Random Post

Odong-Odong Absurd di Barrang Lompo

Beginilah tampang odong-odong itu dari belakang

Pernah naik odong-odong keliling kampung ? Saya dan beberapa teman-teman Anging Mammiri pernah. Sumpah, geli tapi berkesan.

Jadi ini ceritanya masih ada hubungannya dengan acara liburan kami di pulau Barrang Lompo hari jumat (22/4) kemarin. Sore itu sekitar jam 4, kami sudah kembali dari pulau Bone Batang. Bukannya mandi air tawar dan ganti baju, kami malah memilih untuk jalan-jalan keliling pulau. Jadilah saya, Iqko, Herman, Anbhar, Unga, Nanie, Tika, Khie dan Febry menjajal jalanan berpaving block pulau Barrang Lompo

Kami tertarik pada sebuah kendaraan umum dalam pulau yang bentuknya sekilas mirip odong-odong. ?Sebuah motor merek Kaisar yang bagian belakangnya dimodifikasi berbentuk seperti semi bus. Jadi ada kursi yang ditata berhadap-hadapan. Yaaa, persis seperti odong-odonglah.

Kendaraan itu memang langsung menarik perhatian selain karena bentuknya juga karena suara musiknya yang naujubilleh. Ada speaker besar yang terpasang di bagian belakang dengan pilihan lagu yang sebagian di antaranya adalah lagu yang hits bertahun-tahun yang lalu. Pokoknya lagunya itu nggak banged deh.

Odong-odong itu memuat kurang lebih 9-10 penumpang di bagian belakang, tapi ada juga beberapa odong-odong yang memuat dua tambahan penunpang di bagian depan, berdiri pas di samping pak supir yang sedang giat bekerja. Yaa mirip-mirip sirkuslah.

Odong-odong itu berkeliling pulau dalam waktu yang tidak terlalu lama. Mungkin tidak sampai 15 menit genap sudah satu putaran. Toh pulau Barrang Lompo juga tidak seberapa besar.

Kami jadi penasaran ingin tahu bagaimana rasanya naik odong-odong keliling kampung. Jadi, nongkronglah kami di pinggir jalan sambil berharap ada odong-odong kosong yang lewat. Tapi rupanya itu tidak gampang karena semua odong-odong yang lewat pasti berisi penuh penumpang yang sumringah tidak jelas ketika lewat depan kami. Entah mereka sumringah karena lagunya atau sumringah melihat kami yang tampangnya tidak jelas sehabis berenang.

Sampe berapa kali odong-odong yang sama lewat depan kami dan belum ada yang kosong sama sekali. Sampai-sampai kami mikir, ini orang pada kurang kerjaan banget mutar-mutar kampung berkali-kali.

Akhirnya karena kelamaan nunggu dan tidak berjodoh dengan odong-odong yang lewat kami coba untuk jalan dan nyari pool-nya. Sudah jalan beberapa puluh meter dan akhirnya kami dapat informasi kalau odong-odong itu ndak ada pool-nya, mereka mutar terus sampe bosan.

Kami hampir putus asa ketika kemudian dari jauh kelihatan ada odong-odong yang masih lumayan kosong, isinya hanya beberapa anak-anak kecil. Kami menyetop odong-odong berwarna dominan hijau itu. Tadinya si supir menolak karena jelas odong-odongnya tidak bakalan muat untuk kami bersembilan plus beberapa anak-anak yang sudah ada di atas. Beberapa ibu-ibu ternyata berdiri di belakang kami. Dengan bahasa Makassar mereka ngomong ke supir odong-odong : bajikangngan annemo tolo alle, panaungmi itu anak-anaka. Artinya kurang lebih : mendingan kamu ngambil ini aja tolol, anak-anak itu turunin aja. ( yup, kata tololnya beneran ada lho..)

Dan..berhasil !! Dengan teganya si supir mendorong anak-anak itu untuk turun, dan mempersilakan kami naik. Yihaaa..!!! petualangan dimulai.

Rupanya odong-odong itu cukup sempit untuk kami bersembilan, apalagi ada seseorang dari kami yang ukurannya lumayan ngambil tempat #nomention. Singkat kata mulailah kami mengitari pulau dengan iringan lagu yang kuenceng dengan speaker yang ditaro beberapa senti dari kuping.

Mau tahu lagu apa yang diputar ? Ahhay, saya awalnya juga tidak tahu judulnya apa, yang jelas saya tergeli-geli sendiri mendengar liriknya. Sumpah, sudah lama rasanya saya tidak ketawa terbahak-bahak seperti itu. Liriknya begini :

Aku hanya ingin mencintaimu
Dengan sepenuh jiwa dan ragaku
Tapi mengapa kau tinggalkanku

Pacarku hilang diambil orang
Apakah wajahku kurang tampan sayang
Memang susah mencari pacar perhatian pacar pengertian

Belakangan saya baru tahu kalau itu lagu punyanya Biru Band yang judulnya Pacar Yang Hilang. Astagah..ternyata ada ya band yang bikin lagu dengan lirik seperti itu. Benar-benar absurd dan bikin geli.

