2 Minggu Bersama NAITE
Selasa 7 september 2010, dua hari sebelum libur lebaran resmi dimulai. Sore itu hujan deras membasahi kota Makassar, sebentar lagi saya hendak beranjak pulang ke rumah ketika dua orang teman datang ke ruangan saya dengan senyum sumringah. Di tangan salah satunya ada kotak kardus berukuran kira-kira 10 cm x 10 cm yang di bagian luarnya dilindungi kayu peti kemas. Saya tak perlu lama menebak apa gerangan yang ada di dalam kotak itu karena sesungguhnya itulah kotak yang sudah saya tunggu-tunggu selama hampir 3 minggu ini. Kotak itu adalah sebuah HP, hadiah dari Kompasiana seperti yang sudah saya ceritakan di sini.
Sebelumnya, ketika pertama kali menerima kabar tentang kemenangan saya dan tentang jenis hadiahnya saya sudah terlebih dahulu browsing dan mengumpulkan data tentang SE Naite J105i yang akan dihadiahkan ke saya. Akhirnya saya menemukan website ini yang menurut saya cukup tuntas dalam membahas tentang Naite ini. Dari review di blog tersebut saya jadi makin berbunga-bunga. Rupanya meskipun tergolong mid-end tapi Naite yang sebentar lagi jadi milik saya ini punya banyak kelebihan dan cukup mumpuni. Alhamdulillah, kata saya.
Oh ya, berikut sedikit kutipan dari web tersebut tentang Naite :
Merupakan handphone SE keluaran terbaru yang dirilis Oktober 2009, dengan konsep baru yaitu GreenHeart, yang dirancang agar lebih ramah lingkungan, menghemat daya dan kemasan, yang dimana bahan pembuatnya sekurang-kurangnya 50 persen plastik daur ulang dan menggunakan layar yang optimal sensor cahaya yang mengkonsumsi sedikit energi.
Sayangnya saya butuh cukup lama sebelum hadiah itu tiba di kantor yang alamatnya saya jadikan alamat korespondensi. Tadinya saya mengira hadiahnya bisa datang dalam waktu 2-3 hari atau paling lambat 1 minggu sejak pengumuman, ternyata lebih dari itu. Tapi tak apalah, toh akhirya si Naite datang juga dengan selamat ke tangan saya.
Pertama menelanjangi kotaknya rasanya memang luar biasa, ada sensasi tersendiri. Anda bayangkan sendiri bagaimana rasanya membuka sesuatu yang sudah lama anda nantikan dan sekarang sudah ada di depan mata dalam keadaan halal. Hmm..tiba-tiba saya teringat pada sesuatu..ah, lupakan..kembali ke topik. Kardus Naite memang tidak terlalu besar, cuma sekitar 10cmx10cm atau malah mungkin kurang. Isinya ada : HP Naite J105i, Headset HPM-60, Baterai Standar BST-33, Standar Charger berlogo dan bertuliskan GreenHeart?, Kantong hape kain berlogo dan bertuliskan GreenHeart?, User Guide, SAR Information dan Kartu garansi tanpa CD driver dan memory card.
Boleh percaya boleh tidak, tapi inilah HP paling canggih yang pernah saya miliki. Dalam artian, Naite inilah HP pertama saya yang punya kamera MP (sebelumnya hanya kamera VGA), punya jaringan GPRS dan EDGE, punya Bluetooth dan bisa 3G.Yup,saya memang bukan gadget mania yang selalu mengikuti perkembangan gadget meskipun itu sebenarnya adalah penghalusan kata dari : TIDAK MAMPU BELI.
Makanya tidak heran kalau mata saya rasanya berbinar-binar sepanjang perjalanan pulang. Tak sabar rasanya ingin menunjukkan HP ini ke orang rumah. Bahkan, ketika saya mengecharge untuk pertama kalinya, waktu rasanya berjalan sangat lambat. Saya sampai mengabaikan mitos yang mengatakan kalau HP baru harus dicharge paling kurang 4 jam, begitu tulisan TERISI PENUH muncul di layar, koneksi ke stop kontak langsung saya cabut dan mulailah tangan saya menjamahi sekujur tubuh Naite yang memang ramping dan mulus itu.
Hal pertama yang saya ujicoba adalah kemampuan browsingnya. Ternyata memang tak perlu ribet setting sana-sini saya sudah terhubung dengan dunia luar. Donlot Opera Mini dan wuzzzz?koneksi menjadi semakin lancar. Saya coba aplikasi bawaannya, apalagi kalau bukan Facebook dan Twitter dan ternyata memang lancar meski juga sama lancarnya dalam menyedot pulsa sehingga saya memutuskan untuk mengakses kedua jejaring sosial itu via Opera Mini saja. Jauh lebih hemat.
Untuk kemampuan kameranya yang cuma 2.0 MP itu saya kasih skala 8/10. Hasilnya cerah dan sangat lumayan, di luar ekspektasi saya. Bahkan di beberapa di situs ada yang bilang kalau hasilnya sama dengan hasil kamera 3.2MP, entah apa itu hiperbola atau memang begitu. Untuk kualitas suara, sayangnya agak di bawah ekspektasi saya. Tadinya saya mengira bakal mendapatkan suara yang luar biasa mengingat nama besar Sony selama ini. Ternyata suara Naite biasa-biasa saja meski sudah menggunakan equalizer Mega Bass. Atau, memang seperti itukah suara HP secara umum ? Entahlah. Performance dari head shet bawaannya juga kurang memuaskan, saya menggebernya dengan volume full tapi tetap saja kuping saya kemasukan suara-suara lain yang menganggu nikmatnya mendengarkan musik.
Namun, kekurangan-kekurangan yang saya sebut di atas benar-benar tertutupi dan tak ada artinya sama sekali bila dibandingkan kelebihan-kelebihan dari Naite. Intinya, selama dua minggu berhubungan badan dengan Naite ini rasanya sungguh memuaskan. Tanpa harus menunggu lama Naite sudah menjadi bagian dari keluarga saya dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Kalau saya dipaksa untuk memberikan nilai bagi Naite maka tanpa basa-basi saya akan langsung menganugerahkan nilai 9.8/10..tentu saja karena toh saya mendapatkan HP ini sebagai anugerah ( anu geratis), hadiah dan tanpa mengeluarkan sepeser rupiah pun jadi apapun kondisinya saya anggap mendekati sempurna.
Dan, yah..saya senang memakai SonyEricsson Naite J105i.
Congratz untuk Naitenya yah Daeng….
Semoga awet dan bahagia sampe kakek nenek (nah loh)
.-= Cipu´s last blog ..Diskriminasi Jangan ah =-.
Woww, selamat ya. Saya sependapat, bukan harga barang yang dinilai, tapi mendapat hadiahnya itulah yang mbikin hati jadi berdesir gimaaaanaaa gitu =))
Skor gede HP-nya pasti karena effort mendapatkannya emang bagus! Jempol dah…
.-= Helman´s last blog ..5 Ekspektasi Ironis Surabaya =-.
@Helman: setuju Man..effortnya itu yang gak kenilai sama uang..