Prediksi

Partai demi partai pada Euro’08 ini mulai habis satu persatu. Sekarang tinggal tersisa 1 partai puncak yang mempertemukan Jerman dan Spanyol. Saya yakin kalau sepanjang turnamen ini anda pasti telah sering membuat prediksi.

Sebelum sebuah pertandingan digelar, semua penggemar sepakbola pasti telah mepersiapkan diri dengan berbagai prediksi tentang hasil pertandingan. Prediksinya bisa berdasarkan data dan fakta kondisi terakhir tim yang akan berlaga, tapi bisa juga hanya berdasarkan emosi atau fanatisme pada sebuah tim.

Di enam laga fase knock out yang baru berakhir ini saya mencoba membuat prediksi berdasarkan data dan fakta serta sebagian berdasarkan emosi, dan dari enam prediksi yang saya buat 4 di antaranya benar dan 2 di antaranya ternyata meleset.

Partai Jerman vs Portugal sudah saya prediksikan akan meloloskan Jerman ke semifinal. Asumsi saya, Jerman adalah tim dengan label “spesialis turnamen”, mental pemain Jerman sudah sangat teruji dalam ajang sekelas Euro. Meski sempat dikalahkan Kroasia 2-1 di penyisihan grup, namun Jerman makin membaik di pertandingan terakhir. Trend peningkatan grafik penampilan ini saya yakin berbanding lurus dengan mental pantang menyerah mereka.

Di sisi lain, Portugal yang sudah ongkang-ongkang kaki di pertandingan penyisihan grup terakhir sudah sempat mendingin setelah hanya memainkan lapis kedua di pertandingan tersebut, tambahan lagi hasil yang mereka dapatkan justru adalah kekalahan.

Kedua faktor inilah yang membuat saya yakin kalau Jerman bisa mengatasi Portugal. Dan prediksi saya terbukti.

Partai lainnya yang membenarkan prediksi saya adalah Turki vs Kroasia. Turki pasti sedang memanas setelah berhasil melakukan come back sempurna melawan Rep. Ceska di pertandingan terakhir penyisihan grup. Ini jelas modal yang sangat berguna menghadapi pertandingan perempat final melawan Kroasia. Sebaliknya Koasia meski mendulang kemenangan di pertandingan terakhir melawan Polandia namun tampil dengan lapis keduanya yang tentu saja memutuskan momentum bagus yang sudah mereka buat sebelumnya. Dan kali inipun, prediksi saya tepat.

Dua partai yang membuat saya harus gigit jari karena prediksi saya terbukti salah adalah partai Belanda vs Rusia dan Italia vs Spanyol. Untuk kedua partai ini sebenarnya saya bukan membuat prediksi melainkan hanya membuat sebuah harapan. Maklum saja karena Belanda dan Italia adalah tim favorit saya, jadi tidak heran kalau saya berharap kedua tim ini yangakan melenggang ke partai semifinal.

Sayangnya prediksi atau tepatnya harapan saya tidak jadi kenyataan. Awalnya saya memang ragu akan Belanda, tentu saja karena faktor kehilangan momentum di pertandingan terakhir fase grup melawan Rumania di mana mereka hanya turun dengan pemain lapis kedua. Namun, saya tetap tidak yakin dan menutup mata akan kemampuan Rusia yang sebelumnya telah digilas Spanyol 1-4. Sayangnya saya juga menutup mata pada faktor Hiddink, pelatih luar biasa yang tentu saja mengenal dengan baik sepakbola Belanda-calon lawannya. Faktor keteledoran inilah yang membuat prediksi saya meleset.

Di partai Italia vs Spanyol, saya sangat percaya Italia bakal lolos. Selain karena faktor sejarah, saya juga sangat yakin kalau Italia sedang dalam mental yang bagus setelah lolos dari lubang jarum selepas menghempaskan Perancis. Dan biasanya, Italia yang memulai langkah dengan tertatih-tatih akan berhasil melangkah hingga ke final. Tapi, sayangnya..prediksi saya tidak terbukti tepat.

Di dua partai semifinal saya kembali membuat prediksi. Saya yakin Jerman akan menang atas Turki dan Spanyol akan mengatasi Rusia. Dasar pertimbangan saya adalah bahwa perkembangan mental Jerman makin membaik dari hari ke hari. Berbanding lurus dengan penampilan mereka yang menawan kala menekuk Portugal. Meski Turki adalah tim yang sedang naik daun dan tengah rajin membuat kejutan, tapi faktor mental dan tradisi saya kira jadi faktor utama. Selain itu fakta bahwa Turki akan tampil tanpa 9 pemain kuncinya tentu akan menyulitkan mereka.

Prediksi saya terbukti betul, meski harus diraih dengan berdebar-debar. Turki ternyata sangat memukau, meski tampil tanpa sebagian besar pemain intinya tapi mereka mampu menyulitkan Jerman. Tapi, seperti yang saya bilang di atas faktor mental dan tradisi yang berbicara banyak.

Berikutnya untuk partai Spanyol vs Rusia, saya yakin Spanyol akan berhasil melewati hadangan Rusia. Spanyol yang sudah berhasil melepaskan diri dari kutukan Italia tentu tak mau berhenti sampai di sini. Meski Rusia punya Hiddink namun, Spanyol tetap punya banyak kelebihan lainnya. Skill, mental dan tentu saja nama besar. Rusia mungkin mengejutkan, tapi mereka hanya sebatas pengejut. Dan sekali lagi terbukti, Spanyol berhasil melewati hadangan Rusia.

Senin dini hari nanti, Jerman akan bertemu Spanyol di partai final. Dua raksasa Eropa itu seakan mengembalikan level sepakbola Eropa ke level aslinya. Pertemuan dua raksasa dengan track perjalanan dengan level yang bagus dan nyaris konstan. Khusus untuk Spanyol, mereka memang tak pernah kalah dan hampir selalu mencetak gol di waktu 90 menit kecuali saat melawan Italia. Jerman memang pernah kalah, namun mereka selalu mencetak gol di 90 menit pertandingan. Selain itu Jerman adalah “penguasa” Euro. 6 kali masuk final (termasuk tahun ini) dengan rekor 3 kali juara. Spanyol hanya masuk sekali dan juara sekali, itupun lebih dari 40 tahun yang lalu.

Di final nanti saya akan pegang siapa ?. Jawaban saya, saya akan pegang Jerman. Faktor kualitas permainan yang lebih solid dan kolektif saya kira akan menyulitkan Spanyol yang lebih banyak bermain secara individu. Selain itu faktor postur dan stamina akan memegang peranan penting, serta tentu saja faktor mental dan tradisi.

Jadi..saya akan berada di barisan supporter Jerman. [DG]