Buka Ikat Pinggang dan Jam Tanganmu!

sumber foto dari loffee.com
sumber foto dari loffee.com

Jangan kaget, ini memang aturan yang baru diberlakukan

Sejak jadi sering bepergian jauh karena kerjaan dan undangan, bandara tiba-tiba jadi bagian yang saya akrabi. Proses mulai dari pemeriksaan tiket, check in dan masuk ke ruang tunggu jadi sebuah aktifitas yang mulai saya hapal di luar kepala, utamanya di bandara Sultan Hasanuddin.

Akhir bulan Oktober kemarin saya kembali lagi menjalani rutinitas itu. Ini kali kedua dalam bulan yang sama setelah sebelumnya saya masuk bandara di awal bulan Oktober. Semua biasa saja, dari awal masuk sampai proses check in. Rutinitas itu baru terasa berbeda ketika akan masuk ke area ruang tunggu yang mengharuskan kita melewati gerbang X-ray.

“Pak maaf, ikat pinggang dan jam tangan dilepas ya.” Kata seorang petugas pria berseragam biru langit.

Saya mengernyitkan dahi. Ini hal baru, tidak biasanya petugas bandara meminta calon penumpang melepas ikat pinggang dan, jam tangan ketika melewati gerbang X-ray. Tapi saya tentu saja tak bisa menolak. Ikat pinggang dan jam tangan saya lepas lalu masukkan ke kotak kecil. Dengan santai saya melewati gerbang X-ray, tak ada suara bib sedikitpun.

Proses membuka ikat pinggang dan jam tangan ini lalu memakainya kembali setelah melewati gerbang cukup menyita waktu dan membuat antrian lumayan terhambat. Akibatnya proses melewati gerbang X-ray lumayan lama, orang-orang jadi sibuk membuka ikat pinggang dan jam tangannya. Bahkan ada beberapa calon penumpang yang kerepotan memegangi celananya yang menjadi longgar karena tak berikat pinggang.

Peraturan ini ternyata memang seharusnya diberlakukan di semua bandara di Indonesia sesuai Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 127 Tahun 2015 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional (PKPN). Alasannya karena bisa saja penumpang menyelipkan pisatu tipis di bawah kulit ikat pinggang mereka, sementara jam tangan canggih bisa juga berfungsi sebagai alat pemicu bom atau digunakan untuk tujuan jahat lainnya. Itulah sebabnya kedua benda itu harus masuk ke X-ray.

Konon di negara yang lebih maju aturan ini sudah lama diberlakukan, bahkan di beberapa bandara diberlakukan peraturan yang lebih ekstrem lagi di mana calon penumpang juga harus melepas sepatu dan memasukkannya ke mesin X-ray.

Di bandara Adi Sutjipto Jogjakarta saya belum menemukan pemberlakuan aturan tersebut. Saya melewati gerbang X-ray tanpa harus membuka ikat pinggang dan jam tangan. Meski begitu seorang pria asing di belakang saya tanpa disuruh membuka ikat pinggang dan jam tangannya lalu memasukkan ke mesin X-ray. Mungkin itu kebiasaannya di negara asalnya.

Jadi kalau suatu saat Anda harus ke bandara maka bersiap-siaplah membuka ikat pinggang dan jam tangan Anda ketika akan melewati mesin X-ray. Pastikan juga Anda menggunakan celana yang tak terlalu longgar biar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Plus, ketika tiba di seberang gerbang X-ray bolehlah pura-pura salah mengambil ikat pinggang dan jam tangan kalau melihat ikat pinggang atau jam tangan penumpang lain lebih mahal.

Safe flight! [dG]