Kehebohan selepas acara (foto punya: Dudi Iskandar)
Kehebohan selepas acara (foto punya: Dudi Iskandar)

Senang bertemu teman-teman dari berbagai kota yang berbeda. Sayang, waktunya kurang lama.

SELASA 30 JUNI 2015. Lion Air JT 0891 mendarat dengan mulus di bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Jam tangan menunjukkan waktu 10:15 WITA, cepat satu jam dari waktu Jakarta. Di luar matahari tidak terlalu panas bersinar, seperti biasa langit Jakarta tertutup kabut. Bukan seperti kabut di pegunungan, tapi kabut dari asap kendaraan atau pabrik. Biasa, namanya juga Jakarta.

Saya agak oleng ketika keluar dari bandara, semalaman saya berusaha tidur tapi tidak bisa. Selama bulan puasa jadwal tidur saya memang berubah, baru bisa benar-benar tidur ketika matahari sudah bangun. Made yang jadi teman perjalanan saya juga begitu, kami yang berangkat bersamaan sama-sama tidak bisa tidur malamnya. Beruntung karena kami bisa tidur sekira dua jam di pesawat. Itupun saya terbangun dengan leher yang pegal.

Ini petama kalinya saya bepergian dengan pria ganteng yang sekarang masih menjabat jadi ketua komunitas Anging Mammiri sejak 2013 ini. Kami melintasi selat Jawa ke Jakarta untuk menghadiri undangan dari Ezytravel yang berbaik hati menghadirkan kami ke acara buka puasa dan sharing kepenulisan di Djakarta Cafe.

Sudah hampir dua bulan saya, Made dan beberapa teman blogger Makassar lainnya berkongsi dengan Ezytravel. Usaha travel yang berdiri sejak 2011 itu mengajak kami untuk memelihara sebuah website yang diberi nama Hello Makassar. Website itu berisi ragam informasi budaya, wisata dan kuliner dari Makassar dan sekitarnya. Lumayan, sebuah tantangan dan kesempatan baru untuk mengembangkan kemampuan menulis, utamanya tulisan tentang wisata dan perjalanan.

Kami meluangkan waktu agak lama di bandara Soekarno-Hatta menunggu jemputan menuju hotel Amaris Thamrin City. Di terminal kedatangan 1A kami juga sempat bertemu seorang kawan asal Makassar yang sedang mencari nafkah di Sukabumi. Hari itu si kawan sedang menunggu penerbangan yang akan membawanya kembali ke Makassar. Kami mengobrol sekira setengah jam sebelum bis jemputan dari Big Bird akhirnya datang.

8 kawan yang lain dari 4 kota berbeda ikut bergabung. Mereka adalah Yudi dan Don Suke dari Hello Semarang, Nike dan Suzan dari Hello Palembang, Eka dan Eliyan dari Hello Lombok serta Yudi dan Ismi dari Hello Aceh. Keempat kota ini juga jadi rekanan Ezytravel yang sama-sama menuliskan cerita budaya, wisata dan kuliner kota mereka.

Ini dia sebagian kontributor Hello Nusantara. (foto punya Hyudee)

Suasana di bus langsung riuh. Hyudee dan Nike sudah lama saya kenal, bahkan secara bercanda saya bilang kalau sudah bosan ketemuan dengan Nike. Maklum, ibu yang sebentar lagi akan punya anak kedua ini sama-sama aktif di Safenet dan sering bertemu dalam beragam acara di Jakarta. Sementara Hyudee, walaupun baru bertemu sekali tapi kami sudah akrab di komunitas blogger Semarang, Loenpia.

Sementara yang lain, meski baru bertemu tapi suasana langsung cair. Seperti itulah biasanya kalau blogger atau netizen bertemu, meski baru sekali bertemu muka tapi setidaknya sudah pernah berinteraksi di dunia maya sebelumnya.

*****

SORE JAM 17:15. Dari hotel kami diantar ke Djakarta Cafe yang berseberangan dengan mall tertua di Indonesia, Sarinah. Inilah puncak acara sebenarnya, alasan sebenarnya kenapa kami dibawa melintasi lautan ke ibu kota.

Puluhan orang sudah berkumpul di sana, sebagian adalah teman-teman kontributor Hello Bogor-kota lain yang juga jadi rekanan Ezytravel-dan sisanya adalah wartawan dari berbagai media. Jadwal hari itu adalah sharing tentang menulis perjalanan dari Elok Dyah, wartawan senior Kompas dan pendiri komunitas Backpacker Dunia.

Suasana di Djakarta Cafe
Indonesia itu indah! Tidak percaya? Tanya toko sebelah
Ada yang serius menyimak

Kami datang terlambat, salah satunya gara-gara saya yang sempat ketiduran setelah masuk kamar hotel tadi. Maklum, hanya tidur 2 jam di pesawat membuat saya tak bisa menolak tawaran kasur empuk.

Acara hari itu dipandu oleh Aqbari Madjid, presenter news dari Kompas TV. Sebelum memperkenalkan diri saya sudah mengenalinya, ini karena sehari-hari hanya Kompas TV yang paling sering saya tonton. Dan tanpa menunggu lama, acara langsung dihelat. Sepertinya mereka memang hanya menunggui kedatangan kami.

Sharing dari Elok Dyah adalah pembuka. Dan buat saya, sharingnya memang sangat berguna. Beberapa dasar penulisan artikel perjalanan sudah pernah saya dengar atau saya baca sebelumnya, tapi sering terlupa. Sharing Elok Dyah membuat saya mengingatnya kembali. Tentang ini akan saya tuliskan tersendiri.

