Congrats..!!

Akhirnya, pagelaran sepakbola terbesar di benua Eropa itu telah usai juga. Perang pamungkas yang mempertemukan Jerman dan Spanyol juga telah selesai. Spanyol bergembira di tanah Austria. Casillas mengangkat tropi Henry Delaunay mewakili rekan-rekannya. Hasil yang menasbihkan kemenangan sepakbola. Yah, sepakbola memang menang karena tim yang berkalung medali emas adalah tim terbaik di turnamen ini.

Spanyol tak pernah kalah dari sejak sesi penyisihan grup. Spanyol juga menjadi tim yg paling agresif dengan mencetak 12 gol. Hanya Italia yang bisa menahan Torres dkk. untuk tidak mencetak gol. Spanyol juga selalu tampil menarik dengan permainan individu yang digabungkan dengan kolektivitas tim khas Eropa daratan.

Sebenarnya hasil final yang dimenangkan Spanyol sedikit di luar perkiraan saya. Sebelumnya saya menjagokan Jerman yang akan keluar sebagai juara berdasarkan hitung-hitungan sejarah dan faktor mental juara. Sayang, Jerman malam itu bukan Jerman yang kita kenal selama ini. Malah Spanyol yang bermain lebih Jerman dari Jerman itu sendiri.

10 menit awal, saya hampir yakin prediksi saya benar. Jerman tampil menekan Spanyol. Sayang, itu hanya terjadi 10 menit awal, setelah itu Spanyol berhasil keluar dari tekanan dan mulai menguasai pertandingan. Spanyol menekan dengan ketat setiap pemain Jerman yang memegang bola. Kalah dari segi postur tak membuat gelandang-gelandang mungil Spanyol jadi keder. Faktor Xavi Hernandez dan Marcos Senna berhasil membuat Ballack, Schweinsteiger dan Podolski jadi gugup. Di sisi lain, Frings musti kerja keras menahan laju Iniesta dan Fabregas.

Aragones benar, dengan postur yang jelas kalah dia hanya punya satu senjata, yaitu kecepatan. Dan anak buahnya berhasil memperagakannya dengan sempurna di lapangan hijau. Hampir tak ada celah bagi para pemain Jerman untuk mengembangkan permainan karena anak-anak Spanyol selalu berhasil mengisi ruang kosong di lapangan, baik ketika menyerang maupun ketika bertahan.

Dan hasilnya sudah kita lihat. Torres jadi orang Spanyol yang paling dicintai di negerinya. Pemuda yang mencari nafkah di tanah Inggris ini sukses menipu kiper yang ironisnya juga mencari nafkah di Inggris. Torres mungkin sudah hapal bagaimana gaya Lehmann mengantisipasi tusukan seorang striker, maka dengan cerdik Torres memanfaatkan satu peluang kecil untuk mengirim bola ke sudut kanan gawang Lehmann.

Lehmann mungkin terlalu lama duduk di bangku cadangan Arsenal di belakang Almunia, sehingga dia lupa bagaimana gerak tipu dan kecepatan seorang Torres. Lehmann yang akan segera menutup karir internasionalnya selepas Euro’08 mungkin akan mengingat momen itu sepanjang sisa hidupnya.

Di panggung kehormatan, Casillas yang tampan dan jadi idola banyak perempuan dunia itu mengangkat tropi Henry Delauney yang baru. Gelar kedua bagi Spanyol dalam 3 kali percobaan final mereka. Hasil ini jelas menghapus sedikit paradigma orang tentang Spanyol yang hanya piawai di babak kualifikasi.

Aragones yang segera akan berlabuh ke Turki berhasil menerapkan pondasi utama tim yang terdiri dari sebagian besar tenaga muda. Sekarang tinggal tugas Vicente Del Bosque-salah satu pelatih favorit saya-yang akan menentukan langkah Spanyol di piala dunia 2010 Afrika Selatan.

Selamat untuk Spanyol yang telah berhasil memenangkan pagelaran ke-13 Euro. Turut berduka cita buat Jerman yang gagal memetik hasil maksimal dari generasi emas mereka. Mungkin giliran Jerman akan datang bila Ballack si “tuan Runner Up” itu pensiun. Apapun itu, Euro kali ini betul-betul nikmat, kejutan datang silih berganti namun ditutup dengan pertarungan berkualitas tinggi antara dua tim besar.

Selamat berpisah, semoga kita masih bertemu di Euro-2012 di Polandia-Ukraina.