7 Tipe Netizen Indonesia Menyikapi Berita Teror
Tipe-tipe netizen Indonesia dalam menyikapi serangan teroris belakangan ini.
DALAM SEMINGGU INI, Indonesia diguncang teror yang seperti sambung-menyambung. Berawal dari teror di sel tahanan di Mako Brimob, lalu berlanjut ke tiga bom di tiga gereja di Surabaya, bom di Rusunawa hingga bom di Mapolrestabes Surabaya.
Berita itu mau tidak mau juga dilahap habis para netizen Indonesia. Beragam komentar bermunculan, dari yang berduka sampai yang –jahatnya – malah bersorak.
Aksi dan reaksi para netizen itu pula yang lalu membuat saya berpikir kalau sepertinya ada tujuh jenis netizen di Indonesia menyikapi berita teror seperti ini. Berikut adalah pembagiannya, ini menurut saya dan tentu bisa saja berbeda dengan penilaian Anda.
Tipe 1: Empati
Netizen seperti ini adalah orang-orang yang punya empati tinggi. Setiap kali ada kejadian musibah termasuk teror seperti yang terjadi belakangan ini, netizen tipe ini akan langsung menunjukkan empatinya. Ucapan turut berduka cita dan semacamnya akan langsung muncul di linimasa media sosialnya. Kadang dilengkapi dengan umpatan atau hujatan untuk para pelaku.
Tipe 2: Cuek
Netizen tipe kedua ini biasanya akan diam saja atau seperti tidak terganggu dengan berita-berita musibah atau teror. Dia akan tetap mengunggah konten lain yang tidak ada hubungannya dengan kejadian itu. Entah itu unggahan soal makanan, traveling atau apapun itu yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kejadian yang lagi hangat dibicarakan.
Untuk tipe ini ada yang memang aslinya cuek dan tidak peduli, tapi ada juga yang merasa lebih baik diam (dan cuek) daripada ikut-ikutan bicara tapi justru salah bicara.
Tipe 3: Pendiam
Tipe ini dihuni oleh para netizen yang sehari-harinya memang tidak terlalu aktif di media sosial. Dia tahu ada kejadian yang sedang hangat dibahas netizen, dia juga memantau di linimasa media sosialnya, tapi dia tidak sekalipun membuat status atau berkomentar soal kejadian itu. Diam saja dan hanya menyimak.
Tipe ini biasanya adalah orang-orang yang memang pendiam di media sosial. Punya media sosial tapi membuat status atau mengunggah sesuatu hanya sekali sebulan, atau kadang sekali setahun.
Tipe 4: Reporter
Setiap kali ada kejadian heboh, tipe seperti ini selalu ada. Mereka adalah orang yang rajin sekali mengunggah status atau membagikan status orang berkaitan dengan kejadian tersebut. Kadang lengkap dengan berita yang tidak bisa diverifikasi kebenarannya atau foto lama yang didaur ulang. Dia tidak peduli dengan kebenaran informasi yang dia sebar, asalkan dia bisa melakukannya lebih cepat dari orang lain maka itu akan membuatnya bahagia.
Netizen tipe ini terbagi dua. Ada yang memang punya niat jahat ingin menambah keresahan publik, tapi ada juga yang aslinya orang polos yang tidak mengerti soal verifikasi berita. Pokoknya asal bagikan saja, sambil tentu saja berharap orang akan berterimakasih pada kecepatannya menyebarkan berita – yang belum tentu benar.
Tipe 5: Pengingat
Netizen tipe ini punya sifat melebihi sebuah alarm atau reminder di handphone. Ketika terjadi keributan karena aksi teror, dia lebih memilih mengingatkan sesama netizen tentang kondisi bangsa saat ini. Misalnya, ketika aksi teror di Mako Brimob terjadi dia malah sibuk membagikan status yang menyoroti soal makin melemahnya Rupiah terhadap Dollar AS.
Netizen ini adalah patriot sesungguhnya. Dia lebih memikirkan nasib bangsa secara global ketimbang satu kejadian yang mungkin dianggapnya kejadian sepele.
Tipe 6: Kritis
Tipe ini dihuni oleh orang yang memang kritis dan skeptis pada apapun yang terjadi. Dia punya visi jauh ke depan, melihat apa yang tidak bisa dilihat orang biasa. Ketika teror terjadi, dia tidak sekadar bersimpati tapi lebih dari itu. Dia akan bisa menemukan celah kesalahan aparat atau pemerintah yang dianggapnya tidak becus menjalankan tugas.
Netizen ini bisa juga dimasukkan sebagai patriot, mencintai negerinya lebih dari orang biasa. Bayangkan, saat orang ribut-ribut soal teror dia sudah bisa membuat kesimpulan siapa yang salah dan bagaimana pemerintah gagal melindungi warganya. Sebagian bahkan langsung merasa pemerintahan yang sekarang sehingga harus diganti.
Tipe 7: Penganut Teori Konspirasi
Di antara semua tipe netizen, tipe ini yang paling luar biasa. Kita semua patut menjura padanya. Kenapa? Karena dia bisa melihat hal yang jauh dari bayangan kita. Dia bisa menuturkan dengan runut teori-teori konspirasi yang menyimpulkan kalau semua kejadian itu adalah usaha pengalihan isu semata.
Netizen model ini setara dengan Prof. Langdon di bukunya Dan Brown. Dia bisa membaca semua jenis simbol, menafsir maknanya dan kemudian menyimpulkannya. Sungguh luar biasa kan? Kalian netizen sudra tidak akan mengerti, otak kalian tidak sampai ke sana.
So. Itu dia hasil pengamatan saya selepas ramai-ramai kasus teror di Indonesia ini. Mungkin tidak lengkap, masih ada tipe lain yang belum berhasil saya definisikan. Kamu punya usul? Atau, mungkin kamu lalu berpikir ada di tipe yang mana? [dG]
Yah begitulah.
Dinamis sekali dunia media sosial kita. Sampai-sampai ketujuh tipe ini menentukan apakah seseorang ingin meng-unfriend/unfollow orang lain. 🙂