Jangan Berlebihan Di Media Sosial
Berinteraksi di media sosial sebenarnya sama dengan berinteraksi di alam nyata. Ada etikanya, jadi tidak bebas sebebas-bebasnya.
Jaman sekarang interaksi orang memang sudah jauh bergeser. Dulu semua terjadi di dunia nyata, berinteraksi dengan orang yang jauh di sana lebih banyak melalui tulisan, kemudian telepon dan sekarang bertambah lagi dengan internet. Teknologi mendekatkan kita, apalagi ketika beragam media lahir dan tiba-tiba jadi penghubung antara banyak orang yang tadinya dibatasi jarak dan waktu.
Media sosial salah satunya. Dulu orang menganggap anjing adalah sahabat terbaik manusia, sekarang tidak lagi. Ada media sosial yang bisa menemani manusia ketika bosan menunggu di dalam antrian, bosan di perjalanan atau ketika ingin membunuh waktu luang.
Interaksi media sosial begitu deras di jaman sekarang, bahkan kadang malah mengaburkan interaksi di dunia nyata. Sekumpulan orang bersama-sama di depan meja di sebuah kafe tapi alih-alih saling bertukar sapa dan cerita mereka malah asyik menatap lekat-lekat ke gadget di tangan. Sifat media sosial yang bebas dan nyaris tanpa aturan membuat banyak orang merasa menemukan tempat yang pas untuk mengeskpresikan diri, menjadi diri sendiri atau menjadi orang lain yang dia anggap sebagai cerminan dirinya sendiri.
Kebebasan itu kadang membuat orang jadi lupa kalau sebenarnya media sosial juga punya etika dan batasan karena pada dasarnya pelakunya adalah manusia juga yang masih punya perasaan. Berikut ini ada beberapa hal ?yang sebaiknya dihindari ketika berlakon di dalam media sosial:
#1. Kebanyakan Berbagi.
Tidak semau harus dibagikan di media sosial bukan? Anda tidak perlu memberi tahu teman di Facebook atau follower di Twitter kalau anda baru saja ditembak cowok yang sudah anda suka sejak lama, atau anda sedang punya masalah keuangan. Rileks, bahkan status wajib laporpun tak harus melaporkan setiap kegiatannya ke kantor polisi bukan?
#2. Jadi Pembual.
Tidak banyak orang yang suka dengan bualan. Wajar kalau anda ingin dikenali untuk usaha keras anda, tapi membual? Rasanya berlebihan dan malah sebaliknya bisa membuat anda muak hanya dengan membaca status anda. Jadi hati-hati ya, tidak usah membual berlebihan.
#3. Mengeluh Terus Menerus.
Ingat, ada perbedaan tipis antara kritis dan mengeluh. Anda boleh memilih karakter sebagai orang yang kritis terhadap lingkungan sekitar, tapi jangan memilih karakter sebagai tukang mengeluh. Saya yakin banyak orang yang merasa terganggu dengan kebiasaan anda mengeluh, apalagi kalau dilakukan sepanjang hari.
#4. Terlalu Bersemangat Memamerkan Kebahagiaan.
Oke, anda baru saja dilamar oleh pujaan hati atau baru saja melamar pujaan hati dan tanggal pernikahan sudah ditentukan. Bagus, itu berita gembira. Teman-teman anda pasti akan ikut senang mendengarnya. Tapi, tidak berarti anda harus mengungkapnya setiap detik bukan? Terlalu bersemangat memamerkan berita pernikahan (dan berita gembira lainnya) rasanya agak mengganggu. Apalagi bagi mereka yang tidak seberuntung anda.
#5. ?Spamming.
Wah anda sedang merintis usaha baru, itu bagus! Anda juga menggunakan media sosial untuk mempromosikan usaha baru anda, itu lebih bagus lagi! Sayangnya, anda mungkin lupa kalau orang menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan orang lain, bukan sekadar berbisnis. Orang tidak akan suka kalau setiap saat anda hanya mengisi waktu di media sosial dengan memamerkan usaha baru anda, atau menawarkan produk anda. Itu spamming namanya, dan jelas itu mengganggu.
Sebenarnya ada banyak hal yang harus kita perhatikan ketika berinteraksi di media sosial. Intinya adalah kembali kepada diri kita sendiri. Apakah kita senang berinteraksi dengan orang yang terlalu berlebihan? Kalau iya, maka mungkin anda bisa melakukannya juga dan anda hanya akan berinteraksi dengan orang yang punya kesamaan.
Yah intinya, media sosial sebenarnya hanya sama dengan dunia nyata. Hargai orang jika anda juga ingin dihargai.
[dG]
yah klo yang update dagangan terus temen deket ya terpaksa tanda centang pada item show in newsfeed diilangin… 😀
Benar sekali, Kak… 😀
Tapi, mudah2an penulis juga tidak melakukan hal serupa ketika ngumpul bareng teman2. Hehehe.. 😀