Mencari Damai di Puntondo
Lelaki itu memamerkan senyum hangatnya di sore yang dingin dan basah sehabis hujan. Lelaki yang mengaku asli Makassar tapi berlogat Jawa yang kental itu mengantar kami ke ruang pertemuan besar yang ada di salah satu bagian penginapan. Saya segera tercengang melihat arsitektur ruang pertemuan yang sungguh memikat itu. Sebuah amphitheatre dengan kedalaman sekitar 4 meter berbahan kayu yang licin berpernis, sungguh memikat. Saya sudah pernah mendengar tentang ruangan ini sebelumnya, pernah pula melihat fotonya tapi sungguh, melihat langsung ruangannya tak pelak membuat saya berdecak kagum. Tak disangka, di tengah kampung yang jauh dari jalan besar lintas kabupaten yang dikelilingi pepohonan lebat dan berada tak jauh dari pesisir pantai selat Makassar ternyata ada sebuah bangunan yang seindah itu.
Bangunan itu adalah bangunan milik PPLH Puntondo, PPLH adalah singkatan Pusat Pelatihan Lingkungan hidup. Ruang pertemuan yang keren itu berada dalam satu kompleks yang luas bersama dengan beberapa bungalow, asrama, ruang makan, kantor dan pusat kegiatan lingkungan hidup lainnya. Semua tertata rapih dan alami, sungguh sebuah tempat yang sangat berbeda dengan kehidupan sehari-hari kita di kota.
Tempat itulah yang jadi tujuan utama kami dari komunitas Blogger Makassar beserta teman-teman onliner lain dari Plurker Makassar. Selama dua hari (11 dan 12 Desember 2010) kami menghabiskan waktu di sana, bertemu dan bersilaturahmi antar onliner serta mengikuti bebreapa program acara yang memang menjadi bagian dari paket yang ditawarkan PPLH.
Acara ini adalah puncak acara ulang tahun Anging Mammiri yang keempat. Formatnya memang berbeda dibanding acara-acara sebelumnya yang biasanya berformat talk show. Kali ini kami mencoba untuk menyuguhkan sesuatu yang lebih baru, menggabungkan antara family gathering, kopdar, talk show dan field trip dalam satu paket. Awalnya acara ini dirancang hanya untuk kalangan internal saja sehingga kami sempat berleyeh-leyeh dalam masa persiapannya. Gelaran pesta blogger 2010 membuat rencana menjadi berubah. Dengan berbagai pertimbangan kami lalu sepakat untuk menggaet peserta yang lebih banyak, sekaligus mengundang partisipasi rekan-rekan onliner lainnya. Sayangnya,waktu yang sempit menjadi halangan besar untuk menarik para sponsor.
Hingga -5 acara belum ada satupun sponsor yang menyalakan lampu hijau dan bersedia menjadi penyandang dana untuk acara ini. Beberapa di antaranya hanya berkenan memberikan cindera mata untuk dibagikan pada para peserta. Layar telah terkembang, kami harus tetap jalan apapun keadaannya. Kami sudah siap dengan berbagai kemungkinan terburuk, meski itu konsekuensinya peserta akan sepi karena harus merogoh kocek agak dalam. Tapi, sebuah kabar gembira datang menghampiri menjelang hari H. SalingSilang.com ternyata berbaik hati untuk menjadi sponsor acara dan bersedia mencairkan dana segar untuk kegiatan ini. Ah, sungguh berkah tak terduga karena akhirnya kami bisa sedikit bernafas lega dan kembali ke track yang semestinya.
Sabtu 11 Desember 2010, hujan begitu rajin menyiram bumi Makassar. Waktu berkumpul yang tadinya dijadwalkan jam 10.00 molor tak terhingga. Setelah dibarengi berbagai insiden mulai dari bis yang salah parkir sampai pesawat mas Zamroni yang di-re route sampai harus singgah di Denpasar dulu, akhirnya rombongan meninggalkan Makassar sekitar pukul 13.00 atau molor hampir 3 jam dari rencana awal. Saya sampai pegal menjawab pertanyaan dari pegawai PPLH perihal keberangkatan kami.
