Saya Bersama Juventus
Menjelang laga Juventus vs Real Madrid, saya mengambil sikap.
Saya Milanisti. Itu yang selalu saya ucapkan. Meskipun kalau dibedah sesungguhnya saya tidak 100% Milanisti. Katakanlah saya Milanisti karena Paolo Maldini seorang. Ketika si La Bandiera pensiun saya tetap menjadi pendukung AC Milan, meski mungkin kadarnya sedikit berkurang.
Tapi jangan kuatir, ketika AC Milan sedang terpuruk pun saya tetap mengaku Milanisti koq. Yah meskipun saya tidak hapal lagi pemain-pemain AC Milan yang sekarang berlaga.
Sayangnya sampai sekarang AC Milan memang belum kembali ke khittahnya sebagai salah satu klub terbesar Eropa, peraih juara champion Eropa terbanyak – setelah Real Madrid. Sekarang kami para Milanisti hanya berusaha merawat kenangan itu, sampai saatnya nanti tiba. Karena kami percaya, semua akan indah pada waktunya. Halah!
Nah karena AC Milan belum juga bangun dari tidur panjangnya maka sebagai pecinta klub dari Italia, untuk saat ini saya hanya bisa menaruh harapan terakhir pada Juventus, klub Italia yang seolah levelnya sudah berbeda dengan klub-klub Italia lainnya. Juventus sudah seperti Bayern Muenchen di Jerman, saingannya nyaris tidak ada.
Dini hari nanti Juventus akan bertemu dengan Real Madrid di final European Champions League. Ini kali kesembilan Juventus akan masuk final dan sayangnya baru dua kali menjadi juara. Juventus tim terbanyak kedua yang tampil di final, di bawah Real Madrid. Tapi soal koleksi juara tentu jauh. Real Madrid sebelas kali masuk final dan tidak pernah kalah sekalipun. Memang jagoan Eropa tim yang satu itu!
Makanya final ini jadi final paling berat buat Juventus. Apalagi Juve punya catatan buruk menghadapi tim Spanyol setelah sebelumnya pernah kalah dari Barcelona di final tahun 2014-2015. Dari Real Madrid pun, mereka pernah kalah 0-1 di final 1997-1998. Saya masih ingat betul karena beberapa jam setelah kekalahan Juventus, presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya di televisi nasional.
Dengan catatan itu sepertinya Real Madrid memang punya peluang besar untuk kembali menjadi juara, meraih klub dengan perolehan juara Champions Eropa terbanyak (12) dan sekaligus semakin jauh meninggalkan raihan AC Milan. Plus lagi, Real Madrid akan menyamai rekor AC Milan menjuarai Champions Eropa back-to-back.
Sebagai Milanisti saya tentu tidak rela itu terjadi.
Maka dari itu, dengan penuh kesadaran dini hari nanti saya akan menjatuhkan dukungan pada Juventus, klub Italia yang menjadi tumpuan harapan Italia di partai puncak Champions Eropa tahun ini.
Juventus juga punya peluang emas menjadi klub Italia kedua yang meraih treble winner setelah Inter Milan yang meraihnya musim 2009-2010. Ayo Juve! Kamu juga bisa!
Jadi, dini hari nanti #SayaBersamaJuventus! [dG]