Kejayaan Facebook Masih Berlanjut

Facebook
Facebook
Mark sang pencipta Facebook

?Meski digempur habis-habisan oleh media sosial lainnya, ternyata Facebook masih bertahan.

Saya lupa kapan tepatnya, mungkin sekitar tahun 2008. Kala itu seorang kawan memperkenalkan media sosial yang belum terlalu populer saat itu. Namanya Facebook. Saat itu saya masih asyik masyuk dengan blog dan Friendster yang masih jaya. Saya tergoda juga oleh ajakan sang kawan dan akhirnya membuat akun Facebook.

Meski sudah punya akun bukan berarti saya langsung aktif di sana. Friendster masih cukup untuk memenuhi kebutuhan interaksi sosial di dunia maya. Apalagi masih ada blog dan mailing list. Walhasil halaman Facebook saya jadi tertinggal begitu saja, tidak pernah ada update.

Tapi ternyata media sosial yang baru itu betul-betul jadi fenomenal. Beberapa tahun kemudian, Facebook menunjukkan diri sebagai media sosial yang paling digemari orang di muka bumi. Jumlah penggunananya makin bertambah, bahkan menembus angka 200 juta, sama degan jumlah penduduk Indonesia. Sayapun termasuk satu di dalamnya.

Penetrasi Facebook makin kencang, bukan hanya warga di kota saja yang tergila-gila mengupdate status lewat Facebook. Perlahan Facebook menyerbu pinggiran kota dan bahkan tempat-tempat yang jauh dari kota. Di Papua dan beberapa tempat lainnya di Indonesia malah muncul layanan jasa pembuatan akun Facebook. Sesuatu yang mungkin tidak terpikirkan orang di kota besar. Bukti nyata kalau Facebook jadi primadona banyak orang, tidak peduli apa latar belakangnya.

Teknologi terus berkembang. Kesuksesan Facebook membuat orang lain berlomba-lomba mencari ide untuk membuat media sosial serupa atau justru mencari terobosan baru. Ragam media sosial muncul ke permukaan, dilempar ke publik dan berebut mencari perhatian. Dari semuanya ada Twitter yang juga dengan cepat menjadi media sosial yang paling banyak penggunanya.

Di kota besar perlahan Twitter menggantikan kejayaan Facebook. Belakangan Facebookpun terasa kurang nyaman lagi ketika begitu banyak orang yang memanfaatkannya dengan tidak bijaksana. Online shop yang men-tag orang sembarangan, online shop yang jadi kedok penipuan atau para ABG yang membanjiri halaman Facebook dengan satus alay. Ini yang membuat banyak orang kemudian beralih ke Twitter yang dirasa lebih menyenangkan selain karena lebih ringkas tentu saja.

Facebook Belum Mati.

Tapi kesuksesan Twitter ternyata tidak serta merta mematikan kejayaan Facebook. Masih banyak orang yang terus menggunakan Facebook, masih banyak yang berinteraksi di Facebook tanpa peduli kalau ada elemen-elemen kecil yang mengganggu.

Twitter menggeser Facebook di kota besar atau pada umur pengguna tertentu, tapi tidak bisa menggeser Facebook secara keseluruhan. Facebook masih tetap ada dan masih tetap jadi salah satu media sosial dengan pengguna terbesar di dunia.

Karena kemampuannya bertahan sebagai media sosial paling populer, Facebook juga tentu mengundang banyak brand untuk menggunakannya sebagai media mendekatkan diri dengan penggunanya. Salah satunya adalah XL Axiata, salah satu provider terbesar di Indonesia. Di awal tahun 2013 ini XL meluncurkan layanan myXL Store, sebuah layanan yang diintegrasikan dengan media sosial Facebook.

PeluncuranMyXL Store
Peluncuran XL MyStore

myXL Store adalah sebuah aplikasi di layanan Facebook yang memungkinkan para pelanggan XL untuk menikmati banyak fungsi dari penyedia selular ini. Sebenarnya mereka yang bukan pelanggan XLpun bisa mendaftar pada layanan aplikasi myXL Store ini asal punya akun Facebook. Hanya saja mereka yang bukan pelanggan XL ini tentu tidak bisa menikmati ragam layanan tambahan yang memang disiapkan untuk para pelanggan XL.

Pelanggan cukup login ke myXL Store menggunakan username dan password Facebook. Nantinya akan ada permohonan verifikasi data dengan memasukkan nomor ponsel pelanggan di halaman verifikasi, untuk dapat menghubungkan myXL Store dengan akun Facebook pelanggan. Kemudian pengguna akan menerima SMS bebas pulsa dari 5326 berisikan informasi kode verifikasi. Tidak ada biaya khusus untuk dapat bergabung dan menggunakan layanan myXL Store selain tarif normal data yang disesuaikan dengan paket data pengguna.

Di myXL Store, pelanggan akan menikmati kenyamanan self services (informasi hanya bisa di akses secara personal oleh si pemilik akun bersangkutan), yang akan memudahkan pengguna untuk tetap terhubung di layanan sosial media sekaligus mendapatkan informasi seputar nomor XL yang digunakan, antara lain seperti info nomor ponsel, sisa pulsa, masa aktif nomor XL pelanggan, paket data internet yang sedang digunakan/ didaftarkan, RBT dan/atau layanan VAS yang sedang aktif digunakan, kemudakan cek kuota internet, dan lain-lain. Tidak hanya itu, myXL Store juga menginformasikan produk, konten, dan layanan terbaru XL yang bisa langsung didaftarkan melalui myXL Store.

Layanan myXL Store ini dapat dinikmati melalui:

  1. WEB: http://apps.facebook.com/myxlstore
  2. WAP / Mobile Site: http://apps.facebook.com/myxlstore
  3. Android: Download Aplikasinya di Google Play Store atau download di URL http://www.myxlstore.co.id:9011/content/android/myXLstore.apk

Tampaknya XL memang pandai melihat situasi. Mereka tahu kalau Facebook masih akan tetap digunakan orang meski terus digempur sana-sini. MyXL Store adalah bukti nyata bagaimana memanfaatkan Facebook untuk mendekatkan diri dengan pelanggan.