Marhaban Ya Euro 2016

Marhaban
Marhaban

Besok subuh, gelaran itu akan dimulai!

“Mudah-mudahan loloski Belanda ke Euro nanti,” kata Agus, kawan yang tinggal di Ambon. “Kalau Belanda lolos, laku semua barang yang berwarna orens, hahaha,” lanjutnya.

Agus punya distro di salah satu sudut kota Ambon. Menjual beragam pakaian berwarna oranye saat Belanda bertarung di kejuaraan besar adalah langkah cerdik. Orang Ambon tergila-gila pada tim nasional Belanda dan segala yang berwarna oranye.

Sayang, Belanda harus gigit jari. Negerinya Van Persie itu bahkan tidak lolos dari fase grup, kalah dari Turki dan harus menjadi penonton Euro 2016. Ambon dan sekujur Maluku pasti menyambut Euro dengan nada berbeda, nada yang tidak sama jika saja Belanda ikut bermain di sana.

Tapi mari lupakan Belanda. Kita fokus saja kepada 24 tim yang akan berlaga di tanah Perancis mulai Sabtu dinihari nanti. Pertarungan akan dibuka dengan laga antara tuan rumah Perancis melawan Rumania. Perancis jadi unggulan tentu saja. Mereka sedang berada dalam kondisi terbaiknya sebagai satu tim. Di bagian gelandang dan penyerang mereka punya dua pemain yang sedang berada di puncak; Paul Pogba dan Antoine Griezman. Mereka juga bermain di kandang, sesuatu yang kalau bisa dimanfaatkan akan jadi tenaga penyemangat. Tapi, kalau gagal dimanfaatkan justru akan menjadi beban super berat.

Setelah Perancis, tim mana lagi yang akan jadi unggulan? Spanyol? Tentu saja. Negara ini juga sedang berevolusi, tongkat estafet dari generasi Xavi Hernandez sedang diteruskan pemain-pemain yang lebih muda. Bayangkan, bakat sebagus Juan Mata saja terpaksa ditinggalkan saking banyaknya pemain yang berdesakan di lapangan tengah Spanyol.

Salah satu kendala Spanyol adalam mimpi buruk dua tahun lalu di Brazil 2014. Gugur di babak penyisihan grup dengan dua skor memalukan padahal datang sebagai juara bertahan, sebuah kejadian traumatis yang mudah-mudahan saja sudah bisa ditepiskan. Hal lain yang bisa menjadi kendala adalah ketika mereka sudah kehilangan semangat juang setelah berhasil meraih juara Eropa dua kali berturut-turut sambil diselingi menjadi juara dunia. Puncak tertinggi sebuah tim nasional.

Terus tentu saja kita tidak bisa melepaskan nama Jerman begitu saja. Jerman bisa saja kalah di pertandingan penyisihan, bahkan sempat terseok di laga uji coba. Tapi, Jerman adalah Jerman! Camkan itu! Mereka adalah tim yang punya senjata rahasia yang entah bagaimana bisa muncul di saat yang tepat.

Sayang mereka juga harus berkutat dengan cidera pemain utama. Kehilangan Antonio Rudiger, Marco Reus and Ilkay Gundogan sudah memberatkan, tapi mereka masih harus kehilangan Matt Hummels di minimal dua laga pertama karena cedera. Beruntung sang kapten Bastian Schweinsteiger sudah sembuh dan siap bermain. Tapi bukankah Schweiny jarang bermain di musim kemarin?

Lalu di belakang tiga nama itu berderet-deret nama Inggris, Italia, Portugal dan Belgia. Inggris seperti biasa, datang dengan nama yang besar karena bantuan liga mereka yang paling populer sejagad. Tapi langkah Inggris sepertinya tidak bisa terlalu jauh. Skuad mereka tidak terlalu istimewa, menyusul ketidakistimewaan klub-klub Inggris di ranah Eropa musim kemarin.

Kemudian Italia. Hmmm, kata orang ini skuad paling medioker sejak 1950 dari sebuah negara sekelas Italia, juara dunia empat kali. Mereka tidak salah, Italia tahun ini memang sungguh medioker. Sulit untuk berharap Italia bisa melangkah jauh dengan skuad yang seperti itu.

Lalu bagaimana dengan tim-tim lain yang belum sempat menjadi langganan juara? Belgia, Portugal, Rusia, Turki, Swedia dan lainnya? Tulisan ini akan jadi sangat panjang kalau harus mengulas satu per satu dari tim-tim itu. Kita langsung lompat ke inti saja, serunya Euro 2016. Ada 24 tim yang siap bertarung memperebutkan supremasi tertinggi benua biru. Di antara mereka hanya Albania, Wales dan Irlandia Utara yang bisa dibilang anak bawang. Tapi mereka juga bisa saja membuat kejutan besar.

Sabtu dini hari waktu Indonesia, gelaran itu akan dimulai. Bertepatan dengan hari keenam bulan Ramadan. Marhaban ya Euro 2016! [dG]