Makassar Menuju KOSASIH (Kota Sejuta Singkatan Yeah)

Istilah program pemkot Makassar
Istilah program pemkot Makassar

Mungkin pemkot Makassar sudah bisa menerima penghargaan dari MURI sebagai kota dengan singkatan program terbanyak di Indonesia.

Senin 2 Februari kemarin pemerintah kota Makassar kembali meluncurkan sebuah program baru yang merupakan bagian dari program besar mereka untuk menjaga kebersihan kota Makassar. Program baru ini berupa pembentukan brigade kebersihan, disebut sebagai BRANTAS, singkatan dari Brigadi Anti Rantasa (kotor).

Entah ini program keberapa yang diluncurkan dengan menggunakan akronim atau singkatan. Sebelumnya sudah ada LISA (Lihat Sampah Ambil), terus ada LILUNG (Lihat Lurah Bermasalah Langsung Ganti), ada LONGGAR (Lorong Garden) dan terakhir ada PONGGAWATA (punggawa kota) yang katanya dibentuk untuk memerangi geng motor di Makassar.

Sebenarnya masih ada satu lagi program yang diluncurkan dengan menggunakan akronim, tapi saya lupa namanya apa. Seingat saya ini untuk target anak-anak sekolahan, merupakan turunan dari program menjaga kebersihan juga.

Saya heran, apa yang membuat pemerintah kota Makassar begitu getol membuat beragam singkatan untuk program-program mereka? Mungkin maksudnya baik, agar program mereka gampang diingat oleh warga kota Makassar. Tapi, keseringan meluncurkan program dengan singkatan (yang kadang menggelikan) itu malah membuat sebagian warga jadi lebih fokus mengkritik singkatannya daripada programnya.

Mungkin hanya perasaan saya saja, tapi rasanya banyak dari program itu yang tidak disertai dengan langkah nyata. Program LISA misalnya, warga diminta untuk mengambil sampah yang bertebaran tapi tidak (atau belum) dibekali dengan tempat sampah yang banyak. Sekarang memang ada banyak dudukan tempat sampah yang disebar di banyak titik di kota Makassar, tapi baru dudukannya saja. Tempat sampahnya belum.

Jadinya program ini masih lebih terlihat sebagai program di awang-awang yang hanya disebar dengan slogan berupa singkatan tanpa diikuti langkah selanjutnya yang sama cepatnya. Atau setidaknya langkah pendukungnya terlambat, tidak secepat singkatannya.

Saya kuatir, pemkot Makassar akan lebih dikenang sebagai pemerintah kota yang rajin membuat program lengkap dengan singkatannya yang nyantol di kuping daripada pemerintah kota yang rajin merealisasikan program-programnya.

Membuat singkatan untuk sebuah program itu mudah, merealisasikannya yang tidak mudah. Atau jangan-jangan Makassar memang sedang menuju KOSASIH atau singkatan dari KOTA SEJUTA SINGKATAN YEAH! [dG]