Catatan Piala Dunia Brasil 2014
Yah, katakanlah saya masih gagal move on. Piala dunia sudah hampir lewat seminggu tapi saya masih setia menulis cerita tentang piala dunia. Tak apalah, saya memang masih gagal move on.
Piala dunia sudah selesai, pasukan Jerman sudah selesai juga menggelar pesta. Kantong mereka juga sepertinya sudah penuh dengan bonus uang, dada merekapun sudah penuh dengan rasa bangga luar biasa. Tinggallah pemerintah dan rakyat Brasil yang menghitung satu persatu keuntungan mereka dari gelaran piala dunia 2014 ini.
Meski sudah selesai tapi ada beberapa catatan menarik dari piala dunia kali ini, catatan yang bisa dianggap sebagai rekor. Berikut catatan tersebut:
- Brasil 2014 piala dunia termahal. Kalau dibandingkan dengan piala dunia 4 tahun sebelumnya, Brasil 2014 memang tergolong sangat mahal. Empat tahun lalu Afrika Selatan mengeluarkan dana 3,5 miliar dollar untuk jadi penyelenggara. Tahun ini Brasil disinyalir menyiapkan dana tidak kurang dari 11,5 miliar dollar untuk membangun 7 stadion baru, merenovasi 5 stadion lama dan membangun fasilitas lainnya. Anda kira jumlah itu sudah cukup besar? Tunggu sampai Anda dengar berapa dana yang disiapkan Qatar untuk piala dunia 2022.
- Piala dunia paling Hi-Tech. Teknologi yang makin canggih memang mau tidak mau ikut mempengaruhi gelaran piala dunia, salah satunya adalah dengan diterapkannya Goal Line Technology atau teknologi garis gawang yang mengeliminasi perdebatan tentang sah tidaknya sebuah gol. GLT pertama kali terpakai di laga Perancis vs Honduras untuk mengesahkan gol bunuh diri pemain Honduras. Teknologi lainnya yang tergolong baru untuk piala dunia adalah teknologi foam untuk memberi garis bola dan garis pagar hidup saat tendangan bebas. Meski baru dipakai di piala dunia tapi cara ini sebenarnya sudah sangat lazim di Copa America.
- Piala Dunia paling subur. Jumlah gol total yang terjadi di Brasil 2014 adalah 171 gol atau 2,67 gol per pertandingan. Catatan ini menyamai rekor di Perancis 1998. Jerman menjadi negara paling subur dengan 18 gol, menyamai rekor Brasil di Korea-Selatan 2002. 32 pemain pengganti berhasil mencetak gol, jumlah terbanyak sejak piala dunia digelar. Keisuke Honda jadi pemain Jepang pertama yang mencetak gol di dua edisi piala dunia berbeda. Tim Cahill adalah orang Australia pertama yang mencetak gol di tiga edisi piala dunia yang diikutinya. Sementara itu pemain Ghana, Asamoah Gyan jadi orang Afrika yang paling banyak mencetak gol di putaran final piala dunia (6 gol) melampaui rekor Roger Milla dari Kamerun (5 gol).
- Ada 5 gol bunuh diri yang terjadi di Brasil 2014. Satu jumlah lebih sedikit dari yang terjadi di Perancis 1998. Marcello jadi orang pertama yang mencetak gol bunuh diri di partai pembuka, sekaligus gol bunuh diri pertama Brasil di ajang piala dunia.
- Hanya ada 3 gol dari tendangan bebas yang terjadi di Brasil 2014. Jumlah ini jauh lebih sedikit dari AfSel 2010 (5) dan Jerman 2006 (9).
- Gol tercepat di Brasil 2014 ini dicetak oleh Clint Dempsey dari USA (29 detik). Gol Dempsey termasuk gol tercepat kelima dalam sejarah piala dunia. Gol paling lambat yang dicatat di Brasil 2014 adalah gol Mario Goetze di partai final (menit 113).
- Rekor pencetak gol terbanyak terpecahkan. Adalah Miroslav Klose pelakunya. Sebelum tampil di Brasil 2014 Klose mencetak 14 gol dari 3 piala dunia berbeda. Di penyisihan grup melawan Ghana, Klose menyamai rekor Ronaldo Luiz dari Brasil dengan 15 gol. Ketika timnya membantai Brasil 7-1 Klose kemudian mencatatkan dirinya sebagai pencipta gol terbanyak piala dunia dengan 16 gol. Total pertandingan yang dijalani Klose adalah 23 pertandingan di 4 piala dunia berbeda. Legenda baru telah lahir.
