jadi salah satu yang membuatku jatuh cinta pada produk baru Samsung ini. Smart multitasking namanya. Dengan kapasitas yang lebar dan kemampuan prosesor tercanggih, aku membayangkan bisa mengerjakan banyak hal secara bersamaan. Tanpa sadar aku memainkan sebatang sedotan dengan jariku sementara pikiranku masih melanglang buana membayangkan fitur smart multitasking Samsung Galaxy Note 5. Aku membayangkan S-Pen yang jadi salah satu keunggulan Samsung Galaxy Note 5 ini.

“Kamu pasti membayangkan S-Pen kan?” Tanyanya, membuyarkan bayanganku. Aku tersenyum, nyaris tertawa. Dia selalu berhasil membaca pikiranku.

“Yup, S-Pen Samsung Galaxy Note 5 ini memang bikin aku penasaran. Bisa buat off screen note, corat-coret di layar walaupun layarnya sedang mati. Tak masalah karena ketika hidup, coretan itu langsung tersimpan. Bisa buat scroll capture, menangkap gambar dengan mudah pakai S-Pen. Tingkat presisinya tinggi dan bisa membuat seleksi dengan cepat sebelum membagikannya. What more can we expected?

“Jangan lupa air comand dan multi windowsnya bro!” Dia melengkapi.

Aku menjentikkan jari, memberi tanda setuju padanya. Dengan air command, kita bisa menambahkan menu shortcut yang membuat pintasan pada beberapa aplikasi favorit. Dan multi windows? Bayangkan betapa nyamannya mengerjakan dua pekerjaan sekaligus di satu layar. Semua bisa dilakukan dengan S-Pen dari Samsung Galaxy Note 5 ini. Nyamannya lagi karena S-Pen tak perlu dicungkil dengan kuku karena sudah ada system auto-eject yang membuatnya bisa dicabut dengan nyaman.

Fitur S-Pennya banyak!

S-Pen ini juga dirancang dengan induksi elektromagnetik canggih yang membuatnya tidak kehilangan sensitivitas meski layar sudah dilapis lagi dengan anti gores. Aku merasa, menggunakannya pasti senyaman menggunakan pulpen yang asli.

“Kamu juga gak usah kuatir, ada fitur S-Pen Alert yang bisa mengingatkan kamu kalau-kalau kamu lupa S-Pen itu kamu taruh di mana.” Tiba-tiba dia berucap, lengkap dengan senyuman mencibir.

Aku protes, “Hei! Aku tidak sepikun itu dude!”

Meski begitu aku merasa fitur ini pasti berguna bagi banyak orang, mereka yang kadang lupa atau terlalu ceroboh menjaga barang mereka.

*****

MUSIK MASIH MENGALUN DI KEDAI KOPI ITU. Suara-suara orang bercakap melengkapinya, sesekali tawa renyah menguap ke udara. Aku menengok ke meja, memeriksa daya yang masuk ke gawai. Sudah lewat sejam tapi gawai itu belum juga penuh terisi daya. Lama sekali! Rutukku dalam hati.

“Dengan Samsung Galaxy Note 5, kamu tidak akan kesal seperti itu lagi.” Lagi-lagi dia seperti bisa membaca pikiranku. Aku meliriknya, dia seperti tertawa mencibir.

“Dengan batere 3000 mAh yang tertanam di body, kamu hanya butuh waktu 90 menit untuk membuatnya penuh 100%. Dengan Wireless Charging Pad atau tanpa kabel, kamu butuh 120 menit. Guess what? Dalam 30 menit dia sudah penuh 50%.” Katanya.

“I know bro! I know!” Aku agak kesal, tapi melihatnya tertawa lagi kesalku jadi menguap.

“Abis ini kamu pasti mau cerita soal SideSync kan? Tentang bagaimana Samsung Galaxy Note 5 bisa dihubungkan dengan PC atau laptop tanpa kabel dan cukup didekatkan saja. Iya kan? No way! Aku sudah tahu tentang itu.” Kami mulai seperti berlomba, berlomba menceritakan apa yang luar biasa dari gawai baru produk Samsung ini.

Lomba yang diakhiri dengan tawa bersama dan umpatan kesal dari dia.

Fast charging di batere berkapasitas besar!
Sidesync, tak perlu pakai kabel untuk menyambungkannya ke laptop atau pc

We’ve been talking too long bro. Samsung Galaxy Note 5 ini sudah menyita banyak waktu kita, but that’s okey. Dia membuat kita bersemangat.” Ujarku. Tanpa kami sadar waktu sudah beranjak jauh malam, saatnya beranjak dari kedai kopi itu.

Aku berdiri, merogoh kantong hendak mengeluarkan dompet tapi berhenti sejenak ketika dia berkata, “ Tau ndak? Dengan Samsung Galaxy Note 5 kamu tidak perlu bawa dompet lagi. Semua bisa dibayar dengan Samsung Pay, kamu tinggal memindai sidik jari atau PIN dan mendekatkannya di mesin pembaca kartu.”

Gayanya benar-benar sok tau, tapi tak membuatku kesal.

I know!” Kataku agak keras, mencoba tampak seperti orang kesal. Tapi itu hanya membuatnya tertawa puas.

Kami berjalan bersama meninggalkan kedai kopi itu, di luar jalanan masih ramai. Suara mesin kendaraan dan klakson menggantikan suara musik yang kami dengarkan sedari tadi. Dia menepuk pundakku beberapa kali, lalu dengan lembut berkata “Bro, kalau kamu memang akan mencari penggantiku pastikan dia Samsung Galaxy Note 5. Karena hanya dia yang bisa menggantikanku.”

“Eh jangan lupa, kamu harus mengunjungi Galaxy Launch Pack dan subscribe di sana. Biar kamu tahu informasi terbaru dari Samsung dan Samsung Galaxy Note 5.” Katanya lagi.

Aku tersenyum, merangkul pundaknya dan berjalan bersama meninggalkan kedai kopi itu. Dialah Samsul, Samsung Galaxy S4 yang sudah jadi teman terbaikku selama beberapa tahun ini. [dG]