Nieu dan jejak-jejak langkahku

Pernah ada yang mendengar nama negara Nieu ? Tidak heran kalau ada yang belum pernah dengar, saya juga baru aja tau kalau ternyata memang ada negara bernama Nieu yang letaknya berada di Samudra Pasifik, tidak jauh dari New Zealand.

Negara ini luasnya Cuma sekitar 260 km2, terlalu kecil untuk dibandingkan dengan negara kita. Nieu ini adalah negara kepulauan yang berasosiasi langsung dengan New Zealand yang artinya meski memiliki pemerintahan sendiri namun pemimpin negara New Zealand juga berarti adalah kepala negara Nieu dan kebanyakan hubungan diplomatik luar negerinya memang diatur oleh New Zealand. Oh ya, satu lagi..Nieu juga terkadang dijuluki sebagai “Karang Polinesia” dan letaknya 2.400 KM sebelah timur New Zealand.

Apa yang istimewa dari negara mungil ini sampai-sampai saya harus menceritakannya kepada anda ? Entahlah, saya sendiri belum pernah ke sana dan jelas tidak bisa menceritakan keistimewaan negara itu ke anda. Satu-satunya yang membuat saya tertarik dengan negeri ini adalah karena negeri ini memperoleh kebebasannya dari New Zealand tepat di tanggal 19 Oktober 1974.

Tanggal 19 di bulan kesepuluh setiap tahunnya, adalah tanggal yang berarti khusus buat saya karena di tanggal itu saya harus menyadari kalau jatah umurku berkurang satu lagi. 32 tahun yang lalu di tanggal itu untuk pertama kalinya saya hadir dan menghirup udara bumi. Detailnya tak usahlah saya ceritakan karena sesungguhnya sayapun tak begitu paham.

Hari ini, 32 tahun kemudian saya Alhamdulillah masih bernafas dan masih berjalan dengan tubuh yang sehat wal afiat. Hari ini, meski sebenarnya spesial tapi rasanya sama saja dengan hari-hari yang lain. Masih banyak mimpi-mimpi yang harus dikejar, masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki dan tentu saja masih banyak ilmu-ilmu yang harus dipelajari.

32 tahun menjadi manusia, tapi sampai sekarang saya masih tetap seperti butiran debu di padang pasir, sama sekali tidak ada artinya. 32 tahun belajar dan belajar tapi sampai hari ini saya tetap tidak berhak menyandang predikat lulus. Beragam kesalahan dan kekhilafan masih saja terus menghiasi jejak-jejak langkahku. Tapi, Insya Allah, niat untuk selalu memperbaiki diri akan selalu ada.

Trus, di hari yang [katanya] istimewa ini apa yang paling saya harapkan ? Hmm..tidak sulit menjawabnya, saya hanya ingin berada dekat dengan istri dan anak keduaku. Saya kangen mereka yang jauh di tanah Jawa sana, rasanya pengen mereka ada di sini atau saya yang ada di sana, bersama-sama berdekapan dan meresapi hari yang [katanya] tak biasa ini.

Kemudian, hari ini akan berganti dengan hari esok, penanggalan akan tinggal menjadi penanggalan. Semua akan berjalan kembali seperti biasa, suka atau tidak suka. Yang tertinggal kemudian adalah asa dan – mudah-mudahan – kesadaran untuk terus belajar dan belajar.

Sudahlah, hari ini menjadi istimewa karena saya harus merenung sejenak untuk mengingat apa yang sudah lewat dan merencakana apa yang akan datang..hanya itu.

Ah, Nieu..mungkin suatu saat nanti saya harus berkunjung ke sana, negara yang lahir 3 tahun sebelum saya lahir.