Jalan-Jalan dan Cuap-Cuap

Danan di Makam Raja Asta Tinggi
Danan di Makam Raja Asta Tinggi

Dunia blog makin pesat perkembangannya. Banyak yang vakum tapi blogger baru juga banyak yang muncul, beberapa di antaranya malah punya kreativitas yang luar biasa.

Ketika mendengar kalau saya terpilih sebagai satu dari empat blogger yang berhak menikmati cultural trip ke Madura bersama Potret Mahakarya saya langsung mengecek siapa-siapa 3 blogger lainnya. Dari 4 nama yang tertera di website saya mengenali 2 di antaranya, Pak Amril Taufik Gobel dan Dwi alias Nengbiker. Satu lagi nama yang belum pernah saya dengar sebelumnya, Danan Wahyu.

Saya tidak kenal Danan sebelumnya, juga belum pernah mendengar namanya. Saya hanya mengira-ngira bagaimana tampangnya ketika saya tahu kalau kami berangkat bersamaan dari Soekarno-Hatta. Kami sempat berbalas mention di twitter sebelum akhirnya dia menghampiri rombongan di ruang tunggu.

Orangnya tinggi berkacamata dengan tubuh yang lumayan subur. Pertama melihatnya saya langsung tahu kalau dia pasti orang yang ramai dan ceria. Sebenarnya sudah terlihat dari twit-twitnya ketika kami belum bertemu, saya bahkan mengira dia masih berusia belasan hanya dari twit-twitnya itu. Ketika bertemu jelas kalau dia tidak berusia belasan lagi. Belakangan saya tahu kalau dia sudah bekerja di sebuah perusahaan tambang di Jambi.

Bukan soal tampilan fisik atau pekerjaannya yang ingin saya bahas di sini, tapi soal sepak terjangnya sebagai blogger. Awalnya saya tidak terlalu menaruh perhatian pada Danan, saya lebih fokus pada perjalanan kami di Madura sampai kemudian saya melihat sendiri dia mengeluarkan perekam suara dan menyimak dengan penuh perhatian penjelasan dari pak Alim, salah satu perajin batik gentongan di Tanjung Bumi, Madura. Perekam suara itu seperti bel yang dengan cepat berbunyi di kepala saya, bukan hal yang biasa dilakukan seorang blogger dalam sebuah perjalanan wisata. Selama ini saya hanya melihat para periset dan wartawan menggunakan perekam suara, tapi bukan blogger.

Tentu ada alasan kenapa dia menggunakan perekam suara ketika mendengarkan penjelasan tentang batik Madura (dan kemudian penjelasan-penjelasan lain di semua perjalanan kami). Danan pasti butuh data yang akurat untuk menyusun tulisan perjalanan, data yang tidak hanya berasal dari ingatan seperti yang biasa saya lakukan. Usahanya langsung membuat saya kagum. Dia jelas bukan blogger asal-asalan.

Belakangan saya baru tahu kalau Danan ternyata memang sudah beberapa kali memenangkan hadiah dalam lomba-lomba menulis, khususnya tentang wisata. Meski tergolong baru di dunia blogger (kalau tidak salah dia bilang baru mulai ngeblog tahun 2009), tapi keberhasilannya menjadi pemenang di beberapa ajang ngeblog tentu menunjukkan bakat dan kualitasnya.

Kalau melihat kualitas tulisannya di Dananwahyu.com saya tahu alasan kenapa dia bisa memenangkan lomba-lomba itu. Danan suka jalan-jalan, isi blognya kebanyakan tentang jalan-jalan, dan pengalaman jalan-jalan itu dikemas Danan danlam tulisan yang ringan, renyah tapi penuh informasi. Tambahan lagi, tulisannya dilengkapi dengan foto-foto yang angle dan penggarapannya menarik. Lengkap sudah!

web DananWahyu.com
web DananWahyu.com

Tapi bukankah banyak blogger yang juga bisa menulis cerita perjalanan dengan baik dan melengkapinya dengan foto yang menarik? Iya, banyak memang. Danan salah satunya, dan selain punya tulisan menarik serta foto menawan dia ternyata punya satu lagi kreativitas yang membuat blognya berbeda.

Danan menceritakan perjalanannya tidak hanya lewat tulisan, tapi juga lewat suara. Pantas saja dia memilih nama Jalan2Cuap2 untuk akun twitternya, ternyata itu alasannya. Awalnya saya mengira dia memilih nama itu karena pembawaannya yang memang cerewet dan selalu ramai tapi ternyata bukan hanya itu. Danan merekam cerita perjalanannya di media sosial Soundcloud, di sana dia bercuap-cuap menyerupai penyiar radio sambil bercerita tentang perjalanannya.

Buat saya ini hal baru dalam dunia blogging. Menceritakan perjalanan lewat suara belum pernah saya temukan sebelumnya. Cerita perjalanan yang direkam lewat video atau orang mengenalnya sebagai video blogging sudah lama ada, tapi suara? Baru kali ini saya temukan. Kreativitas Danan dan caranya menyajikan cerita perjalanan memberi saya inspirasi, blogging bukan hanya soal menulis dan menyajikan cerita lewat visual tapi bagaimana kita menggunakan semua alat dan indera yang ada untuk menyampaikan cerita dan pesan kepada pembaca, penonton atau pendengar.

Saya mungkin tidak punya kepercayaan diri untuk ikut-ikutan merekam suara dan bercerita lewat Soundcloud kepada pengunjung blog ini, tapi setidaknya saya jadi terpikir untuk menggunakan medium lain yang bisa melengkapi tulisan dan foto perjalanan yang ada di blog ini. Mungkin video perjalanan? Entahlah, mari kita lihat nanti. Yang jelas saya makin yakin kalau dunia blogging juga butuh kreativitas tinggi untuk bisa jadi blogger yang berbeda. [dG]?