Perjalanan

Mengalirkan Penat di Bugis Waterpark

Slide di Bugis Waterpark
Slide di Bugis Waterpark

Liburan tak perlu lagi ke Jakarta atau Bali, ke Bugis Waterpark saja. Begitu tagline iklan Bugis Waterpark di koran lokal. Mungkin ada benarnya juga karena untuk menikmati sensasi permainan air sekarang tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta atau Bali.

Pertama mendengar kata waterpark sekitar pertengahan tahun 2000an, kalalu tidak salah waktu itu di Indonesia baru ada satu di Jakarta dan satu di Bali. Mungkin ada di tempat lain, tapi hanya dua itu yang saya tahu. Dari tayangan di layar kaca sepertinya mengasyikkan juga menikmati wisata buatan dengan ragam fasilitas seperti itu. Sayang, ketika berada di Bali saya baru tahu kalau ternyata biaya yang harus ditebus untuk masuk ke tempat wisata seperti itu tidak murah, sulit dijangkau. Akhirnya waterpark hanya sekadar lewat dan tidak pernah masuk daftar tujuan wisata.

Sekisar tahun 2011 kala masih menjadi karyawan di sebuah pengembang di kota Makassar, muncul sebuah wacana memunculkan arena wisata serupa di Makassar. Konsep dasarnya tentu saja mengikuti konsep dasar waterpark yang sudah lebih dulu ada. Tapi dalam perkembangannya tentu saja ada beberapa pengembangan yang disesuaikan dengan karakter lokal termasuk namanya.

Nama yang dipilih adalah Bugis Waterpark, diambil dari nama sebuah suku terbesar di Sulawesi Selatan. Orang-orang Bugis (dan Makassar) juga dikenal sebagai pelaut tangguh yang sampai berhasil mendarat ke Tanjung Harapan di Afrika dan benua Australia di selatan. Kehebatan pelaut Bugis-Makassar itulah yang kemudian diabadikan dalam nama Bugis Waterpark.

Butuh waktu setahun lebih sejak proses konstruksi hingga benar-benar bisa dibuka untuk umum. Sayang saya hanya ikut sebentar dalam proses tersebut. Ketika benar-benar sudah beroperasi terus terang saya kaget dan takjub juga, tidak menyangka lahan yang dulunya penuh semak belukar itu bisa jadi sebuah tempat wisata yang menarik.

Pihak manajemen Bugis Waterpark memang tidak main-main, proses pembangunan dilakukan dengan serius dan sangat detail. Untuk ragam alat permainannya mereka menggunakan alat dan tenaga dari perusahaan penyedia alat waterpark terkenal di dunia, Polin yang berasal dari Turki.

Menghibur dan Menantang.

Dalam musim liburan kemarin, untuk pertama kalinya saya masuk ke Bugis Waterpark sebagai pengunjung. Biasanya masuk ke tempat itu sebagai rekanan, mitra yang mengerjakan beberapa pekerjaan pesanan manajemen Bugis Waterpark.

Bersama Nadaa dan Hilmy, hari itu kami betul-betul menikmati semua fasilitas yang ada di Bugis Waterpark. Sebagai hiburan buat si kecil, Bugis Waterpark memang lengkap dan memanjakan. Arena kolam anak-anaknya dilengkapi dengan berbagai permainan yang bisa membuat mereka bermain air sepuas-puasnya. Bukan hanya bermain air, tapi juga bisa menantang adrenalin mereka lewat beberapa seluncuran yang berkelok-kelok.

Untuk yang dewasa, ada beberapa tantangan yang juga bisa memicu adrenalin. Setidaknya ada 6 jenis luncuran yang siap membuat jantung berdebar lebih kencang. Saya mencoba semuanya dan memang rasanya luar biasa. Sensasi meluncur dari ketinggian, berputar-putar dengan kecepatan tinggi betul-betul bisa menguras emosi dan memacu adrenalin. Luar biasa! Hebatnya lagi, Nadaa yang baru berumur 9 tahun malah ketagihan dan mencoba salah satu jenis luncuran sampai 3 kali.

Berani menantang diri sendiri?
Berani menantang diri sendiri?

Kalau sudah bosan menantang diri sendiri maka kita bisa bersantai-santai di lazy river. Sesuai dengan namanya, lazy river memang dibuat untuk bermalas-malasan. Dengan menunggang sebuah ban (boleh sendiri, boleh berdua) kita bisa bermalas-malasan sambil berkeliling area yang dirancang menyerupai sungai lengkap dengan pepohonan di sekelilingnya.

Sekitar dua jam menikmati semua yang ada di Bugis Waterpark, rasanya sudah cukup meski anak-anak sepertinya enggan beranjak. Namanya anak-anak, mereka pasti tidak pernah merasa cukup. Tapi bagaimanapun liburan harus berakhir atau mereka bisa kena flu kalau kelamaan bermain air. Ketika saya minta pendapatnya, mereka berdua sepakat dengan kata: puas!! Dan sebagai orang tua, kalau anak-anak puas tentu kita juga puas bukan?

Saking sukanya, ketika seminggu kemudian saya mengajak mereka kembali ke sana rona gembira dengan cepat menyeruak di wajah mereka dan akhirnya kami kembali ke Bugis Waterpark dua hari sebelum puasa. Memang sih, menikmati permainan air di Bugis Waterpark rasanya tidak akan membosankan. Mungkin suatu saat saya akan kembali lagi ke sana, karena tempatnya pas untuk mengalirkan penat. Apalagi bila bersama si kecil. [dG]

 

About Author

Daeng Ipul Makassar
a father | passionate blogger | photographer wannabe | graphic designer wannabe | loves to read and write | internet junkie | passionate fans of Pearl Jam | loves to talk, watch and play football | AC Milan lovers | a learner who never stop to learn | facebook: Daeng Ipul| twitter: @dgipul | ipul.ji@gmail.com |

Comments (2)

  1. Ada homestay nya gk??

Comment here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.