Random Post

Lagu Bermain

Kakak Mia,Kakak Mia

Minta anak barang seorang

Kalau dapat,kalau dapat

Hendak saya suruh berdagang

Anak yang mana akan kau pilih 2x

Itu yang gemuk yang saya pilih

Bolehlah ia berjual sirih

Sirih,sirih,siapa beli 2x

Pernah dengar lagu di atas nggak ?,lagu itu judulnya “Lagu Bermain” karangan Ibu Sud. Aku sendiri baru tau lagu itu dari kaset kumpulan lagu anak-anak yang aku beli buat si kecil. Pertama kali dengar udah langsung “tertarik” sama syairnya, awalnya aku kira aku yang salah dengar, tapi pas aku cek teks-nya dan aku dengerin beberapa kali ternyata syairnya memang kayak gitu.

sempat terjadi diskusi kecil antara aku dan istriku yang ternyata udah tau lagu itu dari sejak kecil. Kami berdua sangat penasaran akan makna dari lagu ciptaan Ibu Sud itu.Yang bikin kami bertanya-tanya adalah siapa kakak Mia itu sebenarnya ?, dan apa profesinya ?. masak iya sih kakak Mia itu pengurus panti asuhan yang kerjanya mendistribusikan anak kecil untuk di”karya”kan.

Kalau misalnya lagu itu diciptakan oleh Iwan Fals atau pencipta lagu lain yang memang doyan memasukkan unsur kritikan sosial dalam lagunya mungkin aku akan berpikir kalau lagu itu adalah sindiran atau lelucon pahit tentang maraknya perdagangan anak. Tapi masalahnya lagu itu ciptaan Ibu Sud, figur yang terkenal dengan lagu anak-anak ciptaannya yang sangat populer dan bahkan jadi semacam legenda bagi anak-anak taun 70-an sampe 90-an awal kayaknya,entah dengan anak-anak generasi setelahnya yang justru lebih akrab dengan lagu-lagu orang dewasa. Atau mungkin juga Ibu Sud iseng aja menciptakan lagu itu ?-sesuai dengan judulnya “lagu Bermain”-jadi lagu itu emang dibuat sebagai “main-main”an tanpa ada unsur apapun di dalamnya. Kembali teori ini membuatku ragu, masak sih iseng banget beliau bikin lagu dengan syair yang “aneh” seperti itu.

Atau mungkin saja saat beliau menciptakan lagu itu perdagangan anak (yang benar-benar diperdagangkan atau sekedar disewakan) belum semarak seperti sekarang ini, jadi isi dari lagu itu cuman sekedar dianggap canda biasa, dianggap tidak bermakna luas selain sekedar lagu bermain untuk anak-anak, wallahualam..


About Author

Daeng Ipul Makassar
a father | passionate blogger | photographer wannabe | graphic designer wannabe | loves to read and write | internet junkie | passionate fans of Pearl Jam | loves to talk, watch and play football | AC Milan lovers | a learner who never stop to learn | facebook: Daeng Ipul| twitter: @dgipul | ipul.ji@gmail.com |

Comments (1)

  1. Setujuu..
    gue juga akhir2 ini lagi rajin lagi masang lagu anak-anak untuk bayi gue (6 bulan)..

    Nah, masalahnya anak gue jadi “aktif” banget kalo denger lagu kakak mia ini.. kayaknya dia suka deh.

    Tapi denger liriknya emang aneh juga sih.. child trafficking gituuu.. kayaknya sih dari dulu emang udah ada “penyewaan” anak untuk “diperbantukan”.. tapi mungkin nggak semarak sekarang.

Comment here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.