iPad YANG SEMPAT BIKIN REPOT

Selasa pagi ( 18/5), seorang teman mendatangi saya. ” Pul, dipanggil bapak,” katanya singkat. Bapak yang dimaksud pastilah bapak boss alias big boss. ” Ada apa gerangan ? “,batin saya. Tidak biasanya boss memanggil saya, jadi sepertinya pemanggilan ini tentu saja karena ada sesuatu yang luar biasa.

Tiba di ruangan boss ternyata sudah ada 2 orang teman yang lain. Saya makin bertanya-tanya, ada apa gerangan ? Tapi rasa penasaran saya tidak lama karena kemudian boss menyodorkan sebuah benda pipih berbentuk persegi panjang berwarna hitam dari atas mejanya. Saya tidak langsung mengenali benda itu, namun ketika saya mendekat saya akhirnya sadar kalau itu adalah i-Pad. Wow, keren..!! itu reaksi pertama saya ketika melihat benda yang bentuknya sangat mirip dengan i-Phone itu. Yah, bentuknya memang sangat mirip i-Phone, hanya bodinya saja yang lebih bongsor. I-Pad punya boss saya memang sudah terbungkus casing yang bentuknya mirip dompet dengan warna full hitam.

” Tolong dioperasikan…” Perintah boss singkat, padat dan jelas. Boss besar memang rada gaptek, jangankan i-Pad, PC aja beliau jarang megang. Beliau kemudian cerita kalau i-Pad itu oleh-oleh istrinya dari US. Dia hanya tahu kalau i-Pad itu semacam laptop, bisa buat internetan dan bisa buat mutar film dan lagu.

Saya pandangi i-Pad di meja boss, mencari tombol ON dan kemudian menekannya. Tak lama kemudian muncul logo Apple, lumayan lama mungkin sekitar 15 detik sebelum kemudian muncul gambar kabel USB dan logo serta tulisan i-Tunes. Thats it, selanjutnya tidak ada reaksi apa-apa. Saya mulai bingung, harusnya tidak seperti ini. Dari gambar yang saya lihat, harusnya muncul wallpaper dan icon-iconnya. Saya coba utak-atik, mencari tombol-tombol lain dan menekannya, termasuk tombol home tapi tidak ada perubahan sama sekali.

Karena bingung saya akhirnya pamit, mau nyari informasi di internet dulu kata saya. Kemudian seperti umumnya orang-orang jaman sekarang, Oom Google jadi sasaran. Ketik ini-itu yang ada hubungannya dengan i-Pad ternyata tidak ada penjelasan yang memuaskan. Yang banyak hanya review tentang i-Pad. Sebuah video di YouTube menggambarkan bagaimana memulai menggunakan i-Pad untuk pertama kalinya, tapi sepertinya sangat sederhana. Cukup dengan menekan tombol ON dan i-Padnya siap digunakan.

Belakangan saya berinisiatif menghubungkan i-Pad dengan PC hingga muncul i-Tunes. Pasti ada hubungannya dengan itu, batin saya. i-Pad sudah terhubung dengan PC dan i-Tunespun muncul dengan otomatis, tapi sama sekali tidak ada perubahan. I-Padnya masih tetap bergambar kabel USB dan logo i-Tunes, sama sekali tidak ada wallpaper dan gambar ikon. Apa yang salah ? tanya saya. Akhirnya karena mentok saya coba sms teman, tidak ada balasan saya coba telepon tapi tidak diangkat juga. Jalan terakhir saya coba bertanya ke milis, ada respon sih tapi kurang menggembirakan. Setelah capek dan pusing tanya sana-sini, browsing sana-sini akhirnya saya menyerah. Sudahlah, mungkin memang saya termasuk gaptek sangat untuk urusan i-Pad.

