Potret Hujan
Potret Hujan ( koleksi pribadi )

Artikel berikut adalah terjemahan bebas dari artikel di National Georgaphic, laman aslinya bisa diakses di sini.

Menjelang akhir tahun dan awal tahun, hujan menjadi kawan akrab untuk sebagian besar daerah di Indonesia.? Kondisi seperti ini juga kadang kala menjadi musuh besar bagi para pemotret. Masalah utama adalah karena para pemotret tentu sangat memikirkan nasib kamera mereka dan air adalah musuh terbesar.

Air tentu saja membuat kamera lebih cepat rusak dan selain itu membuat lensa jadi kabur dan akhirnya akan berjamur. Itu belum termasuk sulitnya menangkap gambar dalam situasi? di mana cuaca sedang mendung, agak gelap dan hanya ada jutaan tetes hujan.

Kebetulan saya menemukan sebuah artikel menarik di National Geographic yang ditulis oleh Jim Richardson, salah seorang fotografer senior NatGeo yang memberikan tips tentang memotret di dalam kondisi hujan.

Berikut adalah tips dari Jim Richardson yang coba saya terjemahkan :

Membawa pelindung hujan untuk kamera. Saat ini sudah ada jutaan pilihan pelindung hujan untuk kamera yang tersedia di pasaran. Masalah utamanya hanyalah bagaimana membawa semuanya ketika hujan mulai turun. Semua pelindung yang kira-kira bisa melindungi kamera dari hujan, petir bahkan badai sebaiknya memang dibawa setiap saat. Saran terbaik adalah memberikan tempat di tas kamera untuk keperluan tersebut.

Membawa kantongan plastik besar untuk kamera. Kadang kala ada tugas yang mengharuskan kamera tetap kering dan kantongan plastik besar bisa sangat berguna. Masukkan kamera di dalam kantongan dan lubangi sedikit untuk lensa di bagian depan.

Cari beranda atau tempat berteduh. Cobalah mencari tempat berteduh dan tunggulah sampai gambar yang mendatangi anda. Tenggak minuman kesukaan, bacalah buku atau lakukan apa saja. Bersabarlah.

Memotret dari dalam mobil. Kadang-kadang cara ini adalah cara paling praktis saat terjebak dalam kondisi hujan. Tetaplah berada di dalam kendaraan, turunkan kaca sedikit dan rekamlah beberapa gambar. Jim sendiri pernah mendapatkan sebuah foto menarik dalam kondisi seperti ini, hanya saja cara yang dilakukannya agak esktrim dan tidak disarankan untuk dicoba.

Belilah sebuah payung. ketika berada dalam cuaca hujan tapi tetap harus melakukan pemotretan, maka payung bisa menjadi sebuah pilihan. Memang akan sangat membantu bila ada seorang asisten yang bisa memayungi kita saat memotret, tapi bila memang tidak ada maka cara terbaik adalah memegang payung di tangan kiri yang juga memegang grip kamera.

Masukkan payung sebagai elemen dalam foto anda. Sebenarnya payung yang anda bawa bisa menjadi elemen komposisi yang sangat menarik. Ketika memotret dengan lensa lebar, payung bisa mengisi bagian atas bingkai dan akan menyajikan kesan bahwa hujan benar-benar sedang turun. Ketika memotret jalanan yang penuh dengan orang yang membawa payung, memasukkan payung ke dalam bingkai tentu memberikan kesan yang sangat pas. Di sisi lain, payung juga bisa menetralisir apabila ternyata cahaya matahari terlalu terang meskipun sedang hujan. Gunakan payung untuk meminimalkan cahaya yang berlebih dan anda bisa mendapatkan eksposur yang pas.

Perhatikan bayangan. Sebenarnya agak susah untuk mendapatkan potret hujan, kecuali anda berada di bawah hujan deras, jadi anda harus memotret sebuah petunjuk yang menandakan bahwa hujan benar-benar sedang turun. Cara terbaik adalah dengan memotret bayangan hujan atau bekas yang ditinggalkan hujan di atas bumi. ?Lihat sekeliling anda dan coba temukan bayangan hujan yang paling menarik untuk direkam.

Tempatkan hujan pada backlight. Hujan akan terlihat lebih jelas saat berada pada posisi backlight ( membelakangi sumber cahaya ). Cahaya yang datang dari belakang hujan akan sangat terkonstrasi dan tentu saja membuat tetesan hujan lebih terlihat terang. Hanya saja perlu diperhatikan jangan sampai anda terlalu over exposure karena menghadap ke arah cahaya. ?Carilah terus angle terbaik antara low exposure dan over exposure. Payung yang anda bawa juga bisa sangat berfungsi untuk mengatur exposure.

