Seminggu Bersama si Selfie Expert
Pengalaman selama seminggu mencoba OPPO F1s, smartphone terbaru keluaran OPPO.
Saya sudah sering bilang kalau saya ini bukan geek yang mengerti banyak soal teknologi dan hal-hal detail tentangnya. Makanya ketika memilih smartphone, hanya dua hal yang jadi pertimbangan: kamera dan RAM. Itu sudah.
Kamera yang bagus dengan RAM di atas 2GB buat saya sudah cukup. Toh selama ini juga saya hanya lebih banyak memanfaatkan smartphone untuk berselancar, menikmati media sosial, foto-foto dan tentu saja chatting. Tidak pernah saya memanfaatkan smartphone seperti seorang teman yang sampai mengontrol PC di rumahnya lewat smartphone.
*****
Pekan kemarin saya dapat tawaran mencoba sebuah produk terbaru dari OPPO. Namanya OPPO F1s. Karena ini gratis, jadi rugi kalau saya menolaknya. Tepat di hari Rabu 24 Agustus, seorang kurir datang mengantarkan si OPPO F1s itu. Tanpa menunggu lama, adegan membuka kotak atau orang menyebutnya unboxing saya lakoni. Tentu saja dengan merekamnya adegan per adegan. Lumayan buat menambah video di channel saya #eheum.
Kesan pertama saya terhadap si OPPO F1s ini adalah: elegan. Desain kotaknya sederhana, dominan warna putih tulang dengan tulisan OPPO di bagian depan. Teksturnya kasar yang justru membuat kesan elegan semakin terasa. Di dalam sebuah dus OPPO F1s ada satu handphone yang kebetulan berwarna emas, satu kabel charger, satu kepala charger, satu earphone, beberapa buku petunjuk dan sudah ada juga satu kondom buat si handphone dari bahan karet.
Setelah si OPPO F1s saya nyalakan, kesan pertama yang saya dapatkan adalah simpel, moderen dan elegan. Iya, desain antar mukanya tidak macam-macam. Halaman depan hanya diisi oleh beberapa ikon kecil yang membuatnya terlihat bersih dan segar. Layar 5,5” dengan bahan metal juga sangat nyaman di genggaman. Tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
Hal pertama yang membuat saya penasaran apalagi kalau bukan kualitas kameranya. Maklum, tagline OPPO F1s adalah Selfie Expert yang menunjukkan kalau mereka memang serius di sisi kamera. Untuk kamera utama kerapatan pixelnya bisa mencapai 13MP dengan bukaan maksimal 2.2. Nah, yang seru adalah kamera depannya. Kerapatan pixelnya sampai 16MP atau lebih tinggi dari kamera utama, bukaannya pun bisa sampai 2.0. Sesuailah dengan taglinenya: Selfie Expert.
Ada beberapa pilihan untuk kamera. Ada photo, video, time lapse, beauty dan panorama. Fitur photo dan video sudah standar smartphone kan? Tapi fitur time lapse, saya tidak yakin. Setidaknya saya tidak menemukannya di smartphone lain yang saya pakai. Untuk fitur beauty, ini tentu jadi andalan mereka yang senang berswa foto (selfie). Fitur ini memungkinkan kita menipu lawan dan kawan #eh. Maksudnya, dengan fitur ini muka kita yang jadi objek swa foto akan terlihat lebih cerah dan mulus. Saya tidak merasa perlu menggunakannya, kasihan sama fiturnya yang pasti akan bekerja ekstra keras untuk membuat wajah saya terlihat lebih halus.
Untuk foto sendiri, ada beberapa pilihan lagi. Ada Normal yang memungkinkan kita mengambil gambar sambil memasrahkan semuanya kepada si OPPO F1s, terus ada Ultra HD untuk mengambil gambar dengan kualitas yang tinggi, lalu ada Double Exposure yang membuat kita bisa mengambil foto sebuah objek dengan dua kali eksposur. Selain itu ada juga fitur GIF yang memungkinkan kita mengambil foto dan langsung mengonversinya menjadi GIF.
