Besok Hari Blogger Nasional
Besok Hari Blogger Nasional, dan perjalanan dunia blogging di Indonesia penuh dengan warna dan naik-turun.
TAHUN 2007 ADALAH TAHUN pertama ditetapkannya 27 Oktober sebagai Hari Blogger Nasional. Besok, kalau umur panjang berarti Hari Blogger Nasional akan dirayakan untuk kesembilan kalinya. Perjalanan yang belum terlalu panjang sebenarnya, tapi cukup terasa untuk mereka yang sudah ngeblog sebelum Hari Blogger Nasional dirayakan.
Dalam rentang sembilan tahun itu, dunia blogging di Indonesia memang mengalami banyak perubahan. Setidaknya yang saya amati ya.
Tahun 2007 sampai 2010 bisa dibilang sebagai puncak keemasan para blogger Indonesia. Dalam rentang waktu itu, blogger Indonesia punya pestanya sendiri. Namanya Pesta Blogger. Puncaknya ya ketika tahun 2007 itu, Hari Blogger Indonesia diresmikan keberadaannya. Sebuah penghormatan untuk blogger di Indonesia.
Tapi, selepas 2010 kurva blogger Indonesia seperti menurun. Tidak sampai menukik, tapi kurvanya sedikit menurun. Buktinya, tahun 2011 Pesta Blogger sudah tidak dihelat lagi, digantikan dengan pesta lain yang tak lagi spesifik menghadirkan blogger. Itupun hanya berlangsung setahun.
Di dunia blogging, tren blog juga memang menurun. Para blogger yang dulu aktif menghiasi blogsphere perlahan mulai malas mengisi blognya. Mereka lebih banyak aktif di media sosial lain seperti Facebook dan belakangan Twitter. Atau, banyak juga dari mereka yang aktif di dunia kerja. Maklum, sebagian besar mereka sudah mulai meninggalkan dunia kampus yang dulu masih memberi banyak waktu luang bagi mereka dan beralih ke dunia kerja dengan waktu yang lebih ketat. Pun sebagian sudah ada yang berganti status dari lajang menjadi suami atau istri.
Jadilah dunia blog menjadi agak sepi. Tapi juga tidak mati sama sekali. Di belakang para blogger kesohor dan senior yang mulai malas ngeblog itu masih ada banyak orang-orang baru yang membuat blog. Hanya saja mereka mungkin masih kurang riuh di permukaan, jadinya ada kesan kalau dunia blog menjadi tidak ramai lagi seperti dulu.
Tahun 2011 hingga 2013 juga masih diwarnai dengan kopi darat (kopdar) para blogger se-Indonesia yang diberi nama Kopdar Blogger Nusantara. Pertemuan ini gaungnya memang tidak seramai Pesta Blogger, tapi tetap saja memberi kesan tersendiri buat para blogger. Utamanya mereka yang mengklaim diri sebagai blogger ndeso. Blogger yang mengkotakkan diri mereka berbeda dengan “blogger kota” yang sebelumnya sudah lebih dulu tersohor.
Ini tentu hanya istilah saja karena seharusnya blogger ya blogger, jangan ada pengkotak-kotakan. Tapi, situasinya memang seperti itu; memaksa ada semacam pengkotak-kotakan. Soal ini bisa Anda baca di sini.
*****
SELEPAS TAHUN 2013 memang tak ada lagi semacam Kopdar Blogger Nusantara. Pertemuan blogger skala nasional beberapa kali dihelat oleh beberapa komunitas blogger, tapi skalanya kecil. Tidak lagi menghadirkan puluhan atau ratusan blogger dari berbagai daerah dengan biaya yang ditanggung panitia. Paling hanya acara kecil-kecilan yang dihadiri belasan sampai beberapa puluh blogger dari daerah sekitar. Tahun 2015 beberapa komunitas blogger di Indonesia masih sempat menggelar acara kumpul-kumpul yang diberi nama Blogger Camp.
