Review

5 Episode Hidup di Tahun 2015

5 episode

Tahun 2015 akhirnya pugkas juga, berganti dengan tahun yang baru.

Buat saya tidak ada yang spesial dengan pergantian tahun, semua biasa saja. Sama dengan pergantian hari, minggu atau bulan. Bedanya hanya karena pergantian tahun adalah gabungan dari pergantian hari, minggu dan bulan. Itu saja, tidak ada yang lebih.

Dalam rentang 12 bulan di tahun 2015 ada banyak kejadian yang silih berganti datang dalam hidup saya. Kejadian yang adalah gabungan antara kisah sedih, senang, bahagia dan entah apa lagi. Dari sekian banyak kejadian itu ada lima episode yang bisa saya ceritakan.

Kehilangan
Kehilangan

1. Episode Kehilangan.

Satu hari menjelang ulang tahun republik ini, ibu tercinta berpulang. Kabarnya mengejutkan karena beliau tidak pernah menderita sakit berat sebelumnya. Kepergian beliau memang begitu menghentak karena tak pernah terbayangkan secepat itu. Beliau pergi 40 hari setelah kepulangan ibunya atau nenek kami.

Kepergian Ibu membuat saya sah sebagai anak yatim-piatu setelah lima tahun sebelumnya Bapak juga sudah pergi menghadap Ilahi. Episode ini adalah episode kehilangan yang paling menyakitkan bagi saya di tahun 2015.

Menemukan
Menemukan

2. Episode Menemukan.

Setelah eisode perjalanan hidup rumah tangga saya berakhir di tahun 2012 akhirnya di tahun 2015 ini saya menemukan tempat berlabuh. Tempat yang saya harap bisa membuat saya berlabuh sampai akhir batas jatah umur.

Episode baru sudah dimulai, tepat suatu hari di bulan Ramadan di tahun 2015.

Anak-anak Papua
Bersama anak-anak pulau Doom

3. Episode Perjalanan.

Di tahun 2015 saya bersyukur bisa melakukan banyak perjalanan baru, dari yang urusannya karena pekerjaan atau yang memang karena khusus untuk berwisata. Perjalanan dimulai di bulan Maret, kota Manokwari dan Sorong di Papua Barat jadi pembuka. Perjalanan itu masih berbalut pekerjaan, jadi nyaris tak banyak tempat yang bisa saya datangi di kedua kota itu.

Setelah perjalanan ke Papua saya lalu diberi kesempatan menginjakkan kaki ke Kalimantan Utara dan kemudian ke ujung paling timur Indonesia, Merauke. Dua-duanya karena urusan pekerjaan.

Lalu perjalanan paling berkesan tiba di bulan Oktober 2015. Kali ini berdua bersama Mamie, kami menginjakkan kaki ke tanah Maluku, tanah yang indah. Karena memang alasannya untuk bersantai maka perjalanan kali ini tentu saja lebih banyak ceritanya.

Saya beruntung bahwa selepas itu sebuah tawaran pekerjaan menghampiri. Tawaran pekerjaan yang memungkinkan saya pergi ke beberapa tempat yang belum pernah saya datangi sebelumnya. Hasilnya, tanah Lombok dan Sumba berhasil saya jejaki meski tentu saja hanya sekelebat karena urusan pekerjaan.

Tahun yang menyenangkan, membuat saya bisa menjejaki banyak tempat yang baru dan tentu saja cerita yang baru.

Teman-teman Anging Mammiri yang datang mengunjungi Artwork Cafe
Teman-teman Anging Mammiri yang datang mengunjungi Artwork Cafe

4. Episode Komunitas.

Tahun 2015 sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Tidak banyak kontribusi saya buat komunitas di tahun 2015, tidak seperti tahun sebelumnya ketika saya ikut andil dalam menggelar Pesta Komunitas Makassar (PKM) pertama. Di tahun 2015, PKM sudah bisa berjalan sendiri di tangan anak-anak muda yang lebih aktif.

Di Anging Mammiri sendiri tidak terlalu banyak kegiatan yang digelar. Ada masa transisi yang membuat kami tak terlalu sibuk dan tidak terlalu banyak kegiatan. Satu-satunya kegiatan yang dipersiapkan dengan sedikit repot adalah acara Blogger Camp tepat di Hari Blogger Nasional 2015.

Alhamduilllah..
Alhamduilllah..

5. Episode Penghargaan.

Tahun 2014 adalah tahun paceklik, bisa saya anggap sebagai tahun yang berat untuk urusan blogging dan lomba blog. Di tahun 2015, peruntungan mulai berbalik. Diawali dengan berhasil memenangkan lomba blog Mahakarya Indonesia minggu pertama, lalu berlanjut ke beberapa lomba lainnya (meski gagal terpilih sebagai satu dari dua blogger yang memenangkan anugerah utama Mahakarya Indonesia).

Tapi dua hal yang buat saya paling membanggakan adalah, pertama ketika dianugerahi gelar Best Blogger kategori Social and Culture dari Blogger Camp ID tepat di Hari Blogger Nasional 2015. Buat saya ini adalah sebuah penghargaan besar untuk seorang blogger biasa saja seperti saya.

Lalu yang kedua adalah ketika sebuah radio swasta yang cukup besar di Makassar memasukkan nama saya sebagai salah satu penerima anugerah Makassar Inspiring People di tahun 2015. Sampai sekarang saya belum tahu apa kriteria mereka sampai memasukkan saya dalam dafta itu, tapi bagaimanapun tentu saja saya berterimakasih dan bersyukur.

2015 memang penuh warna buat saya, warnanya lebih berkesan dibanding tahun sebelumnya. Semoga saja tahun ini keberuntungan dan kebahagiaan lebih mendekati. Bukan cuma buat saya, tapi kita semua.

Semoga [dG]

About Author

Daeng Ipul Makassar
a father | passionate blogger | photographer wannabe | graphic designer wannabe | loves to read and write | internet junkie | passionate fans of Pearl Jam | loves to talk, watch and play football | AC Milan lovers | a learner who never stop to learn | facebook: Daeng Ipul| twitter: @dgipul | ipul.ji@gmail.com |

Comments (11)

  1. 2015 penuh warna yaah daeng,
    Keep inspiring daeng !

  2. Wah, senangny baca episode perjalanan. Selain ke Bali, saya belum pernah mengunjungi Pulau lain di Indonesia.

  3. Mas saya mau bilang desain web ini keren:D tulisannya juga berbobot:) semoga saya bisa seperti mas ini, aamiin

  4. Setuju dengan kalimat pembukanya bahwa tidak ada yang spesial dengan pergantian tahun, semua biasa saja.

    Tulisannya selalu menginspirasi buat saya, bahkan berharap bisa menghasilkan tulisan seperti ini juga.

  5. Gassing memang tong menjalani kehidupanga tawwa dg gassing???

  6. episode yang menawan, dimulai dengan sebuah kepedihan, dan diakhiri dengan sesuatu yang hebat… saya salut dengan orang tabah (y)

Comment here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.