Teman-Temanku Gila Karena Pearl Jam

Poster PJN VIII
Poster PJN VIII

Saya punya teman-teman, mereka sepertinya sudah gila karena idola mereka: Pearl Jam.

Saya kenal beberapa orang, katakanlah mereka teman saya walaupu baru beberapa dari mereka yang pernah saya temui langsung, sisanya hanya pertemuan di dunia maya. Apa yang aneh dengan teman saya ini sampai saya berniat menuliskan kisah mereka di blog? Banyak! Mereka memang sepintas tampak seperti orang biasa, tapi sebenarnya mereka cukup memenuhi kategori untuk disebut sebagai orang gila.

Mereka cukup gila karena setelah jaman berganti mereka masih tetap mencintai satu grup musik yang sama seperti jaman ketika mereka masih lebih muda dari sekarang. Sebenarnya tidak terlalu gila karena toh banyak juga orang yang seperti itu. Banyak yang masih terperangkap dalam energi masa muda ketika mereka memuja satu band atau musisi dari jaman ketika mereka lebih muda. Setidaknya ini kegilaan yang jamak, banyak orang yang gilanya sama seperti teman-teman saya ini.

Tapi ada hal lain yang membuat teman-teman saya ini gilanya lebih dari yang lain. Pemujaan mereka mulai berlebihan ketika dengan sedikit putus asa mereka berteriak memohon agar idola mereka mau datang ke Nusantara ini, setidaknya menoleh ke negeri di seberang Singapura yang sudah pernah diinjak idola mereka itu. Dua puluh tahun lebih sudah teman-teman saya itu memuja band dari Seattle itu, tapi belum semenitpun idola mereka menginjakkan kaki ke negeri ini.

Mungkin karena putus asa, mungkin juga karena cinta yang terlalu besar teman-teman saya ini mulai menjadi gila. Mereka melakukan apa saja supaya idola mereka tahu kalau ada sekumpulan manusia yang begitu berharap supaya idola mereka datang dan menyambangi mereka. Teman-teman saya ini mau merasakan kebahagiaan yang dirasakan para fans garis keras Metallica yang bahagia didatangi idolanya, atau bisa jadi teman-teman saya ini juga cemburu pada fans SNSD yang begitu bersyukur bisa melihat langsung idola mereka tampil beberapa meter di depan mata mereka.

Saking putus asanya (atau saking cintanya) teman-teman saya ini sampai mereka mulai melakukan apa saja. Sekisar 8 tahun lalu mereka mulai bersuara, berteriak penuh harapan. Caranya agak tidak biasa, mereka berkumpul dan memainkan musik dari idola mereka. Berteriak sekeras-kerasnya, menumpahkan rasa cinta pada idola dan tentu saja bertemu dengan sesama fans. Gelaran itu mereka beri nama Pearl Jam Nite.

Poster Pearl Jam Nite
Poster Pearl Jam Nite

Iya, teman-teman saya ini penggemar band Pearl Jam, band penyintas aliran grunge (kalau aliran itu memang ada). Anak tahun 1990an pasti pernah mendengar band ini, meski di Indonesia sepertinya Pearl Jam kalah tenar dari Nirvana. Nyaris 20 tahun kemudian Nirvana tinggal sejarah, kisah sang vocalis Kurt Cobain mulai jadi legenda. Tapi Pearl Jam masih ada, masih mencetak album baru dan masih bernyanyi di banyak panggung di banyak negara, kecuali Indonesia.

Nah, teman-teman saya ini pecinta Pearl Jam. Mereka begitu memuja band dari Seattle ini sampai mulai kehilangan kewarasan karena tak kunjung dijenguk oleh pujaan mereka. Ketidakwarasan itu lalu mereka tumpahkan ke banyak cara. Pearl Jam Nite 8 tahun lalu hanya pembuka karena setelahnya ada Pearl Jam Nite 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan sebentar lagi ada Pearl Jam Nite 8. Bukan cuma itu, ada juga yang bergerilya ke banyak forum dan laman luar negeri untuk memberitahu kalau mereka ada dan mereka tetap sibuk membangun harapan supaya idola mereka datang ke Indonesia. Oh ya, jangan lupa mereka juga membuat petisi dengan tema “Bring Pearl Jam To Indonesia”.

Itulah teman-teman saya. Sabtu besok tanggal 18 Januari mereka akan kembali menggelar Pearl Jam Nite yang kedelapan. Kali ini temanya FAITHFULL, mengutip salah satu lagu dari band idola mereka itu. Acaranya pastilah berkumpul dan mendengarkan band-band lokal yang membawakan lagu-lagu dari Pearl Jam. Mungkin semacam gladi bersih sebelum akhirnya suatu hari nanti idola mereka benar-benar datang ke Indonesia.

Jadi, teman-teman saya yang gila ini akan datang beramai-ramai ke Rolling Stone cafe di Jl. Ampera Jakarta Selatan ini. Seperti biasa, mereka akan bertemu dengan sesama orang-orang gila atau yang mereka sebut sebagai The Lost Dogs. Mereka akan tenggelam dalam puluhan lagu dari Pearl Jam, sambil mungkin melupakan kenyataan kalau mereka sudah mulai beranjak tua dan tubuh mereka sudah tidak lagi sekuat belasan tahun lalu. Tapi teman-teman saya itu tidak peduli, mereka memang gila dan mereka akan melakukan apa saja supaya band mereka tahu kalau nun jauh di sana di negeri yang hanya berjarak beberapa jam dari kota tempat mereka tampil bulan depan, ada orang-orang gila yang sudah lama berteriak meminta mereka datang.

Sebagai teman yang paham kegilaan mereka saya hanya berharap semoga idola mereka benar-benar mendengarkan jeritan hati mereka yang mulai tidak waras itu. Saya tidak pernah tahu ada fans band segila mereka di Indonesia. Saya juga tidak pernah tahu kalau pengharapan yang sedemikian besar bisa membuat orang segila mereka. Kalaupun hari ini idola mereka belum mendengar, setidaknya teman-teman saya ini bisa memuntahkan kegilaan mereka dengan sesama orang-orang gila. Mereka pasti akan menikmati lagu-lagu idola mereka yang dibawakan dengan serius. Mereka pasti akan berteriak, mungkin melompat dan mungkin malah moshing. Itu kalau mereka sedang lupa usia.

Teman-teman saya sudah gila, gila karena Pearl Jam. Dan mereka akan mengulang kegilaan mereka Sabtu besok di Pearl Jam Nite VIII. Cukup gila untuk mengundang rasa penasaran [dG]