Tapi meski begitu perkembangan dunia blogging di Indonesia mulai menunjukkan kurva yang menanjak. Jumlah blogger aktif makin bertambah, sebagian adalah blogger lama yang kembali aktif tapi (sepertinya) lebih banyak blogger baru yang sedang lucu-lucunya.
Sepintas saya lihat blogger baru yang aktif ini didominasi oleh emak-emak yang hiperaktif. Hiperaktif dalam artian positif loh, mereka yang meski sudah disibukkan oleh urusan rumah tangga dan melayani suami tapi tetap juga punya waktu untuk ngeblog. Tulisan mereka kebanyakan ringan, remeh temeh tapi jujur dan enak dibaca. Dan mereka sangat aktif, bisa tiap hari ngeblog atau paling tidak dua-tiga kali seminggu.
Perlahan-lahan dunia blogging Indonesia kembali riuh, ramai. Apalagi ada genre-genre baru yang semakin menarik minat karena berurusan dengan uang. Blogger traveler misalnya. Tren traveling yang juga merambah ke dunia blogging membuat banyak sekali blogger yang tertarik untuk menggeluti genre itu. Lahirlah blogger-blogger traveler yang semakin dikenal oleh sesama traveler ataupun para blogger.
Mereka-mereka ini juga menangguk keuntungan dari kebiasaan mereka jalan-jalan dan ngeblog. Entah endorse (saya belum menemukan padanan yang pas untuk kata ini), ajakan jalan-jalan gratis ataupun permintaan membuat tulisan berbayar.
Di sisi lain, ramainya para blogger ini juga dilihat sebagai sebuah peluang marketing yang menarik. Brand-brand kemudian mulai kembali melirik blogger setelah sebelumnya lebih banyak berkutat dengan para buzzer di Twitter. Para pemilik brand kemudian menyasar para blogger untuk dijadikan partner mereka dalam mempromosikan sebuah merek atau suatu acara. Bahkan para politisi pun tidak ketinggalan. Mereka lewat para konsultannya juga bekerjasama dengan para blogger untuk memuluskan agenda politik mereka.
*****
HAMPIR SEMBILAN TAHUN setelah pencanangan Hari Blogger Nasional dan blogger Indonesia masih menancapkan kukunya. Masih ramai, riuh dan menarik. Menarik bukan hanya untuk sesama blogger tapi juga mereka yang punya kepentingan baik bisnis maupun politis. Menarik karena di dalamnya ada beragam dinamika yang kadang mengundang drama.
Kondisi ini sedikit banyaknya mulai memengaruhi para blogger. Saya menemukan beberapa blogger yang dulu aktif menuliskan hal remeh temeh tanpa beban tentang kehidupan mereka, sekarang mulai bergeser. Blog mereka mulai penuh dengan postingan acara atau postingan pesanan yang tentu saja berbayar. Jujur saya mulai merasa kehilangan tulisan mereka yang remeh temeh tapi jujur dan apa adanya.
Keriuhan dunia blogging ini juga menarik buat mereka yang ingin membuat lomba blog. Sekarang jumlah lomba blog begitu banyak, dalam sebulan bisa lebih dari empat lomba blog yang digelar. Lomba blog dianggap sebagai sarana yang pas untuk mempromosikan sebuah produk atau sebuah program.
Makin banyaknya lomba blog ini juga membuat semakin banyak blogger yang aktif mengikuti lomba. Ada yang memang berperan sebagai “quiz hunter” dan hanya aktif ketika ada lomba, tapi banyak juga blogger aktif yang tertarik mengikuti lomba. Blog tak lagi sekadar curhat dan hal remeh temah semata, tapi mulai beralih jadi cara untuk menambah puing-puing rupiah atau materi.
