Ke Semarang Demi Perfecttwo
Akhirnya saya memutuskan untuk menyeberang lautan dan menghadiri pernikahan Okky dan Angki. Lumayan, perjalanan yang lumayan panjang demi menghadiri pernikahan si Perfecttwo.
Ketika pertama kali undangan pernikahan Okky dan Angki beredar saya sempat bingung, apakah akan menyeberang ke Semarang atau tidak. Waktunya yang agak kurang pas, seminggu sebelum liburan anak sekolah. Ada beberapa pertimbangan yang awalnya membuat saya harus merelakan kemungkinan tidak hadir dalam acara pernikahan dua kawan ini.
Sebenarnya agak tidak enak juga kalau sampai saya tidak datang, mereka berdua menyempatkan diri datang ke Makassar dalam gelaran Blogger Nusantara tahun lalu jadi sepertinya saya punya โbeban moralโ untuk melakukan kunjungan balasan, apalagi ini hari yang berbahagia dan bersejarah buat mereka. Tapi, sekali lagi soal waktu yang sepertinya membuat saya harus merelakan kesempatan untuk hadir di Semarang.
Saya mengenal Okky pada awal tahun 2011. Ketika itu saya ikut kopdar bersama teman-teman Loenpia di Semarang dan Okky salah satu yang hadir. Meski kopdar tapi pertemuan pertama itu kami tidak terlalu banyak interaksi. Maklumlah, namanya juga kopdar pertama, pasti masih malu-malu. Saya baru lumayan akrab sama Okky ketika kami sering chatting via YM. Awalnya karena kerjaan sebelum akhirnya banyak bertukar cerita soal film. Okky memang penyuka film dan kebetulan ada beberapa tema film yang kami sama-sama suka.
Kalau dengan Angki, awal pertemuan adalah di kopdar Blogger Nusantara 2011 di Sidoarjo. Awalnya kami tidak pernah berinteraksi sebelumnya, selain karena sama-sama bergabung di milis Loenpia. Angki datang jauh-jauh dari Jember ke Sidoarjo untuk ikut kopdar Blogger Nusantara sekaligus bertemu saya. Dari awal sudah kelihatan kalau lelaki subur berambut ikal ini adalah sosok yang ramai dan langsung akrab dengan siapa saja. Saya juga baru tahu kalau ternyata dia lumayan terkenal di kalangan blogger di Surabaya. Maklumlah, sepertinya dia memang termasuk blogger senior dari segi usia.
Singkatnya saya kemudian akrab dengan Okky dan Angki. Belakangan saya malah menyaksikan sendiri kedekatan mereka di sosial media yang kemudian berakhir jadi hubungan serius.
Seperti yang saya bilang di atas, awalnya saya agak kurang yakin untuk bisa hadir di Semarang tanggal 16 Juni kemarin. Tapi, ada sesuatu yang kemudian membuat semua rencana berubah. Apalagi kalau bukan rencana pernikahan dua lagi kawan akrab kami di Anging Mammiri. Dan akhirnya saya memutuskan untuk berangkat ke Semarang, tanpa memberi tahu kedua mempelai.
Perjalanan dimulai dari Makassar jam 9 malam. Beruntung karena Lion Air yang saya tumpangi sedang tepat waktu. Sejam kemudian akhirnya mendarat lagi di Juanda, bandara yang sudah setahun lebih tidak saya datangi. Dari Juanda saya bergeser ke terminal Bungurasih menggunakan Damri terakhir. Jam menunjukkan pukul 22:00 WIB, Surabaya mulai sepi.
Dalam hati saya agak kuatir apakah bis Surabaya-Semarang masih ada di terminal Bungurasih atau tidak. Beberapa tahun sebelumnya saya pernah menumpang bis yang sama di waktu yang kurang lebih sama, makanya saya berani mengambil jadwal jam 9 malam dari Makassar.
