Potret Mahakarya, Penutup Tahun Yang Manis

Bersama rombongan Cultural Trip ke Madura (foto: pak Amril)
Bersama rombongan Cultural Trip ke Madura (foto: pak Amril)

Lomba blog Potret Mahakarya ini susah untuk dilupakan, limpahan hadiahnya benar-benar menutup tahun 2013 dengan manis.

Kata orang saya sering menang lomba blog, tapi seandainya saja mereka tahu kenyataannya pendapat mereka pasti berubah. Saya tidak sering menang, malah saya lebih sering kalah. Kalau saya hitung-hitung, hanya sekisar 30% dari lomba yang saya ikuti yang berhasil saya menangkan. Sisanya saya tidak dapat apa-apa selain pengalaman ikut lomba blog.

2013 ini saya memang berkali-kali ikut lomba blog, tapi seperti biasanya lebih sering tidak masuk sebagai salah satu pemenang daripada menjadi pemenang. Tahun ini diawali dengan lomba blog review film Linimassa 2 yang digelar ICT Watch. Alhamdulillah karena saya masuk sebagai salah satu pemenang. Pembukaan tahun yang menyenangkan.

Tapi rupanya saya harus bersabar karena beberapa lomba blog lainnya yang saya ikuti belum menempatkan nama saya di daftar pemenang. Sampai kemudian lomba blog Pancasila membuat saya kembali kegirangan. Tulisan saya masuk jadi pemenang pertama. Alhamdulillah, setelah menunggu beberapa lama saya bisa menikmati lagi manisnya jadi juara pertama.

Setelah lomba blog Pancasila menyusul kemudian lomba blog ASEAN Blogger yang menempatkan tulisan saya sebagai pemenang kedua. Kalau dipikir-pikir jadi pemenang kedua sepertinya jadi jodoh saya. Di antara semua lomba blog yang menempatkan saya sebagai pemenang, urutan kedua adalah urutan terbanyak. Hanya sesekali saya jadi urutan pertama.

Di akhir tahun satu lagi lomba blog berhasil saya menangkan. Kali ini diadakan oleh Dji Sam Soe dengan nama lomba Potret Mahakarya Indonesia. Format lomba blog ini agak berbeda, digelar selama 10 minggu dengan 1 pemenang mingguan. Di akhir periode dipilih lagi 4 pemenang utama yang akan menikmati hadiah berupa jalan-jalan ke sebuah tujuan premium yang belum ditentukan di awal.

Smartphone hingga Madura.

Saya agak terlambat ikut lomba blog Potret Mahakarya. Saya baru bergabung di minggu ketiga setelah melihat salah seorang kawan (Neng Biker) jadi pemenang di minggu kedua. Syukurnya karena baru ikut sekali tulisan saya sudah langsung jadi pemenang minggu ketiga. Di laman resminya hanya dicantumkan pemenang mingguan berhak atas smartphone atau tablet, jadi saya tidak berharap banyak.

“Mungkin hanya sekelas Samsung Galaxy Ace” Pikir saya dalam hati. Ketika hadiah itu saya terima, saya masih berpikiran seperti itu. Sampai kemudian saya terhenyak sendiri ketika membuka bungkus kotak hadiah dan menemukan logo S4 di sana. “Damn! Samsung S4!” Saya bersorak sendiri. Awalnya saya berniat menjual hadiah tersebut karena sudah ada beberapa smartphone di tangan, tapi karena ternyata hadiahnya Samsung S4 maka niat itu saya urungkan. Tidak tiap hari ada yang memberi Samsung S4 kan?

Dan beberapa bulan kemudian, tepatnya di awal bulan Desember saya kembali dihubungi pihak panitia Potret Mahakarya. Saya terpilih sebagai satu dari 4 blogger yang memenangkan hadiah utama berupa jalan-jalan ke Madura. Awalnya saya tidak terlalu antusias karena Madura menurut saya tidak semenarik tujuan lain di Indonesia. Untungnya saya tidak jadi sombong dan memilih untuk ikut acara Cultural Trip ke Madura.

Di Madura, saya benar-benar mensyukuri keputusan saya untuk tidak menolak undangan itu. Hari kedua di Madura, pihak Dji Sam Soe berbaik hati membagikan 1 unit jam tangan Casio G-Shock kepada semua peserta. Bayangkan! Sejak remaja saya sudah jatuh cinta pada jam tangan yang satu ini tapi sampai sekarang belum sempat mampir ke tangan saya karena belum pernah uang yang cukup. Jadi Anda tentu bisa membayangkan sendiri bagaimana senangnya saya bisa melingkarkan G-Shock di tangan sendiri setelah bertahun-tahun hanya bisa memimpikannya.

Rangkaian hadiah dari Potret Mahakarya
Rangkaian hadiah dari Potret Mahakarya

Kesenangan tidak berhenti di situ. Menikmati budaya dan sejarah Madura sudah cukup membahagiakan bagi saya yang memang suka belajar sejarah dan budaya. Tapi Tuhan berbaik hati rupanya, lewat tangan panitia Potret Mahakarya saya kembali menikmati kesenangan yang lain. Malam terakhir sebelum meninggalkan Madura, mbak Adinda dari Dji Sam Soe memberikan pengumuman. Sebuah kamera DSLR Canon 650D serta 1 unit laptop Acer Aspire V5 sudah dalam perjalanan ke rumah kami, 4 blogger yang terpilih.

Senangnya bukan main! Sudah dapat 1 unit Samsung S4, diberi Casio G-Shock diantarkan lagi 1 unit DSLR Canon 650D dan laptop Acer Aspire V5. Sungguh luar biasa! Buat saya ini benar-benar penutup tahun yang manis dari Potret Mahakarya. Apa yang diberikan Dji Sam Soe rasanya sudah mengobati rasa kecewa atas kegagalan di beberapa lomba blog lain yang saya ikuti.

Tahun 2013 benar-benar menjadi tahun yang ditutup dengan manis setelah berderet kegagalan yang ada di sepanjang tahun. Tuhan memang punya rahasia yang kadang tidak bisa ditebak oleh hamba-Nya. Mudah-mudahan semua kenikmatan ini tidak lantas membuat saya besar kepala dan lupa untuk bersyukur, karena jalan masih panjang. Kesengsaraan bisa saja datang selepas kesenangan bukan? Untuk sementara mari mensyukuri apa yang sudah didapatkan.

Alhamdulillah [dG]