3 Hal Lucu Dari Film Laga
Ditembak-tembak, tapi tidak kena. Giliran menembak, eh tanpa membidikpun langsung kena. Begitulah salah satu kelucuan dari film laga.
Film laga, atau kata orang “film action” adalah salah satu genre film yang paling banyak penggemarnya. Secara kualitas, film-film laga memang akan sulit menerima penghargaan tertinggi di dunia perfilman. Katakanlah piala Oscar. Jarang sekali ada film laga yang bisa menyabet penghargaan paling prestisius di dunia perfilman itu. Dalam dua puluh tahun terakhir setidaknya hanya ada tiga film yang bisa dikategorikan film laga yang menyabet penghargaan tertinggi tersebut. Ketiganya adalah: Gladiator (2000), The Lord of The Ring; Return of The King (2003), dan The Departed (2006). Selebihnya tentu saja direbut oleh film bergenre drama.
Meski begitu yakinlah kalau penggemar film laga sangat banyak. Adegan-adegan perkelahian, kejar-kejaran mobil, tembak-tembakan atau perkelahian adalah bumbu yang membuat film laga menarik bagi sebagian orang. Sebagai hiburan, film laga selalu berhasil.
Tapi, sadarkah kalian kalau dalam sebagian besar film laga selalu ada adegan-adegan yang sebenarnya begitu lucu kalau dipikir dengan logika. Adegan yang hampir selalu muncul dalam setiap film laga dan kadang kita menikmatinya, meski ketika dipikir-pikir lagi ternyata adegan itu lucu juga.
Apa saja adegan itu? Setidaknya saya punya tiga di antaranya:
#1. Penjahatnya Tidak Jago Menembak.
Kalian pernah lihat kan bagaimana seorang jagoan di film laga begitu sulit untuk ditembak? Para penjahat sudah setengah mati menembakkan senjata mereka, tapi sang jagoan tetap tidak kena. Peluru hanya berdesing di sekitarnya saja, mengenai dinding atau tiang di dekatnya, tapi sama sekali tidak mampir di badannya.
Padahal ya, para penjahat itu bukan orang yang baru pegang senjata. Mereka bukan joki three in one yang diambil di jalan dan kemudian diajak menjadi penjahat. Mereka orang terlatih pastinya, dan sudah biasa menggunakan senjata. Tapi, kenapa mereka susah sekali menembak sang jagoan?
Ini berbeda dengan sang jagoan. Sang jagoan di film laga biasanya bisa mengenai sasaran alias orang jahat itu dengan tepat, bahkan tanpa membidik sekalipun. Kadang malah sang jagoan menembak sambil salto atau melayang di udara, dan tembakannya selalu tepat! Warbyasak!
Atau mungkin saat latihan menembak, para penjahat itu suka bolos ya? Makanya mereka kalah jago dari sang jagoan.
Baca juga: Film-film Pengisi Waktu.
#2. Berkelahinya Giliran Ya.
Pernah lihat perkelahian di film laga kan? Satu jagoan melawan beberapa penjahat sekaligus dan sang jagoan berhasil mengalahkan semua lawannya. Kalian tahu apa yang lucu (buat saya)? Yak, para penjahatnya maju menghadapi si jagoan satu per satu dan tidak bersamaan. Seolah-olah ada kode etik di antara mereka bahwa kalau melawan jagoan, meskipun main keroyokan tapi majunya satu-satu. Kalau majunya bersamaan, tidak jantan namanya.
Walhasil, para penjahat itu walaupun jumlahnya banyak mereka memulai perkelahian dengan mengambil nomor antrian dulu. Alih-alih maju bersamaan. Ini tentu memberi kesempatan kepada sang jagoan untuk menaklukkan mereka semua.
Di dunia nyata, kejadian seperti ini susah untuk ditemukan. Saya tidak pernah melihat ada adegan pengeroyokan yang melibatkan antrian seperti ini. Penjahat kedua, ketiga dan seterusnya akan diam dulu sambil melihat apa yang dilakukan oleh teman mereka. Kalau penjahat pertama sudah jatuh, barulah mereka maju. Begitu seterusnya sampai semua penjahat selesai mengambil giliran.
Sungguh sangat mulia ya? Harusnya para pengeroyok di dunia nyata juga begitu. Keroyokannya satu-satu, jangan bersamaan.
Baca Juga: 5 Perkelahian Pilihan di Film Berandal
#3. Ceramah Sebelum Membunuh.
Bukan sekali dua kali ada cerita ketika jagoan kita akhirnya tertangkap oleh penjahat atau paling tidak terpojok dan sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Biasanya kalau tertangkap, sang jagoan akan dibawa ke sebuah tempat dan siap untuk dieksekusi. Nah, di sinilah kelucuannya muncul.
Alih-alih si penjahat langsung menembak si jagoan, dia biasanya malah memulai dengan ceramah. Mulai dari kenapa dia menjadi jahat, kenapa dia membenci sang jagoan, sampai kadang ceramah absurd yang kadang tidak masuk akal. Hampir menyamai ceramah pemuka agama yang banyak di YouTube itu.
