Menengok Website VisitToraja
Setahu saya di SulSel baru Tana Toraja yang begitu serius melakukan re-branding di sektor pariwisata.
“You are not come in a right time, there is no event in Toraja right now,” kata saya dengan bahasa Inggris yang belepotan.
“I know, I try to find out about it. But I couldn’t find it, even in internet,” kata wanita muda itu. namanya Jeanne, wanita 25 tahun asal Paris, Perancis. Saya duduk di sebelahnya dalam perjalanan menggunakan bus DAMRI meninggalkan bandara Sultan Hasanuddin.
Jeanne mengaku baru pertama kali menginjakkan kaki di kota Makassar, dia baru saja menjelajah Lombok selama dua minggu sebelum memutuskan untuk terbang ke Sulawesi. Salah satu yang diincarnya adalah Tana Toraja, sebuah tempat yang didengarnya dari teman sesama pejalan. Sayang, dia mengaku tidak bisa mendapat banyak informasi akurat tentang Tana Toraja, termasuk acara apa yang sedang berlangsung, atau kapan ada acara menarik di sana.
*****
Percakapan dengan Jeanne membuat saya tiba-tiba ingat sebuah surel yang masuk ke kotak pesan saya beberapa hari yang lalu. Surel dari media Visit Toraja itu isinya memberi kabar kalau website resmi Visit Toraja baru saja diluncurkan pada tanggal 3 Juni 2016. Alamatnya di www.visittoraja.com.
Seperti yang pernah saya tulis, pemerintah Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara memang sedang giat melakukan re-branding di sektor pariwisata mereka. Tana Toraja pernah menjadi destinasi populer di Indonesia, hanya setingkat di bawah Bali. Tapi itu dulu, sebelum negara api menyerang. Sebelum krisis moneter menerpa Indonesia dan mengubah banyak sekali peta perturisan di Indonesia. Tana Toraja perlahan makin melorot posisinya, sampai kemudian disalib beragam tempat wisata lain di Indonesia.
Sekarang, Tana Toraja menggeliat. Berusaha bangkit dan melakukan re-branding total, membangun ulang imaji mereka sebagai salah satu tempat paling pantas dikunjungi di Indonesia. Dimulai dari pembuatan logo, kemudian dilanjutkan dengan beberapa kegiatan lain, termasuk mengundang penulis, travel blogger dan pegiat media sosial. Lalu paling terbaru meluncurkan website resmi VisitToraja.com.
Saya coba menengok website yang baru diresmikan itu. Tampilan halaman depannya memajang foto Tongkonan (rumah adat Toraja) yang berganti-ganti dengan foto gadis Toraja, lanskap Toraja dan nenek Toraja yang sedang menenun. Empat foto itu bisa dibilang sebagai highlight Toraja, sesuatu yang langsung mengingatkan kita pada Tana Toraja. Sayang, tidak ada foto kopi Toraja di sana, padahal kita tahu kopi Toraja adalah salah satu yang terbaik di dunia.
Website yang berbahasa Inggris ini punya lima halaman, yaitu: Home, Discover, Iconic Place, Plan Your Trip dan terakhir Events. Masing-masing halaman punya turunan lagi. Halaman Discover misalnya, di bawahnya ada beberapa bagian yang sangat berkaitan dengan Tana Toraja. Dari alam, budaya, kopi, kerajinan tangan, pasar lokal hingga aktivitas yang bisa dilakukan di Tana Toraja. Kalau turunan halaman itu di-klik, maka kita akan dibawa ke halaman baru yang berisi sepotong informasi.
Misalnya, saya memilih Rambu Solo yang berada di bawah Ceremonial And Activities. Setelah di-klik, maka akan muncul foto tentang upacara rambu solo itu lengkap dengan informasi singkat dalam bahasa Inggris. Di bagian bawah ada tiga bagian artikel yang berkaitan dengan acara rambu solo.
Halaman yang lain punya desain yang hampir mirip. Di bagian Iconic Place, kita bisa memilih salah satu tempat ikonik Tana Toraja, lalu akan muncul foto-foto tentang tempat itu ditambah sedikit informasi tentang tempat tersebut. Lalu di bagian bawah akan ada informasi tentang akomodasi, transportasi maupun tempat makan yang bisa ditemukan di sekitar tempat ikonik tersebut.
Sayang, website VisitToraja memang belum selesai sepenuhnya. Masih banyak bagian yang kosong, seperti Nearest Restaurant misalnya. Begitu juga informasi penginapan dan penyewaan motor, belum ada yang terdaftar.
Bagian paling menarik dari website ini adalah Plan Your Trip. Di sana ada banyak pilihan pengaturan perjalanan (itenerary) yang bisa dipilih. Tempatnya pun bukan melulu Tana Toraja, tapi beberapa tempat wisata lagi di sekitarnya.
Sementara bagian Event, hasilnya belum sempurna. Baru satu event yang terdaftar, belum ada informasi tentang event-event lain yang akan digelar di Tana Toraja, minimal sampai akhir tahun ini.
*****
Sebagai portal informasi pariwisata, VisitToraja.com memang belum sempurna. Masih banyak bagian yang belum diisi, tapi kalau melihat strukturnya sepertinya website ini punya potensi besar untuk menjadi website yang jadi gerbang informasi tentang Tana Toraja. Pertanyaannya memang tinggal bagaimana mengisi dan merawatnya. Bukan hal yang mudah tentu saja, karena informasi terus berganti, selalu ada yang baru, apalagi di jaman digital yang menuntut aksi-reaksi cepat. Website harus didukung dengan media sosial lain yang lebih ringkas dan reaktif.
Meski belum sempurna dan masih akan terus diperbaiki, tapi setidaknya website VisitToraja.com sudah memulai. Mudah-mudahan saja pemerintah daerah lain di Sulawesi Selatan juga punya kemauan yang sama, membuat portal informasi wisata. Jangan hanya mengandalkan iklan konvensional yang biasanya lebih banyak berisi wajah kepala daerah dan kepala dinasnya saja.
Mudah-mudahan saja portal VisitToraja.com bisa cepat selesai, supaya orang-orang yang datang di saat yang tidak tepat seperti Jeanne bisa berkurang. [dG]
Website nya memang harus terus dikembangkan biar wisata Tana Toraja semakin merakyat. banyak loh yang tertarik ingin ke Tana Toraja kak, tapi mereka kebanyakan masih bingung sih 🙂
Wah, kapan ya bisa ke Toraja 🙂