Menjelang sore saya dapat telepon dari seorang teman yang tasi sempat saya tanya via SMS. Dia ternyata sudah pernah mengoperasikan i-Pad sebelumnya dan kemudian memberi saran. Ternayta masalahnya ada di i-Tunes yang terinstall di PC, i-Tunes yang saya punya masih versi lama sedangkan i-Pad butuh i-Tunes versi 9.1.1 atau lebih. Ya sudah, akhirnya saya menginstall i-Tunes versi baru kemudian menghubungkan kembali i-Pad ke PC, dan VOILA..!!! muncullah wallpaper lengkap dengan ikonnya. Ternyata solusinya cuma itu sodara-sodara..setelah masalah terpecahkan semuanya jadi lancar, proses memasukkan lagu dan videonya sama saja dengan proses pada i-Pod, hanya saja untuk i-Pad lebih gampang karena otomatis disinkronisasi tanpa harus menekan tombol Sync.

Oke, sekarang sedikit cerita tentang i-Pad. Dari segi tampilan, i-Pad memang menggiurkan, persis seperti i-Phone, hanya saja lebih besar beberapa kali. I-Pad ini memang berada di antara i-Phone dan MacBook, beberapa fungsi i-Phone dan sedikit fungsi MacBook ada di sana. Soal ukuran, sebenarnya lumayan mungil cuma mungkin kita akan sedikit terganggu dengan frame yang lumayan lebar. Sebenarnya sih frame yang lebar ini memang sudah seharusnya begitu mengingat i-Pad juga bisa difungsikan sebagai digital book atau buku digital jadi minimal ada space yang cukup untuk memegang i-Pad ketika kita membaca buku digital.

Hal lain yang bikin ngiler dari i-Pad ini adalah fitur multi touch-nya yang tentu saja menghemat banyak tempat karena tidak perlu menggunakan mouse dan keyboard lagi. Responnya juga lumayan, sehingga rasanya kita bisa dengan leluasa memberikan perintah atau mengetikkan sesuatu.

Saya juga sempat mencoba kualitas suaranya ketika memutar lagu, dan hasilnya lumayan. Minimal jauh lebih bagus dari kualitas suara laptop yang rada cempreng. Kalau kualitas gambar sih, tidak usah ditanya lagi karena Apple memang sudah kadung terkenal dengan produknya yang sangat memanjakan mata dari sisi grafis. Saya juga mencoba performa internetnya menggunakan wi-fi dan kecepatannya juga lumayan meski ini tentu saja tergantung kecepatan wi-finya. Browser yang digunakan adalah safari, dan kecepatan jelajahnya tidak mengecewakan.

Saya tidak bisa memberikan review panjang lebar karena dasarnya saya memang kurang mengenal spesifikasi i-Pad jadi review yang saya berikan benar-benar bersifat subjektif dari seorang pengguna awam. Untuk review jelasnya mungkin bisa dicari di laman lain, banyak koq entah yang berbahasa Inggris maupun yang berbahasa Indonesia.

Intinya, i-Pad dari segi penampilan memang keren, fitur dan aplikasi standar yang ada juga lumayan. Mungkin kalau fitur dan aplikasinya sudah ditambah maka tingkatannya akan jadi lebih dari lumayan. Saya membayangkan betapa nyamannya bertravelling dengan i-Pad di tangan. Sambil menunggu di bandara kita bisa mendengarkan musik atau menonton film, atau mendengarkan musik sambil browsing tanpa harus repot seperti kalau membuka laptop. Atau kita juga bisa santai sambil membaca buku digital tanpa harus membawa buku yang tebal. Hanya satu kekurangannya karena i-Pad tidak dilengkapi dengan kamera built in, tapi saya pikir aneh juga rasanya memotret menggunakan i-Pad yang lebar diagonalnya sekitar 9 inci.

Saya pikir di masa yang akan datang, netbook semacam i-Pad akan makin banyak beredar apalagi kalau harganya makin terjangkau. Saat ini i-Pad masih dilepas di kisaran 4,7 sampai 5 juta rupiah. Masih tergolong mahal memang. Tapi bukan tidak mungkin kalau pesaing lainnya juga ramai-ramai memproduksi netbook dengan fitur yang kurang lebih sama dengan i-Pad maka harga, jenis dan modelnya akan sangat beragam. So, bersiaplah dengan revolusi di dunia netbook. Sebuah revolusi yang memang digadang-gadangkan oleh Apple sang pencetus i-Pad.

Jadi..sudahkah anda mencoba i-Pad ?