Bungurasih sudah mulai sepi ketika saya memasukinya. Dengan prosedur yang sudah saya hapal saya bergeser ke bagian dalam terminal, termasuk prosedur menghindari para calo. Ternyata terminal Bungurasih sudah berubah, tidak seperti saat terakhir saya mendarat di sana. Beruntunglah saya karena di bagian jurusan Semarang masih ada 1 bis yang sedang menunggu penumpang. Sepertinya itu bis terakhir karena di bagian belakangnya sudah tidak ada lagi bis yang lain.
Menjelang pukul 12:00 WIB malam, bis yang sampai sekarang saya tidak tahu namanya apa mulai meninggalkan Surabaya menuju Semarang. Perjalanan lancar, bispun tidak terlalu penuh. Sepanjang perjalanan saya banyak menghabiskan waktu dengan tidur. Seperti biasa juga, bis eksekutif akan mampir di Tuban untuk istirahat dan makan. Selepas itu saya kembali tidur sampai tiba-tiba langit di luar sudah terang. Semarang sudah dekat.
Tiba di Semarang sekitar jam 7 pagi dan sekali lagi saya beruntung karena ada Mizan yang berbaik hati mau menjemput dan menyediakan rumahnya untuk beristirahat sejenak sebelum meluncur ke acara pernikahan Okky dan Angki. Singkatnya jam 10:30 kami ย kami berdua meninggalkan rumah dan meluncur ke tempat pelaksanaan resepsi karena acara akan dimulai pukul 11:00.
Singkatnya, acara hari itu menyenangkan karena sekaligus jadi ajang kopdar dengan beberapa teman milis Loenpia yang selama ini hanya akrab di dunia maya. Beberapa di antaranya sudah pernah saya temui sebelumnya tapi ada juga yang sama sekali belum pernah saya temui. Saking senangnya bisa kopdar, rombongan dari Loenpia bahkan belum beranjak sampai acara selesai. Kami masih saja berkumpul dan bercengkerama ketika semua tamu undangan sudah pulang dan meja serta kursi mulai dirapikan. Ternyata kelakuan anak-anak penggiat sosial media sama saja, kalau kopdar suka lupa waktu.
Hari itu saya bersyukur bisa hadir di hari bahagia Okky dan Angki. Rencanaya yang awalnya tidak pasti ternyata bisa saya wujudkan meski harus capek karena dari Semarang saya melanjutkan perjalanan ke Kebumen. Tak apalah, demi mereka berdua yang tahun kemarin juga sudah meluangkan waktu untuk datang ke Makassar.
Buat Okky dan Angki, selamat menempuh hidup baru. Semoga kalian bahagia selamanya. Senang bisa hadir di acara pernikahan Perfecttwo, pasangan yang memang sempurna dan saling menyempurnakan. Aminn [dG]
Sudah lama gak berbincang tentang film lagi ya, daeng ๐
Aku terharu baca postingan ini.. Terimakasih atas kedatangannya ya.. ๐
Hahaha..iyya, Anne Hathaway pasti kangen digosipin sama kita berdua..
doa tulus buat kalian berdua, semoga langgeng selamanya…
Maaf kalau banyak kekurangan selama menjamu di Semarang. Selamat berbahagia untuk kedua mempelai. *sruput kopi ujung*
ahhay…terima kasih banyak buat mas Mizan yg sudah mau jemput di Terboyo plus rumahnya diacak2 selama 8 jam ๐
Alhamdulillah, saya sempat kenalan langsung dan salaman dengan daeng hehehe. Kalo ada kesempatan mampir/transit di surabaya lagi ayo kontek2 aja, nanti saya jemput ๐
ahhaa..akhirnya ketemu juga
padahal sudah dengar namanya mas Fahmi dari tahun kapan..
hihihi
Alhamdulillah, dapat teman baru lagi di Surabaya ๐
Previously, prosecutors convicted drivers had alleged Jones
had driven too fast when his car was caught speeding in
Morecambe. The charges carry a total of 18 penalty points and more than 80 percent admit to using a mobile
phone, even with a speaker or headset, than talking to a passenger.
Selamat jalan-jalan