” Sudah berangkat pak..?”
” Sampai di mana pak..?”
” Kalau sudah dekat, kasih kabar ya pak..?”
3 jam kemudian, setelah diselingi dengan mampir makan putu cangkiri di Limbung, rombongan akhirnya tiba dengan selamat di Puntondo dan diterima dengan hangat oleh kru PPLH. Penjelasan singkat dari PPLH jadi pengantar sebelum kemudian panitia dari AM mengambil alih acara.
Selepas makan malam acara inti kemudian digelar, dimulai dari perkenalan tentang SalingSilang.com dan Blogdir.com oleh mas Zamroni. Secara sepintas saya ceritakan di sini kalau SalingSilang.com itu adalah sebuah engine yang fokus pada usaha untuk mendata tentang trending topic di twit berbahasa Indonesia oleh orang Indonesia. Namun menurut saya yang paling menarik adalah Blogdir.com. Hampir serupa dengan SalingSilang, tapi kali Blogdir fokus ke blog. Fungsinya adalah mendata seberapa banyak blog yang ada di Indonesia atau yang dibuat oleh orang Indonesia. Menurut blogdir.com, saat ini blog yang ada di Indonesia atau yang dimiliki oleh orang Indonesia sebanyak kurang lebih 3,6 juta. Blogdir.com dan SalingSilang.com memang masih ada beberapa kelemahan dan kekurangan, maklum versinya masih versi beta, tapi langkah keduanya sungguh sebuah langkah yang luar biasa yang dilakukan oleh anak negeri.
Selepas penjelasan dari mas Zamroni, selanjutnya adalah sesi sharing tentang social media bersama Budi Putra. ?Anda tentu kenal dengan Budi Putra, professional blogger pertama yang kini bekerja untuk Yahoo! Indonesia. Sebuah kebanggan besar bagi Anging Mammiri karena kedatangan blogger sekelas Budi Putra, apalagi beliau menyempatkan diri untuk datang bersama istri. Jadilah sesi sharing bersama Budi Putra menjadi sesi sharing yang menyenangkan dan sangat interaktif.
Malam kian larut, tapi acara bukannya makin garing malah sebaliknya. Pak Nandar, seorang arkeolog kemudian tampil ke depan para hadirin untuk berbicara banyak mengenai benteng Somba Opu, sebuah situs budaya milik Indonesia dan dunia yang sedang terancam oleh sebuah arena bermain kelas Internasional. Panjang lebar pak Nandar menjelaskan tentang Somba Opu dan perkembangan terakhir dari rencana pembangunan Gowa Discovery Park itu. Para hadirin juga nampak begitu antusias untuk ikut larut dalam percakapan sambil bertukar pikiran untuk bisa sama-sama menyumbang pikiran dan tenaga dalam usaha menyelamatkan salah satu aset bangsa itu.
Acara malam itu berakhir sekitar pukul 1.00 dini hari. Seluruh rombongan kembali ke tempat istirahat masing-masing, bersiap untuk acara berikutnya.
Pagi hari, sebelum sarapan beberapa peserta terlebih dahulu berkeliling menyusuri pantai. Puntondo di pagi hari memang begitu fotogenik dan menggoda para peserta yang menggenggam kamera, entah DSLR, semi DSLR, pocket atau bahkan kamera handphone sekalipun.
Setelah mengisi perut di ruang makan yang tak kalah kerennya, acara dilanjutkan dengan mengikuti program yang telah disiapkan oleh pihak PPLH. Programnya adalah Field Trip Edutainment yang berisi acara berkeliling lokasi PPLH sambil belajar lebih banyak tentang teknologi tepat lingkungan, pengolahan sampah serta diakhiri dengan kunjungan ke kampung nelayan dan melihat langsung kegiatan nelayan yang mengolah rumput laut dan kepiting.