Nah karena kebanyakan ceramah itu, kadang si jagoan jadi punya kesempatan untuk menyelamatkan diri, atau kadang pertolongan datang di waktu yang tepat. Bahkan di salah satu film James Bond – yang saya lupa judulnya – si James Bond sudah tersudut dan siap untuk ditembak. Sayangnya, si penjahat sungguh goblok karena menyerahkan selembar kertas ke James Bond dan memintanya menulis pesan terakhir. Padahal ya, salah satu senjata James Bond adalah pulpen yang bisa menembak. Ya tentu saja dia memanfaatkan kesempatan itu untuk mengeluarkan senjata pulpennya dan menembak si penjahat. Sungguh kegoblokan yang hakiki.
Coba ya, buat para penjahat di film laga, kalau sudah berhasil memojokkan si jagoan ya sudah tembak saja. Tidak pelu pakai ceramah dulu apalagi meminta dia menulis pesan terakhir. Kelamaan bos. Lagian namanya penjahat, ya masak harus berbaik-baik? Bukan penjahat dong namanya, tapi pembaik.
Baca Juga: The Death of Stalin, Film Komedi Satir Sang Pembesar
*****
Yah setidaknya itulah tiga hal lucu yang kerap kali saya temukan di film laga. Hal yang lama-lama jadi biasa juga dan bisa saya terima meski kadang tetap mengganggu. Susah, karena saya orang yang sangat rasional dan bahkan dalam menonton film pun kadang masih suka membawa kebiasaan memikirkan semuanya secara rasional. Cuma kadang ya malas juga berpikir, jadi film sebolong apapun logikanya tetap akan saya nikmati. Sebatas hiburan saja.
Bagaimana dengan kalian? Ada hal aneh atau lucu yang biasa kalian temukan di film laga? [dG]
Padahal pas di lapangan (tawuran) pokoknya musuh di depan pukul tanpa pakai aba-aba hahahahahha
hahahaha iya, mana ada orang tawuran di dunia nyata pakai ambil nomor antrian dulu
Iya yah.. tiga hal lucu di atas jamak kita temukan di film laga, baik itu film lokal mau pun mancanegara. Paling bikin gemas itu yang nomer pertama, biar ditembak berkali-kali meleset terus..
giliran dia menembak, nda pakai bidik langsung kena
hahaha
Hahaha, itu juga yang saya pikir nomor 2, harusnya borongi mi saja langsung banyak sekali basa-basinya. Beda kalo film indonesia, beberapa mereka memang diciptakan untuk basa-basi dan ditonton saja ndak usah dipikirkan kenapa bisaa itu terjadi? Apalagi sebagian besar film hantunya, mereka harus diterima dan dimengerti apa adanya dirinya. XD
Penjahat pun punya kode etik tawwa x))
Mungkin salah satu alasan saya menyukai James Bond versi Daniel Craig. Walaupun masih ada beberapa hal yang belum masuk logika, setidaknya jagoan bisa terluka dan sakit.
Mending Bourne, aslinya mi itu iya. Luka dan kesakitan
Masih mending film laga selevel James Bond, film India lebih parah. Sebelum ditembak menyanyi dan menari dulu baru dorr! Hahaha…
Hahahaha bunda ketawaka ?
Hahahaha itu ka taklewak2
Pernah nonton pas lagi hamil lagi filmnya itu john wick bikin kaget2 kak 🙁 nda terlalu suka action action tuh diriku. Sukanya yg fantasy ?
Hehe, setuju banget daeng yang ceramah dulu sebelum di bunuh..Ala-ala flashback lah katakan. .Pas sementara flashback ada yang selamatkan. .Klw penjahatnya langsung diekseskusi..
Biar penonton terbawa-terbawa dalam ceramahnya yg kalah-kalah ustaz..
Kalau pas mau mi mati jagoannya, sudah berdarah-darah dia, tiba-tiba si penjahat lengah. Jagoan punya kekuatan ajaib entah dari mana sehingga mampu melumpuhkan lawannya.
Hahaha iya. Ini juga ya
Yah itulah film, mau nyari yang perfect saat ini pun sepertinya memang gak ada, pasti ada minusnya. Tapi setidaknya film laga sekarang sudah jauh lebih baik dari film laga jadul, berkat bantuan teknologi canggih. Saya juga penyuka film loh.
Tapi gak separah sinetron atau FTV kita punya kan, hahahaha
wkwkwkkwkw ditembak2 ndak mati ada 9 nyawanya kalau tolo’na pellenga ahahahhahaha
kalau di film india hal lucunya selalu soal polisi datang pas selesai mi perkelahian wkkwk
Nulis review filim action versi Asia juga Daeng, bagaimana juga kalo seperti itu. Atau 3 hal itu berlaku untuk semua genre action
hha. bener banget tuh. jadi penjahatnya berasa bego. wkwkwkw
baca judul langsung teringat beberapa filmnya rambo, film yang saya nonton pake laser disc. rambo lari dihujani peluru, satupun peluru tdk ada yg kena. padahal rambo cuma lari biasa, nda zigzag
Yang poin terakhir paling menjengkelkan hahaha ka langsungmi eksekusi, terlalu banyak ceramahnya
Hahaha itulah
Hahahah… sampai-sampai rambo hanya bisa dibunuh ketika sedang ngopi di dekat air terjun lalu lupa bawa korek. Pas cari korek eh dihadang…