Pertolongan Pertama Saat Darurat

Beberapa tahun yang lalu, beredar sebuah video tentang kecelakaan yang melibatkan seorang anak kecil yang terjatuh ke sungai. Di video itu digambarkan seorang kepanikan warga setelah menyelamatkan anak itu. Tidak ada satupun dari sekian banyak orang di sekitar situ yang tahu harus berbuat apa. Semua hanya berteriak memberi instruksi, tapi tidak ada yang melakukan tindakan yang tepat. Si anak hanya diangkat di bagian kaki, lalu diguncang-guncang seperti orang memegang karung dan berharap semua isi karung itu jatuh ke tanah. Mungkin itu juga yang diharapkan orang yang menyelamatkan si anak, berharap air keluar dari tubuh si anak.

“Sayangnya tidak ada orang tahu memberikan pertolongan pertama,” kata Iyan, seorang teman yang adalah seorang tenaga kesehatan alias nakes.

Sayang sekali karena seandainya saja ada yang tahu cara memberikan pertolongan pertama pada keadaan seperti itu, maka mungkin saja nyawa si anak bisa terselamatkan.

Kurangnya Pengetahuan

Kayaknya kita harus mengakui kalau kita orang Indonesia sering gagap dalam situasi darurat seperti itu. Ketika misalnya ada orang yang pingsan, kadang kita bingung harus memberikan pertolongan apa. Paling mentok memberi minum atau bahkan teh manis. Tidak selalu salah, kalau kata Iyan, karena memberi minuman manis bisa membantu korban untuk kembali memiliki energi.

Namun, sekadar pingsan mungkin memang tidak terlalu masalah. Tapi bagaimana kalau ada masalah dengan pernapasan? Apa yang harus dilakukan?

Kita hanya tahu yang namanya memberikan bantuan pernapasan, tapi teknik detailnya seperti apa banyak yang tidak tahu. Bahkan di sebuah sinetron di televisi ada gambaran bagaimana seorang yang katanya nakes memberi bantuan pernapasan dengan cara yang menggelikan.

Kita juga mungkin biasa melihat bagaimana orang memberikan bantuan pernapasan dengan menekan dada korban. Tapi, tahu tidak berapa tekanan yang harus diberikan dan seberapa kuat tekanan yang harus diberikan? Salah dalam memberikan tekanan tentu hasilnya tidak maksimal.

Contoh lain ketika misalnya ada orang yang tenggelam, bagaimana kita menyelamatkannya dan memberikan bantuan darurat? Apa yang pertama dilakukan?

Ini yang sering kita alami, keadaan canggung ketika ada kejadian darurat. Beberapa orang bahkan lebih memilih mengeluarkan handphone-nya dan merekam, alih-alih memberikan bantuan.

Tema inilah yang kami angkat di dua episode Podcast Cerita Makassar. Tujuan utamanya adalah berbagi pengetahuan dan memberikan edukasi kepada orang banyak. Iyan adalah seorang tenaga kesehatan yang tentu saja punya pengalaman dalam hal memberikan pertolongan pertama, dan sayang kalau ilmunya tidak dibagikan.

Mudah-mudahan episode ini sedikit banyaknya memberikan kita pengetahuan tentang bagaimana harus bersikap di keadaan darurat. Selamat mendengarkan! [dG]