Satu lagu selesai, Iqko coba minta ke sang supir odong-odong untuk mencari lagunya SM*SH. Bukannya dicarikan, si supir langsung menyodorkan sebuah hape merk Cross yang rupanya jadi sumber suara gaduh. Iyya, suara musik itu datang dari hape merek Cross yang disambungkan ke speaker. Baiklah, mari memilih lagu.

Dan ternyata oh ternyata, pilihan lagunya banyak amirr. Sebagian besarnya adalah lagu yang belum pernah saya tahu sebelumnya, nama bandnya absurd, judulnya apa lagi. Sambil memilih lagu kami hampir mati karena ketawa.

Lagu I Heart You belum ketemu, saya yang jadi operator memilih memutar lagu yang sedang fenomenal, Chaiyya Chaiyya. Aseeekk, sepanjang jalan memutari kampung Chaiyya Chaiyya menggema, saya berjoget a la Briptu Norman, begitu juga dengan Iqko dan Herman. Sisanya hanya tertawa tergelak sambil menahan sakit perut.

Dan inilah tampang penumpangnya, ketahuan kan siapa yang paling banyak ambil tempat 😀

Tidak terasa satu putaran sudah terlewati, kami belum puas dan minta mutar sekali lagi. Pemandangannya masih sama, deretan rumah gabungan antara rumah panggung kayu dan rumah batu mewah. Yang membedakan hanya lagunya.

Akhirnya lagu yang dicari-cari itu saya temukan juga. Intro lagu I Heart You-nya SM*SH kontan membuat saya, Iqko dan Herman bergaya a la tujuh lelaki kelimis itu. Huaaa, betul-betul gokil. Saya berani taruhan kalau disodori pengalaman seperti itu di Makassar, anak-anak pasti menolak mentah-mentah. Perlu keberanian khusus untuk mempermalukan diri sendiri naik odong-odong keliling kampung dengan iringan lagu-lagu jijay seperti itu.

Tapi, pengalaman kemarin benar-benar berkesan. Kapan lagi coba bisa menikmati sebuah pengalaman seperti itu tanpa harus takut atau malu. Hanya di Barrang Lompo tempatnya. Pengalaman berkesan yang harganya cuma Rp. 2000,- untuk dua kali putaran.

Kapan-kapan main odong-odong lagi yuukk..

dan oh ya, ini dia laguya Biru Band yang sukses bikin saya ketawa sampai sakit perut


About Author

Daeng Ipul Makassar
a father | passionate blogger | photographer wannabe | graphic designer wannabe | loves to read and write | internet junkie | passionate fans of Pearl Jam | loves to talk, watch and play football | AC Milan lovers | a learner who never stop to learn | facebook: Daeng Ipul| twitter: @dgipul | ipul.ji@gmail.com |

Comments (15)

  1. wakakakakak, saya lagi nungguin Rara di lobby Sahid Sudirman ketika iseng memutar lagu ini. Yang ada orang malah pada nengok. hihihihi

  2. loh ko odong-odongnya beda ya sama yang di Surabaya daeng… aiiishhhh lagunya… gak nahann….. .ayeyyyy..

  3. *pacarku hilang diambil orang…apakah wajahku kurang tampan sayang*

    =)) hahahaha…

    saya benar2 tertawa lepas mulai dari menunggu odong2 sampai turun, terima kasih semuanyaaaaa untuk hari yang menyenangkan #ehem

  4. wwkwkwkwwkw…seru habis…nanti ikut deh…:D

  5. Sayangnya saya belum punya keberanian untuk naik odong-odong. 🙁

    • Hahaha, kalo di kota saya juga gak berani. ini berani karena di pulau yg jauh dr Makassar

  6. 1. saya prihatin dengan nasib odong2 tsb stelah melihat penumpangnya yag SUPER
    *super kreatif, super berani dan sssuuuuppppeeeerrrr hehehe
    #no mention 🙂
    2. itu lagu bukan ciptaaan saya loh :p
    3. lagunya unyu-unyu yah hehehe

  7. gyahahahahahahahhaa **pacarku hilang diambil orang, apakah wajahku kurang tampan sayang, memang susah mencari pacar perhatian.. pacar pengertian**

    HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA

    ayo naik odong2 lagi yukk.. tapi sy cuma mau di Barrang Lompo! hahahahhaha

    tapi beneran itu nah.. naik odong2 absurd ini bikin uji nyali ketololan.. hahahahaha kalo dipikir lagi, kayak konyol abisss itu waktu hahahahahaha

  8. ps: itu Biru Band kalo di-englishkan jadi Blue Band. HAHAHAHAHAHAHA makin absurd!!

Comment here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.