Blog Itu Candu Buat Saya!
Ini semacam pledoi karena di hari Blogger tanggal 27 kemarin saya malah sama sekali tidak membuat postingan.
Aslinya saya memang senang menulis, sejak kecil saya sudah mencoba membuat cerpen tapi selalu gagal menyelesaikannya. Berangkat lebih dewasa saya mulai menulis keseharian di diary yang sekarang sudah lenyap. Nafsu menulis itu sempat padam ketika saya mulai menikah dan punya anak, sampai akhirnya saya bertemu dengan yang namanya blog sekira tahun 2006. Bloglah yang bertanggungjawab penuh mengobarkan kembali nafsu menulis itu.
Dan sejak 2006 saya mulai menjadi blogger. 2007 adalah momentumnya ketika saya bergabung dengan komunitas blogger Makassar dan mulai aktif sebagai citizen reporter di situs Panyingkul! Di dua tempat itu saya makin mengasah kemampuan menulis, di AngingMammiri saya belajar menulis dengan riang gembira tanpa tujuan, tanpa target dan tanpa aturan. Di Panyingkul! saya belajar menulis serius, dengan data, dengan wawancara dan dengan aturan jurnalistik yang ketat.
Satu buat bersenang-senang dan satu buat memuaskan idealisme.
Dan tujuh tahun kemudian inilah saya. Punya blog sendiri yang bahkan sudah saya anggap sebagai anak ketiga. Blog ini saya tengok tiap hari, saya rawat sepenuh hati, saya bersihkan tubuhnya, kadang saya ganti tampilannya, saya cek kesehatannya dan saya beri asupan gizi sebisa saya. Ketika dia sakit, saya resah. Ketika saya tak bertemu dengannya, saya galau.
Saya selalu memutar otak, mencari cara untuk menyuapinya setiap hari. Berusaha memberinya asupan gizi lewat tulisan, apa saja. Memang di akhir pekan saya selalu memberikan waktu luang buat dia untuk beristirahat sepuas-puasnya. Saya jarang mengisi blog ini dengan tulisan di akhir pekan, selain alasan di atas juga tentu saja karena saya juga butuh istirahat.
Karena dirawat dengan sepenuh hati, blog ini memberikan banyak hal buat saya. Hal-hal yang menyenangkan tentu saja. Entah sudah berapa kali dia menjadi jalan rejeki buat saya, mendatangkan materi, kesenangan dan orang-orang baik yang datang ke saya lewat medium blog ini. Saya menganggapnya sebagai anak yang baik, anak yang tahu membalas budi.
Blog ini sudah jadi candu buat saya, membuat saya terus berpikir keras apa lagi yang harus saya lakukan buat dia? Apa lagi yang harus saya tulis di dindingnya, pakaian apalagi yang pantas buatnya dan membuatnya nyaman?
Bermula dari tulisan-tulisan absurd yang menggelikan, saya berubah jadi seorang blogger yang serius (dan mungkin membosankan). Perjalanan mengubah banyak hal dalam gaya saya mengisi blog ini. Kadang saya juga merindukan tulisan-tulisan lama yang penuh dengan sentuhan personal meski kadang absurd dan menggelikan. Kadang saya berusaha untuk kembali seperti itu, minimal membuat postingan yang tidak terlalu serius dengan bahasa yang juga tidak terlalu serius. Tapi saya lebih sering gagal.
Saya tidak mungkin berusaha sekeras itu kalau saya tidak kecanduan pada blog ini. Blog ini sudah jadi bagian dalam hidup saya, sekali lagi sudah seperti anak ketiga saya. Kalau Tessy yang mantan marinir dan kemudian tampil kemayu itu kecanduan barang haram maka cukuplah saya kecanduan ngeblog saja. Amit-amit saya jadi seperti Tessy, biarlah saya jadi blogger saja yang meski tak bercincin akik tapi tetap bisa jadi apik, setidaknya di mata sedikit orang.
Saya kecanduan blog dan saya senang. Karena blog buat saya bukan tren sesaat [dG]
Wah, jadi diwakili nih curhatnya sama daeng…
Awalnya saya hanya merasa ini perasaan saya saja, ternyata ada juga yang sepemikiran..
Terima kasih atas inspirasinya, saya juga sedang Candu Blogging saat ini… 😀
== Salam Kenal ==