Lalu ada fitur Variuos Filters yang memberi kebebasan kepada kita untuk memilih beragam filter yang bisa membuat foto jadi terlihat berbeda. Tapi fitur yang paling saya senangi adalah Expert Mode. Di fitur ini, kita bisa mengatur bukaan, ISO, kecepatan, white balanced dan banyak lagi sehingga OPPO F1s bisa dimanfaatkan selayaknya kamera DSLR atau kamera mirrorless.
Malam harinya, saya langsung mencoba kamera dari OPPO F1s. Di kondisi cahaya rendah saya menggunakan ISO 800 dan bukaan 2.0. Hasilnya lumayan, tetap terang dan sesuai harapan dengan niose yang rendah. Di lain hari saya mencoba memotret pemandangan dengan mode Normal. Hasilnya juga bagus, kontras antara bagian paling terang dengan bagian paling gelap semua dapat. Foto jadinya tidak terlalu terang tapi juga tidak terlalu gelap, detail di bawah bayangan juga masih bisa tertangkap.
Untuk fitur video hasilnya juga maknyus. Saya mencoba fitur video kamera belakang di bawah kondisi cahaya cukup dan akhirnya bisa menikmati ketajamannya. Ketika saya menggunakan kamera depan, hasilnya juga sama. Kamera depan juga bisa menghasilkan video sampai kualitas 1080p. Di bawah cahaya yang agak redup, video yang dihasilkan oleh kamera depan memang agak gelap dan sedikit noise tapi tidak sampai mengganggu kualitas.
Sebagai smartphone yang dilengkapi dengan memory 3GB dan processor Octa-Core 1.5Ghz, OPPO F1s sudah cukup untuk memfasilitasi kebiasaan multitasking. Saya mencobanya dengan mengedit foto lalu langsung masuk ke bagian update blog menggunakan aplikasi WordPress. Lancar jaya tanpa gangguan.
Ada satu fitur lagi yang diusung OPPO F1s ini yaitu Fingeprint Security. Dengan memanfaatkan sidik jari kita bisa mengunci smartphone dan bahkan bisa membuat pintasan (short cut) untuk lima aplikasi berbeda. Jadi ini semacam cara untuk memudahkan kita langsung mengakses beberapa aplikasi favorit semisal kamera. Kemungkinan kehilangan momen jadi tereduksi.
Kesimpulan.
Nah, lalu bagaimana kesimpulan saya setelah mencoba OPPO F1s ini selama seminggu?
Menurut saya yang bukan geek dan tak paham betul soal teknis ini, OPPO F1s cukup mumpuni untuk smartphone kelas menengah. Dibanderol dengan harga di bawah 4 juta, OPPO F1s memberikan performa yang menawan. Kualitas foto dan videonya hampir menyamai kualitas foto dan video smartphone seri premium. Kemampuan processor dan RAM-nya juga memungkinkan kita melakukan banyak kegiatan secara bersamaan.
Satu-satunya yang kurang dari OPPO F1s adalah kualitas layarnya yang hanya 720 x 1280 pixels (~267 ppi pixel density) yang menurut saya rendah. Awalnya saya mengira hasil fotonya kurang bagus, tapi setelah saya pindahkan ke layar kerapatan pikselnya lebih tinggi, barulah terlihat kalau kualitas fotonya memang lumayan.
Tapi intinya ya itu, OPPO F1s mantaplah utamanya untuk mereka yang doyan foto-foto dan biasa melakukan beberapa pekerjaan ringan sekaligus. Recommended lah untuk smartphone kelas medium [dG]
busyeeet…. daeng, itu foto indoor tahun berapa daeng?? kok mukanya gitu amat hehehe
heh! itu baru tauk hahaha
Boleh dipinjam dulu itu untuk di review? ???
Aih sudahmi dikasih kembali ???
duh daeng, lumayan dapat telpunnya ya 🙂 maukkk…
Cuma dipinjamkan ?
Sekarang rata2 ram nya udah 4, pake 2 sudah sering lemot karena aplikasi baru membutuhkan memory banyak