Kopdar, Pentingkah ?

Pesta Blogger, ajang kopdar terbesar onliner Indonesia

Kopdar, kata ini pasti akrab di telinga para penggiat atau cuma sekedar pengikut komunitas yang bersifat online. Saya belum menemukan sejarah munculnya istilah ini. Kopdar atau singkatan dari Kopi Darat setahu saya memang sudah lama hadir, sejak jaman komunikasi masih menggunakan radio Handy Talkie atau istilahnya nge-break. Kalau anda tidak tahu detailnya seperti apa,silakan tanya bapak, paman atau mungkin kakak yang berjaya di tahun 70 hingga awal 90an.

Meski mungkin tidak ada yang bisa menjelaskan arti pas dari kata kopdar tapi setidaknya semua pasti mengerti apa itu kopdar. Bagi komunitas online di Indonesia, kopdar adalah sebuah ritual penting untuk tetap menegaskan eksistensi komunitas tersebut. Tanpa kopdar- entah yang rutin atau tidak-komunitas online biasanya hanya dianggap komunitas maya tanpa aksi di dunia nyata.

Bicara soal kopdar, komunitas Anging Mammiri tempat saya bernaung kebetulan sedang rajin kopdar dalam kurang lebih 3 bulan belakangan ini. Selain kopdar rutin ada juga kopdar dadakan yang tidak direncakanan sebelumnya. Kopdar rutinnya selain berupa rapat internal mengenai persiapan agenda acara AM, rapat kerja AM atau kegiatan bulanan juga berupa acara Tudang Sipulung yang memang rencananya akan digelar rutin setiap bulan.

Sementara untuk kopdar tidak rutin dan dadakan, biasanya dilangsungkan karena ada tamu para blogger atau sahabat-sahabat dari luar kota yang ingin bersilaturahmi dengan Anging Mammiri. Ada juga kopdar yang terjadi tiba-tiba karena misalnya ada salah satu member AM yang sedang mengadakan acara atau menggelar hajatan.

Beberapa hari yang lalu ada pertanyaan di milis Anging Mammiri, sebenarnya terminologi kopdar itu apa sih ? Apakah pertemuan yang sudah rutin dan sering (bisa sampai 3 kali seminggu) dianggap kopdar juga ? Bukankah kopdar itu lebih pas disematkan untuk pertemuan khusus yang terjadi misalnya sebulan sekali atau pertemuan dengan sesama anggota komunitas yang belum pernah ( atau jarang ) bertemu sebelumnya ? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak terjawab dengan tuntas karena memang ada sebagian yang menganggapnya tidak penting untuk dijawab.

Persoalan terminologi, pengertian atau apalah namanya sepertinya sudah tidak menjadi penting lagi karena esensi kopdarlah yang jadi lebih penting. Selain bersilaturahmi, membahas sebuah acara atau program, kopdar juga jadi ajang untuk berbagi informasi, pengetahuan dan tentu saja untuk merekatkan kebersamaan dalam komunitas tersebut. Komunitas online biasanya hanya dibangun oleh keinginan dan passion yang sama terhadap sebuah hal yang sama pula, tidak ada ikatan legal dan komersil apalagi berbentuk ikatan hukum sehingga ajang kopdar kemudian dianggap penting sebagai perekat utama dalam bangunan komunitas tersebut.

Kopdar yang sering terjadi dan dibentuk oleh kesamaan sikap, pandangan, ide dan passion itu perlahan-lahan akan menimbulkan rasa sayang pada komunitas tempat kita bernaung. Ini hal yang wajar karena biasanya dalam kopdar hal-hal yang dibahas bukan hanya hal-hal seputar issu komunitas, kopdar biasanya merembet ke hal lain yang lebih luas apalagi bila kita betul-betul menemukan teman dengan aliran yang sama. Kopdar yang tadinya diberi label meeting seriuspun biasanya tak sepi dari OOT (Out Of Topic) karena ada topik lain yang jadi dominan dan diminati banyak peserta meeting.

Sifat kopdar yang beragam dan dinamis ini menjadikan beberapa anggota komunitas jadi ketagihan.Tak heran bila beberapa teman kemudian seperti keranjingan kopdar. Kami menyebutnya banci kopdar (tentu saja dengan perspektif positif ). Dalam komunitas Anging Mammiri sebut saja Taqdir Arsyad, lelaki yang sebelumnya lama bermukim di Jogjakarta itu kemudian menjadi malas kembali ke Jogja salah satunya karena agenda kopdar yang padat selain tentu saja karena dia memang mencintai tanah kelahirannya.

Kami di Anging Mammiri pernah punya satu pengalaman yang lucu seputar kopdar. Suatu hari kami kedatangan tamu dari seberang. Beliau mengakunya anggota dari salah satu komunitas blogger dan tentu saja sebagai tuan rumah yang baik kami menyambutnya dengan hangat dalam sebuah kopdar khusus yang kami rangkaikan dengan meeting persiapan ulang tahun Anging Mammiri waktu itu.

Sayangnya, sang tamu ternyata membawa misi yang lain dari sekedar kopdar dan menjalin silaturahmi antar blogger. Beliau yang berlatar belakang marketer ini kemudian memanfaatkan waktu kopdar untuk berceramah sesuai bidang yang dia tekuni. Pembicaraan menjadi monoton, yang terjadi adalah sebuah sesi belajar satu arah dengan dia yang menjadi pembicara tunggal.

Iyya sih, kami bersyukur karena beliau mau membagi ilmu tapi yang membuat teman-teman jadi bete adalah karena bukan bentuk kopdar seperti ini yang mereka bayangkan. Setahu kami kpdar adalah ajang untuk bersenang-senang, bersilaturahmi, dan kalaupun misalnya ada dialog yang terjadi sebaiknyalah dialog itu berlangsung dengan ringan dan santai, bukan seperti dialog antar guru dan murid. Terus terang kopdar itu jadi kopdar paling lucu yang kadang selalu kami bahas hingga sekarang. Tapi sudahlah, bagaimanapun kami tetap menghargai beliau sebagai tamu dan berterima kasih untuk kedatangannya. Setidaknya kami jadi ada tambahan perspektif kopdar yang berbeda.

Oke, di ujung cerita saya ingin bertanya. Seberapa penting sih kopdar itu menurut kalian ? Ini juga yang ditanyakan oleh mas Ferdi dari Kunci pada saat kopdar bersama beliau minggu lalu.

Seperti yang saya bilang di beberapa paragraf di atas, kopdar itu penting menurut saya. Kopdar meski mungkin isinya hanya bersenang-senang tapi setidaknya ada efek positif yang bisa dirasakan. Apalagi kalau kopdarnya memang punya tujuan khusus. Kopdar membuat kita memenuhi basic insting sebagai makhluk sosial yang butuh interaksi nyata dengan manusia lainnya, bukan cuma interaksi di dunia maya.

Jadi, tetaplah ber-kopdar dan cari nilai positifnya. Setuju,bukan ?