Berbagai macam teknologi tepat lingkungan dikenalkan pada program tersebut. Mulai dari pembuatan arang briket yang bisa membuat kita menghemat banyak energi dan menghindari polusi dari asap dari proses memasak. Selanjutnya ada cara pembuatan kompos yang memanfaatkan berbagai sampah organik buangan dari dapur menjadi pupuk yang mampu menyuburkan tanaman. Setelahnya ada 3 teknologi yang sangat menarik. Ada distilasi air laut, proses membuat air laut yang asin menjadi air tawar yang bersih dan segar dan bisa langsung diminum. Ada juga solar cooker, sebuah alat buatan sendiri yang berguna untuk melakukan proses memasak dengan menggunakan sinar matahari. Menarik meski memang terkesan sedikit merepotkan dan butuh waktu yang agak lama untuk menyelesaikan satu proses merebus masakan. Setelah itu kami dibawa untuk melihat pembangkit listrik menggunakan tenaga angin lewat kincir angin.
Perjalanan diakhiri dengan sebuah workshop mengubah kertas bekas menjadi kertas baru yang unik, lucu tapi keren. Saya tertarik dengan ?prosesnya karena kertas yang dihasilkan juga sangat cocok untuk sebuah karya grafis yang tak biasa, utamanya untuk kartu ucapan atau kerajinan lainnya.
Setelah semua rangkaian program dan makan siang, rangkaian acara ditutup dengan beberapa kuis, pengumuman twit terbaik dan pemberian kenang-kenangan kepada pihak PPLH dan Budi Putra sebagai pembicara.
Minggu sore, rombongan bergerak meninggalkan PPLH Puntondo. Rasa capek mendera sekujur tubuh, tapi rasa senang sungguh mampu menutupi semuanya. 2 hari bersama onliner dan keluarga adalah 2 hari yang menyenangkan, banyak hal yang bisa didapat dari rangkaian diskusi dan pembelajaran tentang lingkungan hidup. Banyak hal yang mudah-mudahan tidak berhenti hanya sebagai wacana saja, semoga banyak dari perbincangan dan pelajaran itu yang bisa betul-betul menjadi sebuah aksi nyata di dunia nyata.
Awan yang digelayuti mendung sore itu mengantar kami kembali ke Makassar, di kanan-kiri jalan anak-anak kecil berwajah polos melambaikan tangan dengan senyum tulus yang ramah. Ah, sungguh sebuah pengalaman yang membekas untuk waktu yang sangat lama. Hari itu, kami para onliner belajar banyak tentang lingkungan hidup, berbagi banyak hal kepada kawan dan bersama-sama menikmati hari yang ceria.
Sampai ketemu lagi di acara AngingMammiri.org lainnya..!!
NB : ucapan terima kasih sebesar-besarnya saya haturkan kepada deretan panitia yang sudah meluangkan waktu dan tenaga untuk kelancaran acara ini, juga kepada deretan teman yang tak sempat hadir tapi selalu memberi semangat dari jauh, kepada para tamu dan undangan serta tentu saja kepada seluruh warga AM, Koprol dan Plurk yang sudah menyempatkan diri untuk hadir dan membantu kelancaran acara ini. Semua penghargaan yang sebesar-besarnya saya haturkan untuk teman-teman semua.
album kegiatan bisa dilihat di sini
acara yang sangat menarik sekali, terutama tentang pengelolaan lingkungannya. sepertinya banyak sekali barang bekas yang bisa didayagunakan asal kita tau caranya ya. benar-benar inspiring. Bravo AM buat acara yg satu ini.
Makasih Oom Brad. kapan2 hadirlah di acaranya AM..ya..? ya..? ya..?
hei hei heii..
9olda was there?
informatif,,,salam kenal