Sirens; Sirene Yang Menenangkan

Logo Sirens
Logo Sirens

Oktober ini, band favorit saya Pearl Jam akan meluncurkan album kesepuluh. Salah satu lagu andalannya berjudul Sirens, lagu yang tidak butuh lama untuk jadi salah satu lagu favorit saya.

Ketika sebuah band rock seperti Pearl Jam meluncurkan sebuah lagu yang bernuansa balada maka perdebatan akan muncul. Sebagian orang dengan cepat menyukainya, sisanya malah mengernyitkan dahi dan mungkin mencibir. Itulah yang terjadi ketika single terbaru Pearl Jam berjudul Sirens diluncurkan ke publik.

Sirens adalah bagian dari 12 lagu di album kesepuluh band asal Seattle, USA ini. Lighting Bolt nama albumnya, rencananya 15 Oktober ini Pearl Jam akan secara resmi meluncurkan album barunya. Sebelum album baru itu benar-benar sudah meluncur, salah satu single-nya sudah lebih dulu hadir ke pasaran.

Sirens memang lebih lembut dari sebagian besar lagu Pearl Jam yang dikenal para penggemarnya. Sebenarnya bukan hal yang aneh kalau Eddie Vedder dan kawan-kawannya membawakan lagu balada. Di semua albumnya selalu ada lagu bernada pelan dan lembut, bahkan di album perdana mereka Ten yang masih didominasi kemarahan.

Meski begitu, perdebatan tetap saja muncul ketika Sirens mulai didengar banyak orang. Sebagian merasa kalau Sirens benar-benar nendang, sama seperti sensasi yang dibawa oleh Black yang fenomenal atau Just Breathe yang mengesankan. Sebagian lagi menilai rendah lagu ini, bahkan tak segan memakinya sebagai lagu picisan yang menghianati semangat Pearl Jam.

Buat saya tidak penting Sirens ini dianggap sebagai lagu picisan atau malah maha karya. Secara personal lagu ini sangat menyentuh. Awalnya memang terasa biasa, sama seperti lagu-lagu manis yang banyak beredar di pasaran. Tapi ketika memutarnya lagi untuk kedua kalinya, lagu ini mulai terasa berbeda. Ketika memutarnya untuk ketiga, keempat, kelima bahkan sampai keratusan kali lagu ini mulai sangat teasa berbeda.

Saya tidak paham soal teknis musik, tapi kolaborasi permainan para personil Pearl Jam di lagu ini tetap terasa istimewa. Suara Eddie Vedder? Hmmm, tentu sulit menolak suara bariton yang terdengar sangat lelaki ini. Cukup? Tentu tidak! Coba baca lirik-lirik dari lagu Sirens. Selalu ada misteri dari deretan kata yang disusun oleh Eddie Vedder.

Hear the sirens, hear the sirens / Hear the sirens, hear the circus so profound / I hear the sirens more and more in this here town / Let me catch my breath to breathe then reach across the bend

Just to know we’re safe, I am a grateful man / This light is pit, alive and I can see you clear / Oh, I could take your hand, and feel your breath / For feel that someday will be over /I pull you close, so much to lose

Knowing that nothing lasts forever / I didn’t care, before you were here /I danced in laughter, with the ever after / But all things change, let this remain /Hear the sirens covering distance in the night / The sound, echoing closer, will they come for me, next time?

For every choice, mistake I made, is not my plan / To see you in the arms of another man /And if you choose to stay, I’ll wait, I’ll understand / Oh, it’s a fragile thing, this life we lead, if I think too much, I can’t get over / When by the graces, by which we live our lives with death over our shoulders / Want you to know, that should I go, I always loved you, held you high above too / I studied your face, the fear goes away.

It’s a fragile thing, this life we lead, if I think too much, I can’t get over / When by the graves, by which we live our lives with death over our shoulders / Want you to know, that should I go, I always loved you, held you high above too / I studied your face, the fear goes away, the fear goes away, the fear goes away.

Ah, meski tak sepenuhnya paham pada maknanya tapi deretan kata-kata itu seperti mantra sihir yang menenangkan. Apalagi jika dipadukan dengan musik yang dimainkan personil Pearl Jam. Jika biasanya suara sirene itu mengagetkan, buat saya sirene yang satu ini justru menenangkan. [dG]

Official Music Video: Sirens