- 8 juara grup lolos ke perempat final. Untuk pertama kalinya dalam sejarah piala dunia, 8 tim juara grup semuanya lolos ke perempat final. Mereka adalah: Brasil, Belanda, Kosta Rika, Argentina, Jerman, Belgia, Perancis dan Kolombia.
- Pemain termuda yang pernah tampil di putaran final piala dunia adalah Luke Shaw. Bektim nasional Inggris ini berusia 18 tahun 348 hari kala turun melawan Costa Rica. Sementara itu Farid Mondragon, kiper Kolombia jadi pemain tertua yang pernah tampil di putaran final piala dunia (43 tahun, 3 hari.) Mario Gotze pahlawan Jerman adalah pemain termuda yang mencetak gol di partai final sejak seniornya Wolfgang Weber melakukannya di tahun 1966. Goetze berusia 22 tahun 33 hari ketika mencetak gol di final. Goetze juga jadi satu-satunya pemain pengganti yang berhasil mencetak gol di partai final.
- Tim Howard (USA) mencatat 15 kali penyelamatan dalam satu pertandingan (vs Belgia). Rekor ini jadi yang terbanyak yang bisa dicatat seorang kiper. Sementara itu Keylor Navas, kiper Costa Rica menyelamatkan 21 dari 23 tendangan ke gawangnya dalam keseluruhan pertandingan yang diikuti Costa Rica. Jumlah penyelamatan terbanyak yang dicatat seorang kiper.
- Italia gugur di penyisihan grup di dua edisi piala dunia berturut-turut. Prestasi buruk ini terakhir menimpa mereka di Chile 1962. Sekarang hanya ada tiga negara yang belum pernah gugur di babak penyisihan grup yaitu Jerman, Belanda dan Rep. Irlandia.
- Belanda memainkan semua pemain yang dibawanya ke Brasil 2014 (23 pemain) termasuk kiper ketiga. Di tahun 1994 Italia hampir melakukan hal yang sama, Arrigo Sachhi pelatih Italia kala itu memainkan 21 pemainnya dan hanya menyisakan 1 bek dan 1 kiper ketiga yang belum pernah diturunkan.
- Kekalahan Brasil 1-7 dari Jerman adalah margin gol terbanyak yang pernah diderita tuan rumah. Kekalahan ini juga adalah kekalahan terbesar Brasil setelah ditaklukkan Uruguay 0-6 di tahun 1920. Di pertandingan ini Jerman mencatat rekor sebagai negara yang bisa mencetak 5 gol dalam tempo paling pendek (total 29 menit).
- Spanyol kebobolan 5 gol saat melawan Belanda. Jumlah gol terbanyak yang pernah mereka derita sejak kekalahan dari Scotlandia di tahun 1963 (2-6). 5 gol dari Belanda juga menyamai total jumlah gol yang mereka derita dari 3 event mereka sebelumnya (Euro 2008, Piala dunia 2010 dan Euro 2012).
- Hanya ada 2 pemain yang melakukan hattrick di Brasil 2014. Pemain pertama yang melakukannya adalah Thomas Muller (Jerman) kala menghadapi Portugal. Berikutnya ada Xerdan Shaqiri (Swiss) kala melawan Honduras. Shaqiri jadi pemain pertama yang melakukan hattrick dengan tiga-tiganya menggunakan kaki kiri.
- Total ada 8 kartu merah yang dikeluarkan di Brasil 2014. Jumlah ini paling sedikit sejak 1986. Pemain Kamerun Rigobert Song dan Zinedine Zidane adalah dua pemain yang menerima kartu kuning di dua edisi piala dunia berbeda.
- Jerman jadi negara Eropa pertama yang menjuarai piala dunia di tanah Amerika. Sebelumnya ada Italia (1970 dan 1994), Belanda (1978) dan Jerman (1986) yang gagal melakukannya. Wakil Eropa kini bisa juara dunia di 3 benua berbeda (Eropa, Amerika dan Afrika) menyamai wakil Amerika Latin (Amerika, Eropa dan Asia).
Itulah sedikit catatan dari piala dunia yang saya rangkum dari berbagai sumber. Benar-benar piala dunia yang menyenangkan bukan? [dG]