Random Post

[PHOTO STORY] Rawa Biru, Ironi Urat Nadi Merauke

Tentang sebuah kampung berjarak 25KM dari perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Rawa biru adalah sebuah kampung di kabupaten Merauke, Papua. Kampung ini dipagari sebuah rawa seluas 881,17 km persegi dan masuk ke dalam distrik Sota. Rawa Biru adalah pusat air bersih kota Merauke. Dari Rawa Biru air bersih dialirkan ke kota Merauke, menghidupi warga kota itu. Sayangnya Rawa Biru adalah ironi, urat nadi Merauke yang seperti terlupakan.

Dari rawa luas di tepian Rawa Biru inilah air bersih ditampung, diolah dan dialirkan ke kota Merauke melalui pipa sepanjang lebih dari 85 KM. Seperti umumnya rawa, di sini juga binatang buas seperti buaya hidup tenteram.
Dari rawa luas di tepian Rawa Biru inilah air bersih ditampung, diolah dan dialirkan ke kota Merauke melalui pipa sepanjang lebih dari 85 KM. Seperti umumnya rawa, di sini juga binatang buas seperti buaya hidup tenteram.

 

Sebagian besar warga Rawa Biru hidup dari bertani dan mencari ikan di rawa. Kehidupan warga begitu bersahaja, kontras dengan peran vital mereka untuk kota Merauke.
Sebagian besar warga Rawa Biru hidup dari bertani dan mencari ikan di rawa. Kehidupan warga begitu bersahaja, kontras dengan peran vital mereka untuk kota Merauke. Di sini hanya ada satu sekolah dasar, itupun dengan kondisi seadanya.

 

Kondisi sekolah dasar Rawa Biru, sangat sederhana. Seperti nyaris terlupakan oleh pemerintah daerah
Kondisi sekolah dasar Rawa Biru, sangat sederhana. Seperti nyaris terlupakan oleh pemerintah daerah, berbanding terbalik dengan pentingnya peran kampung Rawa Biru bagi kota Merauke.

 

Sebagai kampung di tepi rawa, ikan jadi salah satu makanan utama warga Rawa Biru. Ikan di sini disebut GATOR atau gabus Toraja. Konon orang Torajalah yang pertama mengonsumsinya, sehingga diberi nama gabus Toraja.
Sebagai kampung di tepi rawa, ikan jadi salah satu makanan utama warga Rawa Biru. Ikan di sini disebut GATOR atau gabus Toraja. Konon orang Torajalah yang pertama mengonsumsinya, sehingga diberi nama gabus Toraja.

 

Seorang warga sedang menjemur ikan gator. Selain ikan gator, mereka juga beternak buaya. Dagingnya untuk dimakan, kulitnya dijemur dan dijual kepada pengepul.
Seorang warga sedang menjemur ikan gator. Selain ikan gator, mereka juga beternak buaya. Dagingnya untuk dimakan, kulitnya dijemur dan dijual kepada pengepul.

 

Beberapa warga duduk melingkar mendengarkan penjelasan tamu dari sebuah LSM lokal Merauke. Mereka diceritakan tentang manfaat internet, sesuatu yang mungkin tidak pernah mereka kenal sebelumnya.
Beberapa warga duduk melingkar mendengarkan penjelasan tamu dari sebuah LSM lokal Merauke. Mereka diceritakan tentang manfaat internet, sesuatu yang mungkin tidak pernah mereka kenal sebelumnya.

 

Ketika tiba, kami bertemu dengan kepala desa dan para tokoh masyarakat. Beberapa warga terlihat penasaran, tapi ragu untuk mendekat. Mereka hanya duduk di luar tempat kami berkumpul, mendengarkan dari jauh.
Ketika tiba, kami bertemu dengan kepala desa dan para tokoh masyarakat. Beberapa warga terlihat penasaran, tapi ragu untuk mendekat. Mereka hanya duduk di luar tempat kami berkumpul, mendengarkan dari jauh.

 

Tatapan tajam seorang anak Rawa Biru dalam gendongan ibunya. Di kampung ini saya menemukan beberapa anak albino, berkulit lebih terang dan berambut keriting pirang.
Tatapan tajam seorang anak Rawa Biru dalam gendongan ibunya. Di kampung ini saya menemukan beberapa anak albino, berkulit lebih terang dan berambut keriting pirang.

 

About Author

Daeng Ipul Makassar
a father | passionate blogger | photographer wannabe | graphic designer wannabe | loves to read and write | internet junkie | passionate fans of Pearl Jam | loves to talk, watch and play football | AC Milan lovers | a learner who never stop to learn | facebook: Daeng Ipul| twitter: @dgipul | ipul.ji@gmail.com |

Comment here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.