Sensasi
Empat tahun berlalu dan saya hampir lupa bagaimana rasanya punya bayi baru di dalam rumah. Dulu waktu Nadaa lahir saya sempat kehilangan sekitar 2 bulan dari masa kehidupannya saat dia masih di Semarang dan saya sudah di Makassar. Sekarang dengan adanya Hilmy saya benar-benar merasakan minggu-minggu pertama bersamanya.
Seperti umumnya bayi-bayi yang lain yang masih terkena disorientasi waktu, maka Hilmy akan tertidur nyenyak dengan damainya di siang hari. Malam hari-tepatnya di atas jam 12 malam-adalah waktunya untuk bangun. Meski tak rewel (beda dengan Nadaa) tetap saja tingkahnya itu merepotkan. Dia akan terbangun dan mulai bergerak-gerak dengan gelisahnya. Entah karena popoknya basah, entah karena perutnya keroncongan. Biasanya kami baru sadar kalau dia sudah terbangun bila dia mulai merengek minta diperhatikan.
Parahnya bila jam sudah lewat dari angka 12, dia akan bolak-balik terbangun. Dan ini akan berkanjut terus hingga kira-kira jam 4 subuh saat dia akan kembali tertidur pulas. Benar-benar kelakuan yang mampu merubah jam biologis kami orang tuanya.
Dalam kondisi normal, harusnya kami kesal dan mungkin bete dengan kelakuannya, namun demi Tuhan, rasa kesal dan bete itu akan menguap dengan sendirinya saat memandangi wajah damai tanpa dosanya saat tertidur lelap. Dan itu belum seberapa, lihatlah ekspresinya saat ngulet, bibirnya akan maju beberapa senti dengan dahi yang berkerut dan tubuh yang membengkok. Ekspresi-ekspresi itu yang akan seketika melenyapkan semua rasa lelah dan capek karena mengurusnya.
Dan kawan, percayalah bagaimana rasa bahagia akan menyusup ke dalam hatimu kala dia-mahluk di mana di dalam tubuhnya mengalir darahmu-tertidur di pangkuanmu. Merasakan kulit halusnya bersatu dengan kulitmu, sungguh sebuah sensasi yang susah untuk digambarkan. Di saat seperti itu tak akan ada yang mampu menahan keinginan untuk menjatuhkan kecupan di pipinya. Dan aroma bayi yang khas adalah sebuah pelengkap dari sensasi yang sangat membahagiakan itu.
Sampai sekarang saya tak bisa mengerti setan apa yang menguasai para orang tua yang tega membuang bayinya, apalagi mereka yang tega menghabisi nyawa bayi mungil yang tak berdosa itu. Sungguh, sebuah perbuatan yang tentu sangat membutuhkan sifat setan untuk melakukannya.
Bagi kita yang masih waras, seorang bayi mungil dengan raut wajah yang innocent, pure dan genuine seperti itu sungguh sebuah representasi malaikat yang ditugaskan Tuhan untuk membawa kebahagiaan di tengah kita. Ah, semoga saja Tuhan berkenan memberikan Rahmat-Nya kepada kami agar bisa lebih lama merasakan sensasi membahagiakan ini. Amin..
Wah, adek Hilmy tuh bangun tengah malem, mo nemenin bapaknya nonton bola…
Iya kan dek?…hehe…
Hmmm…masih nunggu experience kaya gitu. Such fun…:D
meski bukan berstatus nabi, tapi saya kira setiap orang tua dianugerahi mukjizat manakala mendapatkan seorang anak…
..maka nikmat Tuhan mana lagi yang kita dustakan?
De-Gas..
membaca postingan ta ini, membuatku tak sabar lagi merasakan “sensasi” seperti yang kita rasakan saat ini..
moga rahmat-Nya tetap bersama keluarga ta.. Aamiin.
-yang sedang menanti “sensasi”-
hm, soal anak bangun tengah malam, bahkan anak saya yg sudah 3 tahun masih melanjutkan kebiasaan itu. tidur sejak siang (biasanya jam 12 atau jam 1) hingga maghrib bangun minum susu dan tidur lagi hingga jam 1 ato jam 2. nah jam 2 sampai pagi gak tidur lagi.
waktu ke Bone 5 hari, pola tidurnya agak berubah karena ada teman main sepupunya, hingga sampai memecahkan rekornya tidak tidur hingga maghrib. tapi itu cuma sementara sekarang pola tidurnya kembali tidur jam 1 siang hingga jam 1 malam.
ada saran bgmana mengubah pola tidurnya ? mohon kirim ke email saya tersebut thanks.
bung ipul makasih bos
whuahhhh, lama gag maen ke sini, ternyata udah ada JAGOAN baru 🙂
selamat ya Bang…
Kak Hilmy bangun tengah malam karena mau shalat tahajjud mungkin ayah 😆