Tembakkan sedikit flash. Cahaya flash tentu saja bisa menambah cahaya pada tetesan hujan, hanya saja ?hal buruk bisa terjadi saat cahaya yang keluar terlalu banyak sehingga malah mengaburkan tetesan hujan. Coba set chaya flash ( sekitar -3.0 stops) . Cara ini biasanya membutuhkan banyak percobaan, kadang tidak berhasil 100% tapi hasilnya tetap menakjubkan.

Tangkap kesedihan dan keceriaan di bawah hujan. Hujan mempengaruhi banyak orang. Kadang ada yang merasa sedih atau malah marah karena hujan tapi ada juga anak-anak yang begitu gembira bermain hujan. Tangkap dengan baik reaksi mereka dan anda akan mendapatkan foto hujan yang menarik.

Itulah beberapa tips dan trik dari Jim Richardson yang saya terjemahkan. Saya sendiri belum mencoba semua tips dan trik di atas, tapi sepertinya memang menarik. Mumpung sekarang sedang hujan, bagaimana kalau kita coba ?

Mari memotret.

About Author

Daeng Ipul Makassar
a father | passionate blogger | photographer wannabe | graphic designer wannabe | loves to read and write | internet junkie | passionate fans of Pearl Jam | loves to talk, watch and play football | AC Milan lovers | a learner who never stop to learn | facebook: Daeng Ipul| twitter: @dgipul | ipul.ji@gmail.com |

Comments (19)

  1. As I’ve told u earlier daeng…
    I wanna be in ur camera as an object.. Under the rain would be great 😉
    eh haha

    • iPul dg.Gassing

      hahaha..that is too much for me..
      mending minta foto sma Yudi, dia lebih jago motret model, kalo saya banyakan motret benda soalnya..hihihi

  2. mintak tips membeli kamera DSLR dong #eaaa

    • iPul dg.Gassing

      tipsnya..
      kumpulkan minimal Rp 4 juta untuk beli kamera SLR..yg seken juga boleh 😀

  3. pinjem kameranya dengg…

  4. aku suka hujan, tapi nggak suka dinginnya.
    aku suka hujan-hujanan, tapi nggak suka masuk anginnya.
    aku suka motret, tapi pas cuaca lagi cerah ceria. 😀

  5. Nice share nih daengg…

    ditunggu Lagi tips memotret2 lainnya ya..
    😀

  6. ayey! terjemahan… #eh dikira tips sendiri

    • iPul dg.Gassing

      ya, terus kenapa..?
      ada masalah kalau ini adalah tips terjemahan ?

      FYI, di bebeapa majalah juga ada tips dan trik yang merupakan terjemahan, beberapa buku yang beredar adalah terjemahan. tidak ada masalah bukan ?

      lihat sisi baiknya dong, masih banyak orang Indonesia yang tidak sempat berkunjung ke situs aslinya yang berbahasa Inggris, atau masih banyak yang memiliki kekurangan menerjemahkan tulisan tersebut ke dalam bahasa Inggris, jadi mudah-mudahan saja mereka terbantu dengan tips berbahasa Inggris yang kemudian saya terjemahkan.

      toh saya juga tidak menulis kalau tips di atas adalah murni tips dari saya, saya masih menuliskan dan memberikan tautan ke sumber aslinya.

      oke, mungkin saya tahu anda punya kelebihan dan sudah sangat expert dalam hal memotret sehingga semua tips harus dari tangan sendiri, bukan saduran. tapi, tidak semua orang seperti anda kan ?

      toh semangat ngeblog juga adalah semangat untuk berbagi. berbagi bukan berarti semua harus hasil karya kita kan ?

      tapi sekali lagi saya menghargai anda yang mungkin seorang fotografer profesional dengan kemampuan yang luar biasa dan akhirnya jadi malas dengan tips yang merupakan rujukan atau terjemahan. anda pasti sangat luar biasa..

  7. Nhyla Nirwana Johan

    Minta izin saya copy yah!!!

  8. takut daeng lensa nya kena air ujan hehehe

  9. Saking semangatnya saya scrol-scrol kebawah sambil berharap bisa dapat contoh, hasil potretannya daenggassing misalnya ?

Comment here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.