Ujian Kesabaran Dari David Moyes

Moyes and Fergie
David Moyes
David Moyes dengan tatapan tajamnya

Setelah nyaris 27 tahun, akhinya rejim itu berakhir juga. Sir Alex Ferguson resmi mengundurkan diri dari salah satu klub paling sukses di liga Inggris.

Wayne Rooney baru berusia setahun lebih sebulan ketika Alexander Chapman Ferguson setuju menangani Manchester United. Lelaki asal Glasgow Scotlandia itu meninggalkan Aberdeen, klub yang dia antar menjadi juara piala liga Scotlandia tahun 1986 dan memilih menangani klub dari kota industri Manchester yang sedang berada di bawah bayang-bayang Liverpool. Tanda tangan di bulan November 1986 itu ternyata awal dari sebuah imperium besar yang dibangun dengan penuh kesabaran selama dua dekade lebih.

Tidak ada klub yang punya stok sabar sebanyak Manchester United di Inggris, atau mungkin Arsenal mendekatinya. 4 tahun pertama, Alex Ferguson seperti sebuah pilihan yang salah. Mancester United tetap jadi klub yang tidak ada apa-apanya di depan Liverpool, Arsenal dan bahkan Tottenham Hotspur. Kesabaran tingkat dewa dari manajemen klub dan tentu saja dari para fans akhirnya membuahkan hasil.

Semua juga sudah tahu kalau sepanjang 26 tahun Manchester United bertahan dengan satu orang pelatih, si Opa dari Glasgow. 13 titel juara Premiere League, 5 juara piala FA, 2 piala Champions Eropa dan sederet trofi lainnya adalah sumbangan dari Sir Alex Ferguson yang membuat lemari pajangan klub Manchester United jadi sesak.

Dan semua kegembiraan harus berakhir. Secara tiba-tiba Sir Alex Ferguson mengeluarkan pengumuman resmi kalau dirinya sudah tidak berminat untuk duduk di kursi yang sama seperti yang didudukinya selama hampir 27 tahun. Bertahun-tahun yang lalu dia sudah pernah mengucapkan keinginan yang sama ketika kejayaan Manchester United diganggu Chelsea bersama Mourinho. Tapi ketika itu Bobby Charlton legenda lain dari Manchester United berhasil menggagalkan niatnya. Kali ini mungkin bahkan Sir Bobby sendiri sudah tidak berniat untuk mengubah pikiran sang Opa.

Moyes Untuk Fergie.

David Moyes, lelaki Glasgow yang sudah 11 tahun membesut klub Everton dari kota Liverpool dipilih Sir Alex untuk duduk di kursi yang ditinggalkannya. Moyes, kata sir Alex memiliki semua syarat yang dibutuhkan untuk jadi manager pelatih Manchester United. Moyes sosok yang setia, bisa diandalkan dan penuh integritas, sudah! Buat Sir Alex itu sudah cukup selain tentu saja pengakuan Sir Alex yang bilang bahwa sebenarnya di tahun 1998 dia sudah menawarkan posisi asisten manager pada Moyes yang sukses ditampik sang pelatih Everton itu.

Moyes and Fergie
Sir Alex dan Moyes

Pasti ada alasan di balik kekaguman Sir Alex. Moyes adalah pelatih brilian yang mampu membuat Everton bisa menggeliat di papan tengah dengan mata belati yang siap menikam klub-klub yang lebih besar di atasnya. Moyes juga hampir serupa dengan Sir Alex, 11 tahun di Everton hanya kalah dengan masa 17 tahun Arsene Wenger di Arsenal serta tentu saja masa 26 tahun Sir Alex di Manchester United.

Mungkin bukan kebetulan bila Sir Alex memilih Moyes karena latar mereka yang sama-sama dari Glasgow, Skotlandia. Dunia tahu tipe orang Glasgow yang pekerja keras dan hanya beda tipis dengan kata gila. Mungkin ini pula yang membuat Sir Alex yakin Moyes bisa meneruskan kerja kerasnya.

Moyes, mantan pemain belakang berusia 50 tahun ini mengaku bukan pekerjaan yang mudah menggantikan kursi panas yang ditinggalkan Sir Alex, apalagi Sir Alex tidak benar-benar pergi. Sir Alex masih duduk di jajaran direktur Manchester United dan ini mungkin akan berasa seperti bayang-bayang di atas kepala Moyes yang bisa membuatnya gugup. Apalagi jika Sir Alex lupa kalau dia bukan manager pelatih lagi.

Moyes memang pelatih berbakat, tapi kemampuannya bersaing di level tinggi tentu masih dipertanyakan. Everton baru sampai pada level mengganggu klub-klub besar, belum sampai pada level benar-benar membahayakan. Musim depan Manchester United akan berlaga di liga Champion Eropa dengan pangkat sebagai juara liga Inggris. Lawan mereka adalah klub-klub juara dari beragam negeri dengan jejak rekam yang tidak kalah mentereng. Musim ini bahkan Sir Alexpun harus rela menyerah pada klub juara Liga Spanyol.

Di dalam negeripun Manchester United akan berhadapan dengan klub-klub lain dengan deretan pelatih lebih berpengalaman. Masih ada Arsenal dengan Wenger-nya, Man. City dengan Mancini-nya atau bahkan mungkin Chelsea yang sedang digosipkan akan rujuk kembali dengan Mourinho. Berhenti membuat daftar karena Moyes sendiri pasti sadar berapa banyak kerikil tajam yang ada di hadapannya.

Oldd Trafford diberi gelar Theater of Dreams bukan tanpa sebab. Di sanalah David Moyes akan ambil bagian sebagai sutradara Manchester United. Para penonton hanya bisa menunggu, apa besutan Moyes cukup membuat mereka bersemangat dan penuh gairah sepanjang musim atau malah meninggalkan teater sebelum film berakhir karena lunglai dan bosan.

Melihat rekam jejak Moyes, mungkin penonton harus bersabar. Alur cerita Manchester United mungkin tidak akan secepat musim lalu atau musim-musim ketika Sir Alex masih jadi sutradara. Si Setan Merah mungkin akan minggir ke jalur lambat, sama ketika Sir Alex baru memegang klub ini nyaris 27 tahun lalu.

Atau, mungkin Moyes mampu membuat alur cerita Manchester United tetap berada di jalur yang cepat? Dia berdarah Skotlandia bukan? Dia tentu tidak pernah berpikir untuk menyerah begitu saja. Dan bisa jadi Moyes memang berjodoh dengan Manchester United seperti dua orang Skotlandia yang sudah lebih dulu menjadi legenda, Sir Matt Busby dan Sir Alex Ferguson.

Kita tunggu saja hasil kerja keras Moyes musim depan. [dG]