Review

Artwork Cafe dan Bara Semangat Anak Muda

Interior Artwork Cafe
Interior Artwork Cafe

Anak muda selalu penuh dengan semangat yang berapi-api. Banyak yang salah langkah atau bingung menyalurkan semangat itu, tapi ada juga yang sudah berhasil di usia yang masih terbilang belia.

KALAU SORE DAN MALAM?anak-anak biasanya nongkrong sambil belajar di sini.” Kata Risman, pria muda pemilik Artwork Cafe ketika menyambut kami siang itu. Belajar yang dimaksud Risman bukan belajar formil seperti di sekolahan, tapi beragam soft skill seperti fotografi, videografi, internet marketing, social media dan desain grafis.

Risman, atau kami biasa menyapanya dengan nama panggilannya; Rizved memang sudah masuk tahun kedua membangun sebuah tempat belajar yang diberinya nama Vedit. Vedit mengkhususkan diri pada 5 materi tadi. Tahun pertama Vedit sudah sukses menarik perhatian banyak orang, berawal dari sebuah ruko di bilangan Jl. Urip Sumoharjo tepat di seberang bekas patung Adipura, Tello Baru Vedit sudah berhasil membuka cabang di Jl. Mappaodang.

Masuk ke tahun kedua, Rizved punya ide baru; membuat cafe di lantai 1 ruko yang disewanya di Tello Baru. Walhasil, berdirilah Artwork Cafe yang dikerjakannya perlahan-lahan bersama seluruh kru Vedit. Rabu 29 April yang lalu, saya bersama teman-teman Anging Mammiri untuk pertama kalinya berkunjung ke cafe yang baru berumur sebulan itu.

Hubungan Rizved dengan Anging Mammiri memang lekat. Dia mengaku pertama kali mengenal blog lewat acara Anging Mammiri tahun 2007. Dari sana lelaki penggemar berat Juventus ini mengaku mulai tertarik ngeblog dan akhirnya mencemplungkan diri ke dunia blogging.

Rizved (singkatan dari Risman dan Nedved-legenda Juventus) serius mengelola blognya dan mulai menuai keuntungan finansial dari sana. Persentuhannya dengan komunitas blogger Makassar, Anging Mammiri makin kental ketika di tahun 2011 kami sama-sama menggelar acara Blogilicious di kampus UNHAS. Sejak saat itu Rizved dan Anging Mammiri makin akrab.

Rizved, sang pemilik Artwork Cafe dan Vedit
Rizved, sang pemilik Artwork Cafe dan Vedit

Rupiah demi rupiah (atau sebenarnya dollar demi dollar) yang dikumpulkan oleh Rizved lewat blog dan media sosial kemudian dijadikan modal untuk membangun Vedit di tahun 2013. Sebuah langkah luar biasa mengingat usianya yang kala itu belum menginjak 30 tahun. Kami kerap menggelarinya pengusaha muda sukses.

Meski sudah tergolong sukses untuk anak muda seusianya, Rizved masih tetap seperti Rizved yang kami kenal dulu. Anak muda dengan dandanan cuek dan kadang seperti berantakan. Pun sifatnya yang suka serampangan dan tidak pedulian pada barang-barangnya, meski barang mahal sekalipun.

*****

MEMASUKI?Artwork Cafe seperti memasuki cafe kebanyakan. Interiornya ditata sederhana, minimalis dan beraura anak muda. Tentu karena pangsa pasarnya memang dari kalangan muda. Cafe ini tidak terlalu lebar, hanya sekira 5?m dengan panjang sekira 10 m. Ada beberapa kursi yang ditata di sisi kanan dan kiri ruangan dengan menyisakan bagian tengah sebagai lorong menuju meja kasir dan mini bar.

Kata Rizved hiasan di dinding rata-rata dikerjakan oleh anak-anak muda staff Vedit sendiri. Sementara untuk urusan makanan dan minuman dia mempercayakannya pada lulusan SMK yang memang punya keahlian meracik makanan dan minuman.

Siang itu bersama teman-teman kami mencoba beragam minuman dan makanan ringan yang ada di Artwork Cafe. Salah satu jualan khasnya adalah waffle dengan beragam rasa. Makanan yang aslinya berasal dari Belgia ini disajikan dengan 3 pilihan rasa. Dari waffle yang dicampur keju, waffle dengan es krim dan bahkan waffle rasa pizza. Saya paling kepincut dengan waffle yang terakhir, sampai-sampai satu porsi waffle pizza saya habiskan sendirian.

Maaf, waffle pizzanya buat saya yaa
Maaf, waffle pizzanya buat saya yaa

Suasana Artwork Cafe terasa sangat homey dan nyaman. Interior yang minimalis dengan warna yang beragam memberi suasana yang teduh, belum lagi untaian lagu tahun 90an yang terasa pas di kuping. Entah apakah mereka memang selalu menyetel lagu-lagu 90an atau kebetulan saja untuk menghormati kami yang rata-rata memang anak muda angkatan 90an.

Pembeda paling utama Artwork Cafe dengan cafe lainnya adalah konsepnya. Di Artwork Cafe para pengunjung bisa nongkrong sambil menyedot ilmu secara gratis dari para staff Vedit yang sudah berpengalaman mengajar. Kalau mereka tertarik dan berniat untuk belajar lebih dalam, silakan ke lantai 2 tempat Vedit menggelar proses belajar mengajar mereka.

Teman-teman Anging Mammiri yang datang mengunjungi Artwork Cafe
Teman-teman Anging Mammiri yang datang mengunjungi Artwork Cafe

Artwork Cafe memang baru berusia sebulan, masih sangat muda dan tentu saja tergolong pemain baru di bisnis yang sama di kota Makassar. Tapi meski begitu saya mengagumi inovasi dan semangat Rizved bersama teman-temannya. Di usia sangat belia mereka sudah bertransformasi menjadi pengusaha yang tak melulu berharap gaji dari orang lain.

Suatu hari nanti mungkin Vedit dan Artwork Cafe-nya akan semakin membesar. Ketika masa itu datang saya akan bahagia karena sudah pernah melihat langsung perjuangan mereka sejak dari kecil dan belum jadi apa-apa. Buat saya Vedit dan Artwork Cafe memang seperti bukti berhasilnya sebagian anak muda menyalurkan gelora semangat mereka yang berapi-api. [dG]

About Author

Daeng Ipul Makassar
a father | passionate blogger | photographer wannabe | graphic designer wannabe | loves to read and write | internet junkie | passionate fans of Pearl Jam | loves to talk, watch and play football | AC Milan lovers | a learner who never stop to learn | facebook: Daeng Ipul| twitter: @dgipul | ipul.ji@gmail.com |

Comments (1)

  1. Penjelajah

    Wuooo mantep banget ini 😀 haha… perbanyak review kyak gini kakak

Comment here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.