Apakah ini salah? Oh tentu saja tidak. Ini adalah efek samping dari ngeblog, anggap saja bonus. Jadi tak mengapa kalau para blogger memang aktif mencari tambahan uang jajan atau gawai baru dari ajang-ajang lomba maupun postingan pesanan. Kita baru menganggapnya salah kalau blogger-blogger itu justru menempatkan lomba blog dan postingan pesanan sebagai yang utama dan mulai meninggalkan esensi blog sebagai sarana curhat dan berbagi cerita.
Dan begitulah, setelah sempat tersuruk dan nyaris sepi, dunia blog di Indonesia kembali bergairah. Blog sekarang tak lagi sekadar tempat curhat dan menuliskan hal remeh temeh biasa seperti sembilan-sepuluh tahun lalu. Blog sudah berevolusi lebih jauh dari itu. Tentu ada sisi positifnya tapi sisi negatifnya juga tetap mengikuti.
Jayalah selalu blogger Indonesia, apapun bentuknya. Selamat Hari Blogger Nasional, buat besok. [dG]
Waktu Blogger Nusantara 2013 di Jogja, saya ikut jadi LO. Di sana baru kenal dengan teman-teman yang sudah lebih lama menggeluti blog. Sayang setelah 2013, BN tak lagi terlihat. Di Jogja sendiri teman-teman Blogger Jogja sesekai kumpul kopdar tiap rabu malam, itupun hanya beberapa orang saja. Kita seringnya bersua di grup FB.
sayang saya tidak sempat ke Jogja waktu itu..
Selamat menyambut hari blogger, dg ipul ?
selamat hari blogger!
Kenapa jd tanda tanya hohoho.. maksudnya itu emoticon smile 🙂
Selamat Hari Blogger Nasional, besok 🙂 Senang bisa mengenal blogger keren macam Dg Ipul *ihiy
mdedeh :p
Tulisan ini mengandung kode keras minta dibawakan palbas Serigala ke Lombok :p
Saya justru agak risih kalau mau pasang postingan2 produk dan semacamnya di blog sendiri. Kalau nyasar lomba, saya lebih milih cari yang tidak perlu berlebihan menyebut-nyebut produk/ sponsor/ kata tertentu.
.
Hehe…karena bagaimanapun, seperti kata Kak Ipul, blog jadi sebuah etalase. Buat saya, sama; Etalase Kehidupan. ^^
eciyee etalase kehidupan nih yeee x))
Selamat hari blogger, Daeng, mau ka curhat dulu di blogku deh hihi..
ayo, silakan curhat sesukanya hihihi
*menyapu jaring laba-laba yang memenuhi blog sendiri*
hahaha ayo dong
yang senior kasih contoh kepada yang junior
Selamat hari blogger, daeng 🙂
selamat hari blogger mbak 🙂
Musimnya “Aku pengen dapet duit, maka aku ngeblog”. Angkat dagu ke atas pada bayaran rendah meski kualitas tulisan masih awut-awutan. Bahkan teknik seluk beluk blog pun masih nol besar. Ya sudalah, bebas :))
Yg lupa paswet tetap setia remehtemeh saja :))
hahaha temanya tetap ya? remeh temeh!
Gak ada tulisan tentang liga blogger ?
wuogh iya, itu kelupaan
Halo salam kenal, jangan lupa komen balik di blog.mizanul.net ya. Salam blogger!
hai Mizan, salam kenal juga
makasih ya sudah berkunjung
Besok hari blogger. Semoga saya makin rajin menulis >_<
Selamat hari blogger..:) meski blogku masih blog remeh temeh..yang penting hati senang..:)
Selamat hari Blogger, Daeng !
daeng ipul memang blogger panutan. salam.
jadi teringat saat pertama kali ngeblog, idenya pun tentang hal yang remeh temeh. Tulisan mengalir apa adanya sesuai mood, namun sekarang? ah sudahlah..heheh
hahaha ayolah, tidak apa mencari uang dari ngeblog
tapi tetap harus mempertahankan yang “remeh temeh”
itu juga salah satu daya tarik