Asa Asia di Putaran Kedua
Putaran kedua South Africa 2010 pungkas digelar, dan seperti biasa piala dunia selalu memunculkan kejutan. Lupakan kekalahan Perancis 0-2 dari Mexico karena memang sebenarnya tim ayam jantan biru itu sudah terluka sebelum tiba di Afrika Selatan. Saya membayangkan ratusan ribu orang Irlandia yang tertawa gembira ketika Cauhtemoc Blanco menjebol gawang Perancis untuk kedua kalinya. Mereka adalah orang-orang teraniaya yang harus rela batal berangkat ke Afrika Selatan gara-gara tangan kiri Thierry Henry. Mungkin kondisi Perancis sekarang adalah buah dari karma yang mereka tabur sendiri.
Tapi bagaimana dengan Jerman dan Inggris ? mereka tidak berdosa pada tim manapun dalam perjalanan ke Capetown. Inggris menang fair dalam 9 dari 10 laga penyisihan grup, Jerman menang secara jujur atas Australia 4 gol tanpa balas di laga pembuka. Kedua penampilan itu membuat banyak orang percaya kalau mereka akan tampil mulus di Afrika Selatan. Sayangnya, harapan itu tidak berumur panjang. Jerman menyerah 0-1 pada Serbia, terima kasih pada Klose yang mendapat kartu merah dan Podolski yang gagal mengeksekusi penalti. Inggris, kembali bermain membosankan dan hanya bisa imbang dari negeri leluhur Zinedine Zidane, Aljazair.
Beruntung masih ada Argentina, Belanda, Brasil dan Portugal yang menyelamatkan muka para tim unggulan meski ada catatan kecil khusus untuk penampilan Belanda yang masih saja belum menunjukkan tipe permainan mereka yang sesungguhnya.
Partai-partai membosankan masih saja tergelar di putaran kedua ini. Tim-tim yang tak percaya diri masih setia bermain defensif. Memasang lebih dari 5 orang di depan kotak penalti demi menghadang serangan lawan yang mereka tahu lebih kuat. Hasilnya, hanya sedikit tim yang berhasil mencetak gol lebih dari satu. Sampai putaran kedua saya masih merasa lebih terhibur oleh partai antara dua tim yang selevel, salah satunya USA vs Slovenia. Merasa sama-sama punya kemampuan setara, kedua tim berani main terbuka dan walhasil kejar mengejar golpun terjadi. Ini berbeda dengan partai ketika tim seperti Serbia menghadapi Jerman atau Aljazair menghadapi Inggris. Tapi syukurlah karena putaran terakhir hanya menyisakan sedikit ruang untuk para tim defensif itu karena sebagian besar partai tersisa adalah partai hidup mati untuk mencari tiket lolos ke 16 besar.
Lalu, bagaimana dengan wakil Asia ? Dua wakil Asia yang sukses meraih 3 point penuh di putaran pertama kini berbalik 180 derajat. Korsel harus mengakui kehebatan Argentina dengan takluk 1-4 sementara Jepang harus mengakui kelebihan Belanda dengan skor tipis 0-1. Jepang saya garis bawahi karena menurut saya tim ini tampil tidak mengecewakan. Mereka sempat merepotkan Belanda ketika tertinggal 0-1, hanya kelebihan skill individu dan pengalaman level tinggilah yang membuat Belanda bisa bertahan. Korsel sendiri sempat membuat Argentina deg-degan ketika mereka tertinggal 1-2, namun keasyikan menyerang mereka malah kemasukan 1 gol lagi. Gol yang cukup untuk menjatuhkan mental mereka.
Bagaimana dengan Australia ? Pengalaman digebuk 0-4 oleh Jerman di putaran pertama jadi pelajaran berharga menghadapi Ghana. Sayangnya mereka kembali akrab dengan kartu merah, dan sialnya menimpa Harry Kewell salah satu andalan mereka. Sayangnya lagi mereka tidak cukup tenang untuk menyelesaikan peluang yang sebenarnya bisa membenamkan Ghana. Wakil terakhir dari Asia, Korea Utara memang belum cukup beruntung di WC2010. Tergabung dalam grup neraka, mereka sempat memukau ketika hanya kalah 1-2 dari Brasil. Berikutnya mereka kehabisan bensin dan harus takluk pada Portugal dengan skor terbesar hingga saat ini di WC2010, 0-7. Apa mau dikata, mereka memang masih butuh banyak jam terbang untuk bisa terus-terusan membuat kejutan di ajang world cup.
Berbeda dengan Afrika yang sudah pasti kehilangan 2 wakil mereka- Nigeria dan Kamerun ? Asia masih menyimpan asa pada 3 wakilnya dan hanya pasti kehilangan Korea Utara. Korsel masih berpeluang asalkan bisa mengalahkan Nigeria yang sudah tak punya harapan lagi. Jepang, sayangnya harus berhadapan head to head dengan Denmark yang sama-sama mengejar posisi mendampingi Belanda. Sementara Australia bentrok dengan Serbia yang juga sama-sama bernafsu ke babak 16 besar. 3 partai yang dilakoni wakil Asia sepertinya akan jadi partai yang ketat dan seru karena mereka semua berprinsip, now or never.
Saya sangat berharap masih ada wakil Asia di babak 16 besar nanti, terserah tim yang mana karena ketiga tim tersebut sebenarnya memang pantas membawa nama Asia. Mereka adalah tim yang gagah berani bermain terbuka menghadapi lawan yang lebih berkualitas meski konsekuensinya adalah hujan gol bagi mereka.
Sesaat lagi babak ketiga yang jadi babak penentuan akan segera digelar, hingga saat ini asa Asia masih ada di pundak ketiga negara itu. Akankah mereka bertiga mampu menjadi wakil Asia di babak 16 besar, atau malah ketiganya akan kandas dan cukup hanya sampai di penyisihan grup ? ah rasanya sungguh tak untuk menyaksikan prosesnya. Mari kita tunggu dan lihat, apakah asa Asia masih akan terus berkibar atau cukup sampai di sini ?
Dan Korea Selatan pun lolos. Nigeria dan Afsel gagal. Afrika praktis tinggal bergantung ke Aljazair dan Ghana. Feeling gw, Aljazair berhasil.
.-= Helman´s last blog ..Adaptasi, Kunci Kuasai Afrika =-.
@Helman: hehehe..ternyata feelingmu salah ya Man..?
sayangnya Australia kalah selisih gol..seandainya saja mereka hanya kalah maksimal 0-2 dari Jerman maka Afrika tak akan punya wakil di 16 besar..