Tidak banyak momen menarik dari piala dunia ini, hanya kenyataan bahwa piala dunia ini digelar di benua baru tapi tetap saja juaranya juara lama.
Akhirnya piala dunia keluar dari pakemnya, selama 70 tahun pelaksanaannya hanya ada dua benua yang jadi tuan rumah, Amerika dan Eropa sampai akhirnya FIFA memutuskan menunjuk Korea Selatan dan Jepang sebagai tuan rumah piala dunia 2012. Untuk pertama kalinya piala dunia terbang ke benua Asia sebelum akhirnya 8 tahun kemudian terbang ke benua Afrika.
Korea Selatan dan Jepang adalah dua negara Asia yang sudah sering mencicipi manisnya putaran final piala dunia, Korea Selatan bahkan jadi langganan wakil Asia untuk hadir di putaran final piala dunia meski belum pernah melangkah terlalu jauh. Tidak seperti Korea Utara yang bahkan sempat menenggelamkan Italia dan melangkah ke perempat final piala dunia 1966.
Korsel-Jepang 2002 dibuka dengan berita mengejutkan, juara bertahan Perancis kalah 0-1 dari tim semenjana dari Afrika bernama Senegal. Bayangan piala dunia 1990 melintas kembali, kala itu Argentina yang juara bertahan juga kalah 0-1 dari tim dari Afrika, Kamerun. Tapi rupanya Perancis tidak seberuntung Argentina yang meski kalah di partai pertama tapi berhasil melangkah sampai ke final. Perancis bahkan tidak lolos dari fase grup, kata orang penyebab terbesarnya adalah karena Zinedine Zidane tidak bisa tampil maksimal selepas cidera di partai pemanasan melawan Korea Selatan. Zidane bahkan baru bisa turun di partai terakhir, itupun dengan paha yang masih dibebat.
Buat saya piala dunia KorSel-Jepang 2002 ini penuh dengan kebimbangan. Di satu sisi saya sedih ketika Korea Selatan menyingkirkan Italia, jagoan saya di perdelapan final lewat cara yang sangat perih. Gol penentu di perpanjangan waktu sekalligus jadi golden goal. Sekali lagi saya menyaksikan Paolo Maldini larut dalam kesedihan.
Di sisi lain sebagai orang Asia tetap saja ada rasa bangga yang menyusup ketika melihat perjuangan Korea Selatan yang bahkan bisa menembus partai semi final sebelum dibungkam mental juara punya Jerman. Jepang sebagai tuan rumah lainnya juga tidak tampil buruk, lolos ke babak kedua dengan penampilan yang juga menawan.
KorSel-Jepang 2002 tidak banyak memberi kesan bagi saya, tidak banyak momen yang tinggal lama di kepala, pun tidak banyak pemain bintang yang bersinar kecuali beberapa pemain Korea Selatan yang langsung laris di klub Eropa dan bangkitnya sang fenomena Ronaldo Da Lima dari Brazil.
Singkatnya piala dunia 2002 ini masih kalah berkesan dari piala dunia sebelumnya, kecuali bahwa untuk pertama kalinya Asia jadi tuan rumah piala dunia dan tim-tim Asia mengaum cukup keras. Piala dunia memang digelar di benua baru, tapi juaranya tetap saja juara lama, Brazil. [dG]