Putaran Kedua, Milik Sang Semenjana
Chile, Kolombia dan Kosta Rika. Tiga nama itu tidak begitu populer di dunia sepakbola, tapi ternyata mereka bisa memesan tiket babak kedua lebih cepat dari negara-negara seperti besar seperti Italia, Jerman atau bahkan Spanyol dan Inggris.
Putaran kedua (Match Day 2) piala dunia 2014 selesai sudah. Diakhiri dengan pertandingan dramatis yang memanjangkan nafas Portugal setelah berhasil menahan imbang USA di menit ke-95. Hasil imbang ini menyelamatkan Portugal dari hinaan seperti yang diterima Spanyol dan Inggris, setidaknya tidak hari ini.
Putaran kedua dimulai dengan skor kacamata Brasil dan Mexico, sekaligus membuat kedua tim gagal memastikan tiket ke babak selanjutnya. Lalu disusul dengan kemenangan Belanda 3-2 atas wakil Asia, Australia (Saya tahu, kedengarannya agak aneh) dan sekaligus membuat Belanda jadi tim pertama yang membuking tempat di putaran kedua. Australia jadi tim pertama yang membuking tiket pulang, disusul oleh Spanyol tiga jam kemudian.
Sampai selesainya putaran kedua sudah ada Belanda, Chile, Kolombia, Kosta Rika, Argentina dan Belgia yang memastikan diri lolos ke putaran kedua. Chile, Kolombia dan Kosta Rika menyeruak di antara nama yang sudah lebih dulu harum. Tiga negara semenjana ini ternyata berhasil membelokkan prediksi para pengamat yang lebih condong menjagokan nama besar lainnya.
Chile berhasil merebut tiket dari tangan Spanyol, juara bertahan 2010, sang mantan yang sekarang jadi pesakitan. Kolombia berhasil memenangkan perang di grup yang memang diisi oleh tim-tim semenjana dengan kekuatan yang nyaris merata. Dari ketiganya memang Kosta Rika yang paling luar biasa, menyeruak di tengah kerumunan berisi Inggris, Italia dan Uruguay, 3 mantan juara dunia yang kekuatan sepakbolanya membuat Kosta Rika seperti singkong goreng di tengah burger, steak dan pizza.
Apa sih rahasia ketiga negara semenjana itu sampai bisa melewati rintangan berat dari dua partai penyisihan grup? Integritas, semangat juang, kegigihan dan pantang menyerah. Setidaknya itu yang bisa saya tangkap.
Chile tidak takut kala berhadapan dengan Spanyol yang sudah lebih dulu menderita setelah digebuk Belanda. Kolombia mengambil peran sebagai pemimpin walaupun di grupnya ada Yunani yang juara piala Eropa 2004. Kosta Rika? Ah, sudah capek saya berbusa-busa bercerita tentang bagaimana tim kecil ini memukul dua nyamuk dengan sekali tepuk. Mengalahkan Italia sekaligus membuat Inggris harus menyusun daftar liburan lebih awal.
Spanyol walaupun jadi tim yang harus pulang lebih awal tapi ternyata tercatat sebagai tim dengan jumlah passing terbanyak dengan 1145 passing dengan tingkat keakuratan 85%. Kalau membandingkannya dengan jumlah gol yang mereka hasilkan maka kelihatan kalau Spanyol ini memang tim yang tidak efektif. Kebanyakan mengumpan dan jarang menembak ke gawang apalagi membuat gol.
Sementara itu Kolombia jadi tim dengan pertahanan terbaik, total ada 66 percobaan defensif yang mereka lakukan termasuk 49 tackling, 9 blok dan 8 penyelamatan. Untuk pemain dua nama beken masuk sebagai yang terbaik yaitu Thomas Muller dari Jerman yang mendapatkan total poin 9.75 dari semua penampilannya. Pemain kedua yang patut diwaspadai adalah Karim Benzema yang mencetak 3 gol dan 15 shoots.
Untuk pertandingan, secara resmi partai Swiss vs Perancis ditempatkan FIFA sebagai pertandingan terbaik sejauh ini. Kalau hitungannya dari jumlah gol maka saya kira kita semua sepakat, 7 gol dengan hasil akhir 2-5 buat Perancis adalah bukti betapa menariknya pertandingan ini.
*****
Lalu bagaimana dengan tim Asia yang juga kadang dianggap sebagai pelengkap saja? Sayangnya, tahun ini tim Asia seperti sulit untuk bisa lolos dari penyisihan grup. Lupakan Australia yang tinggal berharap bisa bermain bagus dalam pertandingan persahabatan dengan Spanyol subuh nanti. Sisanya kita hanya bisa berharap pada Jepang, Iran dan Korea Selatan meski semuanya sama-sama sulit.
Jepang, Iran dan Korea Selatan masing-masing hanya punya satu poin hasil dari satu imbang. Jepang akan bertemu Kolombia, sang pemuncak klasemen yang tentunya bermain tanpa beban dan mungkin banyak memainkan pemain lapis keduanya. Kemungkinan untuk menang ada, tergantung seberapa besar kemauan Jepang untuk bisa lolos. Sayangnya karena di pertandingan lain Pantai Gading juga membidik kesempatan yang sama kala berhadapan dengan Yunani. Eh jangan lupa, negeri para dewa itupun juga masih punya kesempatan yang sama.
Sementara itu Iran yang baru saja disakiti Argentina juga punya peluang yang sama. Mereka akan bertemu Bosnia Herzegovina sudah kehabisan peluang. Kalau Iran menang dan Argentina sekali lagi menang atas Nigeria maka bersyukurlah kita karena Asia akan diwakili oleh Iran.
Bagaimana dengan Korea Selatan? pertandingan terakhir mempertemukan mereka dengan Belgia yang sudah lolos duluan. Sama dengan Jepang, KorSel mungkin akan bertemu dengan tim lapis kedua Belgia yang bermain tanpa beban, tapi rasanya tetap saja akan sulit. Di pertandingan lain Aljazair bertemu Russia dan sama-sama mengincar poin penuh demi menjaga asa lolos ke babak kedua.
Kalau melihat konstelasi seperti itu maka sepertinya kita memang harus bersiap Asia kehilangan wakil di babak kedua nanti. Situasinya berat dan tidak mendukung. Kita tidak bisa melihat kesempatan minimal seperti 4 tahun lalu ketika Jepang dengan gagah perkasa nyaris saja menghentikan Ghana di perdelapan final.
Putaran kedua adalah milik tim semenjana yang mampu menyeruak di antara nama-nama besar. sayangnya kita tidak (atau belum) menemukan nama wakil Asia di sana. Entah setelah pertandingan pamungkas nanti. [dG]