Susahnya Memotret Model

Memotret Model

Minggu siang (13/2) saya masih santai di rumah ketika Andhie, teman sekantor menelepon.

” Pak, sudah saya daftar di lomba foto ya. Acaranya mulai jam 3 sore ”

Hee..?? Lomba foto ?? Iya saya tahu sehari sebelumnya kalau dalam acara pameran properti di Mall Ratu Indah akan ada lomba foto tapi saya belum berniat untuk ikut. Rasanya skill saya masih jauh dari acara mumpuni sehingga untuk ikut acara lomba beramai-ramai rasanya masih belum masuk dalam jadwal.

Alasan kedua, ini adalah lomba memotret model. Indoor pulak. Saya belum secanggih itu. Memotret model belum pernah saya lakukan sebelumnya lagipula memotret indoor masih jauhlah. Saya masih belum paham betul mengatur cahaya dalam ruangan untuk menghasilkan foto yang bagus.

Tapi, ini adalah tantangan. Kapan bisa maju kalau tidak berani melangkah ?

Akhirnya jam 3 sore saya tiba di Mall Ratu Indah. Area sekitar panggung sudah penuh dengan para fotografer, beberapa di antaranya saya kenali sebagai fotografer top Makassar atau minimal mereka yang aktif di beberapa komunitas pecinta fotografi. Ada dari Performa, FN chapter Makassar, dan lain-lain.

Melihat peralatan mereka saya langsung jiper. Kamera profesional dengan lensa tele ada di genggaman beberapa dari mereka. Benar-benar menjatuhkan mental sekaligus bikin ngiler.

Jam 3 lewat, panitia naik ke panggung dan membacakan tata tertib lomba. Selanjutnya seorang model keluar dari balik panggung, panitia mempersilakan para peserta untuk memulai. Saya masih jauh dari panggung, masih belum percaya diri untuk memulai.

Dengan semangat para peserta mulai merangsek ke depan panggung, saking semangatnya mereka bahkan melewati batas yang ditentukan panitia. Batas yang ditandai dengan rantai plastik jadi sia-sia, para peserta dengan semena-mena merapat ke panggung mencari posisi yang tepat, beberapa bahkan ada yang sampai naik ke atas panggung.

Akhirnya saya juga ikut mendekat, sudahlah..soal hasil dilihat belakangan. Yang penting ikutan dulu.

Nah, akhirnya saya merasakan juga susahnya ikutan lomba foto ramai-ramai. Ruangan yang tidak terlalu luas yang tidak bisa menampung seluruh peserta ternyata potensial untuk menciptakan kesulitan-kesulitan tersendiri.

Susahnya mencari posisi yang pas karena harus berdesak-desakan plus beberapa kali menemukan angle yang pas tapi sebelum tombol shutter ditekan lensa tersentuh orang, atau tangan yang tersentuh sehingga hasilnya jadi blur. Yah, tantangannya memang ada di situ, dan terberkatilah mereka yang bisa membeli lensa tele karena tidak usah repot-repot berdesakan untuk bisa dapat hasil yang bagus.

Acara berlangsung sekitar satu jam dengan 3 sesi dan 2 model. Dari ratusan foto yang bisa abadikan, hanya ada beberapa yang menurutku lumayan. 3 di antaranya kemudian disetor ke panitia. Sebenarnya hampir saja saya batal menyetor ke panitia ketika melihat sepintas hasil foto peserta yang lain yang keren-keren. Tapi ah, sudahlah..saya setor saja dengan muka yang ditebal-tebalkan. Sama sekali tidak yakin bakal dapat apa-apa dari lomba ini. Kecuali pengalaman tentu saja.

Hasil foto saya seperti apa..? Silakan dicek. Kalau ada kritikan, silakan lho..