Pikiran

Ada Teman Makan Teman

Poster mengecam Hasni yang dianggap sebagai penghianat
Poster mengecam Hasni yang dianggap sebagai penghianat

Makan apa yang paling enak? Ada yang bilang makan teman, enak karena bisa membuat kita populer dan dapat kedudukan enak.

Seminggu yang lalu publik Indonesia ramai dengan berita seorang politisi yang menyebar foto ketua KPK bersama wanita bukan muhrimnya di sebuah hotel. Si pelaku yang berinisial ZT adalah sahabat lama ketua KPK AS, mereka memulai persahabatan bertahun-tahun yang lalu di kota Makassar, sejak mereka belum jadi siapa-siapa. Konon mereka bahkan sempat berumrah bareng, sekadar menggambarkan kuatnya persahabatan mereka.

Alasan ZT menyebarkan foto tersebut katanya karena dia ingin menegakkan hukum dan etika. Di sisi lain orang-orang juga banyak yang menyerangnya, banyak yang menggunakan alasan penghianatan. ZT dianggap sebagai sahabat yang menusuk sahabatnya dari belakang.

Ratusan kilometer dari Jakarta, pusat keriuhan itu ada juga kisah yang hampir sama. Di kota Sungguminasa, Kabupaten Gowa seorang PNS bernama Fadhli terjerat kasus hukum karena ocehannya di grup LINE yang hanya dihuni 7 orang sesama alumi SMAN 159 (sekarang SMAN 1) Sungguminasa.

Salah seorang dari penghuni grup LINE itu ditengarai meneruskan ocehan Fadhli yang isinya mengkritik Bupati Gowa ke sang Bupati. Kelanjutannya bisa ditebak, Fadhli diajukan ke meja hijau dan sejak bulan November 2015 harus meringkuk dalam sel penjara sambil mengikuti proses persidangannya.

*****

Dua kisah di atas adalah kisah bagaimana seorang sahabat dan teman bisa menyulitkan temannya sendiri. Mereka punya alasannya masing-masing, ZT mungkin menggunakan alasan politis karena sahabat yang “ditusuknya” adalah seorang public figure yang punya kuasa soal pemberantasan hukum. Kita tidak bisa tahu pasti apa alasan yang sebenarnya dari seorang ZT, benarkah dia memang ingin menegakkan etika dan membongkar borok di wajah pak ketua KPK? Atau jangan-jangan memang ada alasan lain di belakang tindakannya?

Khusus untuk kasus Fadhli, si teman yang dianggap penghianat dengan nama Hasni Hamka memang banyak dihujat para pendukung Fadhli. Hasni dianggap mencari muka di hadapan Bupati dengan meneruskan ocehan yang seharusnya tertinggal di bilik-bilik privat itu.

Hasni sampai sekarang membantah kalau dia adalah pelaku yang meneruskan ocehan LINE itu ke bapak Bupati meski bukti cetak layar menunjukkan kalau itu adalah cetak layar dari handphone-nya. Entah benar, entah tidak yang jelas Hasni sudah jadi bahan serangan dari banyak orang, dituduh sebagai penghianat yang menusuk temannya dari belakang.

Dua contoh di atas mungkin hanya contoh kecil dari sekian banyak kejadian yang hampir sama di sekitar kita. Adalah hal yang biasa kita temui ada teman yang menusuk temannya untuk kepentingannya. Alasannya beda-beda, ada politis, ada karena ekonomi atau ada juga yang sekadar karena sakit hati.

Anda sudah pernah bertemu teman yang suka makan teman? Mudah-mudahan belum dan tidak pernah. [dG]

About Author

Daeng Ipul Makassar
a father | passionate blogger | photographer wannabe | graphic designer wannabe | loves to read and write | internet junkie | passionate fans of Pearl Jam | loves to talk, watch and play football | AC Milan lovers | a learner who never stop to learn | facebook: Daeng Ipul| twitter: @dgipul | ipul.ji@gmail.com |

Comments (4)

  1. Perkara ZT dan AS itu menurut saya perkara sakit hati.

    Yang lebih tidak beretika lagi krn ZT mengungkit luka masa lalu. 2007! 8 tahun silam!!

    Apakah manusia itu tanpa cacat? Tanpa latar belakang suram?
    Apakah dia tanpa dosa hingga merasa berhak menghakimi seseorang atas sesuatu dari masa lalu?

  2. Sedikit Koreksi Daeng, SMA 1 Sungguminasa nama awalnya SMA 159 (biasa dikenal dengan SMA SaLiS, Singkatan dari Satu Lima Sembilan) bukan SMA 152.

  3. sayang sekali klo endingnya makan teman begitu, gak inget jaman sahabatan

Comment here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.