Selepas buka puasa acara masih dilanjutkan dengan sharing dari Blue Bird dan penerbit Grasindo serta tentu saja bagi-bagi hadiah. Saya cukup beruntung bisa membawa pulang voucher travel senilai Rp. 200.000,- dan satu flash disk keren dari Ezytravel. Bukan hanya saya, puluhan teman-teman yang lain juga mendapat kesenangan yang sama. Benar-benar malam yang penuh dengan hadiah.

Alhamdulillah ya, lumayan buat diskon tiket pesawat

Sayang, tempat yang sempit yang waktu yang tidak panjang membuat kami tidak sempat berinteraksi lama dengan teman-teman kontributor dari Bogor yang hari itu datang berombongan. Saya hanya sempat menyapa beberapa dari mereka, teman-teman yang sudah kenal sebelumnya entah lewat dunia maya maupun pertemuan langsung.

Sekitar jam 20:00 WIB acara di Djakarta Cafe resmi ditutup. Seluruh blogger kontributor dari semua kota berfoto bersama sebelum akhirnya berpisah dengan agenda masing-masing. Tak ada agenda lanjutan dari Ezytravel, kami bebas mau bikin apa saja.

*****

INI PERTAMA KALINYA SAYA SAHUR DI HOTEL, dan saya cukup kaget melihat ramainya suasana tempat makan pas di jam sahur. Biasanya waktu sarapan di hotel tak seramai ini, mungkin karena waktunya yang lebih panjang. Di meja makan, saya dan beberapa teman blogger menghabiskan waktu bercengkerama dan berbagi cerita tentang daerah dan aktivitas masing-masing. Hingga akhirnya Yudi dari Aceh yang menjadi pusat perhatian.

Karena ruang makan tidak memperbolehkan kami merokok, obrolan dipindahkan ke kamar. Di kamar, obrolan menjelang subuh itu makin hangat. Yudi berbagi banyak cerita tentang propinsi paling barat Indonesia itu. Dari potensi wisata, masa DOM (daerah operasi militer) sampai tentu saja tsunami yang pernah meluluhlantakkan kota serambi mekah itu.

Sebagai orang yang sangat tertarik pada sejarah dan budaya, saya senang mendengarkan cerita Yudi. Sudah lama saya penasaran pada Aceh, pada daerah yang punya cerita panjang tentang perlawanan kolonialisme, tentang daerah yang punya banyak pengaruh dari luar itu.

Mungkin ini yang harus diperbaiki oleh tuan rumah, Ezytravel. Saya tadinya berharap ada satu sesi khusus untuk para kontributor dari berbagai daerah itu untuk berbagi cerita tentang daerah mereka, minimal tentang budaya dan sejarah-sejarahnya. Pasti akan lebih menyenangkan kalau ada satu sesi khusus yang membuat kami sempat berinteraksi dan saling mengenal antar kontributor yang datang dari banyak daerah itu. Selepas acara bisa dipastikan kalau kami akan lebih hangat dan lebih mengenal.

Azan subuh ditayangkan televisi di kamar, kami kemudian berpisah untuk kembali ke kamar masing-masing. Tidur dan kemudian berkumpul lagi jam 11 pagi, bersiap untuk kembali ke kota masing-masing. Pertemuan singkat itu memang masih sangat kurang, tak banyak cerita yang bisa saya sesap tentang kota-kota yang berbeda. Beruntung karena masih sempat mendengarkan antusiasme Yudi yang bercerita banyak tentang Aceh.

Mudah-mudahan saja di waktu yang lain kami masih sempat bertemu dan tentu saja berbagi lebih banyak cerita tentang kota masing-masing. Setidaknya ini adalah pintu pembuka yang baik dari Ezytravel, membuka ruang bagi kami untuk menjalin pertemanan antar blogger dari berbagai kota. Semoga masih ada ruang dan kesempatan yang lain yang lebih luas. [dG]

About Author

Daeng Ipul Makassar
a father | passionate blogger | photographer wannabe | graphic designer wannabe | loves to read and write | internet junkie | passionate fans of Pearl Jam | loves to talk, watch and play football | AC Milan lovers | a learner who never stop to learn | facebook: Daeng Ipul| twitter: @dgipul | ipul.ji@gmail.com |

Comments (14)

  1. Saya pribadi pun masih kurang puas ngobrol banyak dengan temen-temen se-Nusantara. Kepingin banget ngobrol rame-rame dan tiap Kontibutor punya kesempatan bercerita 🙂 Soon doa-kan

  2. Tahun ini saya harus jadi kontributor Hello Makassar kalo begitu. hehehehehe

  3. whuaaa nama yudi di sebut2 hehehe…
    semoga tidak membosankan ya Daeng, senang berkenalan dengan daeng. dan yang paling penting, klo ntar yudi ada rezeki ke makassar, yudi udah ada temen yang bakalan nemenin hahaha

  4. iyaaa saang yaa waktunya kurang lama untuk ngobrol dan berkumpul semua kru Hello Nusantara..terlalu singkat…semoga bisa bertemu lagi ya daeng aamiin

    • tuh kan? ternyata yang lain juga merasa hihihi
      sampai ketemu di tempat lain dan kesempatan lain ya mbak. ingat, kalau ke Makassar kudu ngabar2in

  5. hmmm …. emang sih, waktunya kurang lama … dan cerita-cerita serunya masih kurang … apalagi bikin kopinya yang kurang maksimal … 😀

  6. iya kurang lama nih, belum puas cerita-cerita udah langsung pulang

  7. asik ya daeng punya banyak temen dari berbagai daerah gitu hehehe

  8. kalo kopdar fitu selain sharing terus ngapain aja daeng? hehehe

Comment here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.