7 Pesepakbola Yang Lahir Dari Keluarga Kaya

Kita mengenal sebagian besar pemain sepakbola sukses lahir dari keluarga menengah ke bawah, atau malah terlalu miskin. Hanya ada sedikit yang lahir dari keluarga berada.
Kalau bicara sepakbola, kita seperti terbiasa dengan cerita semacam dongeng. Tentang pemain yang datang dari keluarga tidak beruntung secara materi, tapi dengan perjuangan berat akhirnya bisa mencapai level kesuksesan yang tertinggi. Secara prestasi dan materi. Hampir kebanyakan pemain kelas dunia di level tertinggi merasakan perjalanan seperti itu.
Tidak percaya? Sebut saja nama-nama pesepakbola papan atas, dari dulu sampai sekarang. Johann Cruijff, ibunya hanya seorang petugas pembersih di stadion Ajax yang memohon-mohon agar anaknya diperbolehkan ikut latihan bersama Ajax. Lalu Diego Maradona, legenda Argentina yang datang dari keluarga susah di Buenos Aires. Ronaldo dan Ronaldinho, duo punggawa Brazil yang sudah sempat bertengger di puncak kesuksesan sebagai pesepakbola juga berasal dari keluarga miskin. Zlatan Ibrahimovic, meski belum pernah mencapai level tertinggi di tingkat tim nasional, tapi di level klub susah untuk berbohong dan tidak memujinya. Jangan lupa, dia datang dari keluarga susah di lingkungan keras di Malmo. Bahkan, pesepakbola paling sukses di dekade ini – Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi – pun datang dari keluarga tidak kaya, bahkan cenderung miskin.
Sepertinya, sepakbola memang diciptakan untuk membuat anak-anak dari keluarga miskin bisa bermimpi untuk menjadi orang kaya dan sukses. Sepakbola bukan olahraga untuk mereka yang datang dari keluarga yang sudah kaya dari sononya.
Pendapat itu bisa jadi benar, karena faktanya sebagian besar pemain sukses di lapangan hijau ini memang berasal dari keluarga menengah ke bawah. Tapi, ada beberapa pemain sukses yang ternyata datang dari keluarga yang cukup berada. Bahkan, beberapa di antaranya datang dari keluarga yang sangat kaya.
Dari sedikit pemain sukses yang datang dari keluarga kaya, ada tujuh pemain yang buat saya paling spesial. Siapa saja? Mari kita bahas satu-satu.
Daftar isi

#1. Frank Lampard
Legenda Chelsea ini pernah menjadi salah satu pemain terbaik di level teratas Liga Inggris. Tampil sejak musim 2001-2002 sampai 2012-2013, Lampard meraih semua yang bisa didapat di level klub. Dari juara liga, piala liga, juara Champion Eropa sampai juara dunia. Dia selalu berada di level teratas meski Chelsea juga tidak pernah sepi dari bintang-bintang besar.
Frank Lampard datang dari keluarga yang berada. Ayahnya, Frank Lampard Senior adalah mantan bek kiri West Ham United dan hidup berkecukupan. Pamannya, Harry Redknapp adalah salah satu pelatih yang cukup sukses di Liga Inggris.
Frank Lampard muda menghabiskan masa sekolah di Brentwood di Essex, salah satu sekolah swasta yang dianggap sebagai salah sekolah terbaik – dan termahal tentunya – di Inggris. Frank Lampard memulai karir mudanya di West Ham sebelum akhirnya menjadi legenda di Chelsea.

#2. Robin van Persie
Karirnya melesat ketika menjadi penyerang Arsenal. Menjadi salah satu pemain paling ditakuti di Liga Inggris dan tentu saja jadi kunci keberhasilan Arsenal. Dia mematahkan banyak hati ketika memutuskan pindah ke Manchester United untuk mengejar mimpi meraih gelar Liga Inggris. Sesuatu yang akhirnya berhasil dia raih.
Robin datang dari orang tua seniman. Ayahnya terkenal sebagai seniman dan pematung, sementara ibunya pelukis, desainer dan pengajar. Robin muda tergolong anak yang menyusahkan orang tua. Sering bolos dan selalu punya masalah di sekolahnya. Kedua orang tuanya – yang akhirnya berpisah – sebenarnya berharap dia menjadi seniman seperti mereka berdua. Tapi akhirnya mereka mendukung keputusan Robin yang memilih sepakbola sebagai jalan hidupnya. Keputusan yang akhirnya memang dianggap tepat.

#3. Gerard Pique.
Lelaki tinggi tegap yang mampu meminang Shakira ini mungkin bisa dianggap legenda Barcelona. Dia sudah ikut dalam gerbong Barcelona yang sudah mempersembahkan banyak piala. Dari level dalam negeri, level Eropa sampai level dunia. Di tim nasional, Gerard juga sudah ikut dalam gerbong tim nasional Spanyol saat menguasai Eropa dan bahkan dunia. Lengkap sebagai pemain di klub dan tim nasional.
Gerard datang dari keluarga berada. Ayahnya, Joan adalah pengacara dan pebisnis yang sukses sementara ibunya, Montserrat adalah direktur salah satu rumah sakit terkenal di Barcelona. Bahkan kakeknya, Amador Bernabeau adalah mantan direktur klub Barcelona. Dengan jejak seperti itu, sepertinya tidak mungkin kalau keluarga mereka bukan keluarga terpandang.

