Interior Batik Air
Interior Batik Air

Disclaimer: tulisan ini bukan iklan, hanya sekadar membagi cerita dan pengalaman. Tapi kalau pihak Batik Air mau memberi tiket gratis PP ke Papua sih, saya tidak keberatan.

Sudah lama saya mendengar Batik Air, setahu saya maskapai ini masih keluarga Lion Air, maskapai yang paling saya akrabi. Batik sependek pengetahuan saya menyasar pasar menengah ke atas, hampir setingkat Garuda Airlines tapi dengan sedikit penurunan layanan sehingga harganya berada di antara Lion Air dan Garuda.

Meski sudah tahu sejak 2013 tapi saya belum pernah sempat menggunakannya sampai kemudian akhir tahun lalu untuk pertama kalinya saya menumpang Batik Air dari Jayapura ke Makassar. Pengalaman pertama ini lumayan menyenangkan. Batik Air ternyata sangat nyaman, memang nyaris sekelas dengan Garuda.

Interior Batik Malah menurut saya lebih asyik dari beberapa pesawat milik Garuda yang pernah saya naiki. Mungkin karena masih terhitung baru makanya interior yang didominasi warna merah itu jadi terlihat lebih fresh.

Kelebihan lain Batik Air yang membedakannya dengan Garuda adalah menu hiburannya yang lebih up to date, filmnya lebih baru dibandingkan pesawat Garuda terakhir yang saya tumpangi sebulan sebelumnya. Hanya saja kekurangannya Batik Air adalah karena mereka tidak menyediakan head set. Kita harus membawa head set sendiri atau membeli dari pramugari.

Soal menu makanan, Batik Air dan Garuda bolehlah dibandingkan. 11-12 kata orang. Batik Air juga menyediakan menu yang lumayan untuk standar penerbangan, sama seperti Garuda.

Pengalaman pertama dengan Batik Air itu lumayan menyenangkan meski saya tidak berpikir akan bisa kembali menumpang Batik Air karena persoalan harga. Sampai akhirnya bulan Januari kemarin ketika hendak pulang ke Makassar saya secara tidak sengaja melihat harga Batik Air yang ternyata hanya terpaut Rp. 100ribu dari Lion Air yang biasa saya tumpangi.

Selisih yang tak seberapa itu tentu saja membuat saya memilih untuk menumpang Batik Air. Lumayan, dengan hanya menambah 100rb saya sudah bisa dapat kursi yang nyaman dan tidak menyiksa lutut saya. Iya, sebagai orang jangkung salah satu derita saya adalah ketika menumpang pesawat yang sesuai dengan kantong. Kursi yang sempit hampir selalu membuat saya kesulitan untuk duduk nyaman sepanjang perjalanan.

Jadilah bulan Januari kemarin untuk kedua kalinya saya menikmati layanan Batik Air. Terbang dari Cengkareng ke Makassar dengan kenyamanan yang hampir sama dengan Garuda, tapi dengan harga yang beberapa ratus ribu lebih murah. Sepertinya kalau harganya stabil bisa jadi Batik Air akan jadi pilihan saya untuk penerbangan-penerbangan berikutnya. [dG]

Video pengalaman naik Batik Air

About Author

Daeng Ipul Makassar
a father | passionate blogger | photographer wannabe | graphic designer wannabe | loves to read and write | internet junkie | passionate fans of Pearl Jam | loves to talk, watch and play football | AC Milan lovers | a learner who never stop to learn | facebook: Daeng Ipul| twitter: @dgipul | ipul.ji@gmail.com |

Comments (8)

  1. Wuihhhh hebat Opung masih konsisten ngeblog! Saya? Entah kemana itu website.hahaha

    Tulisan yang dihighlight yg bagian Batik Air mau kasih komplimen tiket lho. Kode keras.hahaha.

    Iya Oom, bbrp kali pengen coba tapi selalu momennya ga pas. Padahal setuju bgt soal harga, harganya beti sama lion air. Kdng malah sama kayak segmen CGK-SUB atau CGK-JOG.

  2. Mau dooong diceritain tentang pengalaman di Papuanya 😀 Salam kenal 🙂

  3. Mas, Batik delay gak seperti Lion? 😀

  4. semoga dapet tiket ke Papua PP ya mas wkwkwkw

  5. Rifqi Faqihy

    Setuju, Batik Air memang bagus, nyaman. Walau saya naik Batik Air karena kebetulan waktu itu dari Cengkareng mau ke Makassar, aslinya beli tiket buat Lion entah kenapa telat 1jam dari jam pemberangkatan tiba-tiba di alihkanbke Batik Air.

  6. Saya mau naik batik air tgl 2 seminggu lalu diperlambat sama petugasnya diHalim jkt…sdh bording tapi malah ditanya2 gak penting …sedangkan wkt berjalan dan pesawat sebantar lg terbang..sharusnya petugas membantu agar cepat2 berangkat dan mempermudah kita….tapi pd akhirnya saya telat gak bisa naik pesawat…lemes hrs beli tiket lagi gak bisa diganti…?

Comment here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.