#4. Mario Gotze.
Di tingkat klub namanya mungkin tidak terlalu bersinar, kecuali ketika masih bermain di Borrusia Dortmund di awal karirnya. Tapi, di level tim nasional dia akan selalu diingat sebagai pemain yang membawa Jerman juara dunia 2014. Pencetak satu-satunya gol ke gawang Argentina di babak perpanjangan waktu.
Mario juga datang dari keluarga yang tidak miskin. Bapaknya, Prof. DR. Ing Juergen Gotze adalah guru besar di Dortmund University of Technology, dan juga peneliti di bagian computer science di Universitas Yale sejak tahun 1990an. Mario sendiri mengakui kalau kekayaan orang tuanya cukup membantunya untuk menjadi pemain sepakbola yang bagus.

#5. Kaka.
Terlahir dengan nama Ricardo Izecson dos Santos Leite, Kaka punya orang tua yang hidup di lingkungan kelas atas Brazil. Bapaknya, Bosco Izecson Pereira Leite adalah seorang engineer sementara ibunya Simone dos Santos adalah seorang pengajar. Kaka besar dalam keluarga kaya dan saleh. Ini juga yang membuat hidupnya cukup lurus. Sangat mencintai Tuhan, menikah muda demi menghindari zina. Sungguh luar biasa untuk ukuran pemain sepakbola Eropa.
Di luar kelurusannya di luar lapangan, Kaka juga seorang pemain yang luar biasa. Utamanya ketika berada di puncak karirnya bersama AC Milan. Juara liga, juara Champion Eropa, juara dunia antar klub, pemain terbaik dunia sampai juara dunia bersama Brazil. Dia sudah meraih semua yang bisa diraih oleh pemain sepakbola.
Dia berhasil di lapangan dan hidup lurus di luar lapangan. Sungguh lelaki yang komplit.

#6. Andrea Pirlo.
Bagi Italia – dan dunia saya rasa – Andrea Pirlo adalah seorang seniman lapangan hijau. Dia terkesan pemalas, jarang berlari dan tidak ngotot mengejar bola. Tapi, ketika bola tiba di kakinya dia akan membuat pemain lawan tercengang. Dia bisa melepaskan umpan akurat dari sisi yang kadang susah dibayangkan. Atau kalau tidak, dia akan melepas tendangan ke gawang lawan yang bisa memusingkan penjaga gawang.
Ayah Andrea – Luigi Pirlo – adalah pemilik pabrik baja di Brescia, pabrik yang sudah berdiri sejak 1982. Menjadi pemilik pabrik, tentu menjamin hidup Pirlo dan keluarganya berkecukupan. Jelas bukan keluarga sembarangan.
Andrea memang memilih jalan berbeda, bukannya meneruskan bisnis keluarga dia lebih memilih berkeringat di lapangan hijau meski jalannya juga tidak mudah. Sempat dianggap pemain malas dan lemah, Andrea perlahan bermetamorfosis menjadi salah satu pemain terbaik di Italia, dan dunia.

#7. Gianluca Vialli.
Mungkin bagi generasi sekarang, nama pemain berkepala plontos ini kurang dikenal. Wajar saja karena dia datang dari generasi akhir 1980an sampai pertengahan 1990an. Bagi generasi saat itu, Gianluca Vialli adalah salah satu yang terbaik. Juventus jadi panggungnya. Dia jadi ujung tombak tim Si Nyonya Tua yang paling ditakuti, sebelum akhirnya pindah ke Inggris dan mulai mengubah tim si biru Chelsea. Di tim nasional, meski tidak pernah berhasil membawa timnya ke puncak Eropa maupun dunia, dia tetap menjadi pemain kunci.
Dia lahir dari keluarga miliuner dan ningrat yang punya kastil dengan 60 kamar di Cremona. Nama kastilnya Castello di Belgioioso. Cukup sampai di sini, kalian pasti sudah bisa membayangkan bagaimana kayanya keluarga mereka. Kastil dengan 60 kamar? Rumah dengan 10 kamar kos saja pemiliknya sudah bisa dianggap kaya bukan? Ha-ha-ha-ha.
*****

Seperti yang saya tulis di atas, kebanyakan memang pemain sepakbola sukses hadir dari keluarga kelas menengah ke bawah. Bahkan ada yang dari keluarga sangat miskin. Sepertinya sepakbola memang bukan olahraga untuk orang kaya. Tidak seperti golf, misalnya. Sepakbola lebih dinikmati oleh orang menengah ke bawah, meski tentu saja tidak menutup kemungkinan bagi orang kelas atas untuk menikmatinya. Sekadar menikmati, tapi tidak membayangkan anak-anak mereka akan jadi pemain sepakbola.
Kalau buat kalian, siapa pemain sepakbola yang lahir dari keluarga berada yang kalian tahu? [dG]